5 bulan kemudian

24 4 0
                                    

Hehe gue tau guys. Ini kecepatan tapi Bomat lah ya. Gue pengen bikin cerita yang ngefill tapi gak bisa melulu yauda lah ya kaya gitu aja. Langsung 5 bulan kemudian. Yauda baca aja deh. Makasih❤️❤️❤️

Malam ini Aletha hanya menatap bintang dan bulan dari balkon rumahnya. Tanpa tahu apa yang ia lakukan. Ia melirik sebentar ke arah jam dinding kamarnya 02.00 tertera jelas di jam tersebut. Waktu  yang tepat untuk mengistirahatkan dirinya,namun ia tak dapat tidur dengan nyenyak sepeti biasanya. Aneh memang tapi dirinya tahu kalau dia sedang merindukan seseorang,seseorang yang menghilang bagai tertelan bumi tanpa ada yang tahu kemana "kamu kemana?"batinnya
Aletha menatap langit
"Tuhan...
Aku tak bisa lagi menahan rindu yang terus memuncak seperti ini.
Aku tak kuat lagi
Aku hanya ingin ia kembali
Menatap matanya. Aku merindukannya. Lebih dari siapapun yang tahu
Tuhan...
Tolong sampaikan rinduku padanya yang entah di mana
Kamu di mana Agra?aku rindu"lirihnya pelan

Ceklek
"Sayang... Kenapa belum tidur?"
Aletha menoleh ke sumber suara "ah Aletha gak bisa tidur Bun"
"Kenapa?"
Mata Aletha memanas,dadanya sesak tak tertahankan. Pertanyaan itu terlontar membuat semua kenangan itu kembali muncul "Aletha. Kangen Agra"lirihnya
Bunda menatap Aletha prihatin "sabar sayang"
"I...iya Bun"lirihnya menahan tangis yang ingin meledak
"Yauda bunda tidur dulu"
"Iya Bun"

Setelahnya bunda pergi dari kamarnya,meninggalkan Aletha yang menatap langit lagi dengan air mata telah membasahi wajahnya. Dadanya sesak seluruh pertahanannya yang ia buat selama 5 bulan ini runtuh seketika,kakinya tak kuat lagi menopang tubuhnya,ia jatuh lemas
"Agra aku rindu. Kamu di mana?tuhan apa yang harus aku lakukan dengan rindu ini?apa tuhan?dadaku sesak menahan rindu ini selama 5 bulan lamanya. Pertahananku runtuh. Aku hanya ingin ia kembali. Aku mohon tuhan"ucapnya lirih.

"Aletha lu tidur di mana si?kok di tempat tidur gak ada?"racau Anna
"Sstt. Itu tuhh di sana dia tidur di balkon"ucap Laila
Anna terkejut bukan main"Apa?!kenapa tidur di balkon si?dia bisa sakit"
"Astaghfirullah. Aletha lu ngapain di sini?"tanya Anna lebih terkejut lagi
Gimana gak terkejut. Lihat. Matanya membengkak,bekas air mata di pipinya masih terlihat,rambutnya berantakan,dan dia demam tinggi karna semalaman ia tidur di balkon
"Laila. Tolongin dong. Dia demam"teriak Anna
Laila terkejut "apa?demam?"
"Iya. Ayo cepetan"
"Aletha bangun. Le"panggil Anna pelan
"Agra... Agra aku mohon jangan pergi"gumam Aletha
"Dia masih tidur kah?"tanya Anna heran
"Iyalah. Ini efek demam. Ayo bangunin dia lagi"ajak Laila
"Aletha. Bangun le"panggil Anna dan Laila lebih kencang
"Hah?apa!"tanya Aletha seraya membuka matanya cepat
"Ughhh"lirihnya seraya memegangi kepalanya yang terasa berat
"Kenapa?ayo kita ke tempat tidur. Lu demam"ajak Anna seraya membantu Aletha berdiri
"Iya. Gue bisa sendiri kok"jawab Aletha
"Aletha lu ya..."ucap Anna terpotong
Bruk...
"Alethaaaaaa"teriak Laila dan Anna berbarengan.

"Halo... Gimana keadaan Aletha Na?"tanya seseorang di sebrang telpon

"Dia demam tinggi. Karna tidur semaleman di balkon. Sekarang masi pingsan Ra"

"Duhhh. Tu anak ada-ada aja deh. Yauda gue,Bela,sama Lina mau ke rumah sakit. Di rawat di ruang apa dia?"

"Lewat chat aja. Amora"

"Ohh. Oke2 gue tutup dulu. Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

"Gimana Tante. Aletha gak papa kan?"tanya Laila ketika melihat bunda keluar ruangan
"Aletha gak papa. Tapi dia masih lemas banget dan demamnya juga masih tinggi"jawab bunda lemas.

Malam harinya Aletha sudah mendingan walau badannya masih lemas
"Masih sakit?"tanya Lina
"Gak kok cuma masih agak lemas aja"jawab Aletha
"Oh iya tadi siang gue di chat...."ucap Bela kepotong
"Awww. Kenapa si?nginjek kaki gua?"tanya Bela marah
"Diem!"sentak Luna
"Hehe. Iya-iya"ucap Bela memasang wajah tanpa dosa
"Ada apa si?"tanya Aletha bingung
"Enggak. Tadi gue di chat sama mbak-mbak operator. Katanya gue belom isi pulsa"ucap Bela seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal
Aletha hampir aja mengumpat. Ia masih ingat kalau di luar ada bunda,ayah dan bang Azka
"Eh iya. Lu udah makan?"tanya Laila
"Belom. Males makan"jawab Aletha
"Dih. Makan dodol"jawab Anna senewen
"Dih. Lu ngapa?gue yang gak mau makan lu yang senewen. Kayaknya lu sawan deh Na. Gegara lu di sini terus"ucap Aletha sinis
"Ah ilah. Sialan lu. Padahal dari kemarin gue khawatir banget"ucap Anna kesal
"Haha. Iya-iya. Becanda elah"ucap Aletha.


Paginya Aletha sudah di perbolehkan pulang.
"Jangan sakit lagi! Sumpah gue senewen liat lu 5 bulan belakangan ini. Jangan kaya gini lagi,jangan kaya mayat hidup lagi,jangan kaya orang gak punya tujuan hidup"ucap Anna memberi wejangan-wejangan
"Iya Anna. Gue tau. Please deh. Gue mohon. Gue masih lemes"jawab Aletha lelah
"Iya-iya. Gue kesel aja"gemas Anna
"Bacot lu berdua!"gertak Amora
"Anna tuhhh"adu Aletha
"Nyebelin ah"kesal Anna
"Yauda le kita pulang dulu. Lu istirahat besok kan harus ke kampus lagi"ucap Laila
"Iya. Makasih ya udah tolongin gue"ucap Aletha tulus
"Iya masama"jawab mereka serempak

"Ughhh. Siapa si?ganggu tidur gue aja"ucap Aletha dengan suara serak
Aletha melihat nama yang tertera di handphone nya. Tertulis di situ nama seorang pria yang membuat dirinya seperti ini sekarang Agra
"A...apa?ini gue gak mimpikan?"tanya Aletha seraya meneggakan badannya

"H...halo"lirih Aletha

"Halo"

"Ag...gra"lirih Aletha

"Aletha. Besok aku pulang"

"Pulang?"


Nahkan Aletha. Agra nya pulang kan?pulang?gak sabaran nih si Aletha
Gantung kan ya?maaf deh. Biar asik
Muehehe. Yauda deh. Baca aja. Aku tak mengerti lagi. Ini sebuah keajaiban karna aku sebagai author yang bingung gimana alur ceritanya bisa ngelanjutin part ini hanya semalaman. Ini hebat. Aku bangga. Hahaha. Kayaknya author mulai gila. Haha yauda BACA+VOTE YAA. MAKASIH❤️❤️



Stop Hoping (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang