selamat membaca, maafkan jika rada gaje, soalnya aku nulisnya ogah-ogahan😅
Sayup-sayup adzan subuh sudah berkumandang, namun seorang gadis berambut panjang itu, masih bertahan di posisinya, tidur memeluk guling, di bawah selimut, sungguh nyaman baginya.
Dia tak kunjung bangun, meski tau jika waktu subuh telah tiba.
Suara ketukan di pintu, mengusik ketenangan tidurnya.
"Kia..sayang..bangun sudah waktu subuh segeralah ambil wudhu lalu sholat."ucap wanita paruh baya itu dengan lembut, sembari membuka pintu kamar Kia.
"Nanti bu..Kia masih ngantuk." Kia menyahut dari balik selimutnya.
"Ngga boleh di nanti-nanti, sholat itu kewajiban, ntar allah marah loh."ucap Aisyah ibunda Kia, sambil menyibak selimut yang menutupi badan putrinya.
" iya iya Kia bangun nih. " ucapnya lalu bangkit dari tidurnya.
"Yasudah cepat ambil wudhu dan segeralah sholat, takut waktunya habis dulu."
"Iya bu..ini mau." ucap Kia lalu beranjak dari tempat tidurnya untuk mengambil wudhu.
********
Kia menuruni tangga untuk menuju ke meja makan, di sana sudah ada ayah dan ibunya.
Kia menarik salah satu kursi yang ada di sana, kemudian mendudukinya, lalu mengambil piring dan meletakan roti yang telah di olesi oleh selai cokelat di atasnya, kemudian ia memakannya, suasana di ruang makan tersebut hening.
"Cepat sarapannya, ayah akan mengantarmu ke sekolah."ucap Umar, ayah Kia, memecah keheningan yang ada.
"Ngga perlu yah, Kia berangkat sama fathur ko, dia sudah bilang akan menjemput Kia."
"Fathur lagi, kan ayah sudah bilang, sudahi hubungan kamu dengannya,ayah tidak suka kamu pacaran, kan sering ayah bilang,kalau pacaran itu tidak di perbolehkan oleh islam, kenapa kamu tidak mau mendengarkan kata ayah."ucap Umar menasehati.
"Kia ngga mau putus sama Fathur yah, Kia sayang sama dia, Kia ngga mau kehilangan Fathur, Kia cinta sama dia."
"Ayah memaklumi kalau kamu cinta sama dia, tapi bukan dengan cara pacaran, kamu mewujudkan rasa cinta kamu."
"Lalu harus dengan cara apa?cuma ini cara mengikat Fathur dengan Kia, biar Kia ngga kehilangan dia."
"Jelas ada caranya, kamu bisa mengikat dia lewat pernikahan, tapi bukan sekarang masanya, kamu harus tunggu waktu yang tepat, jadi putuskan saja dia, jika kalian berjodoh pasti kalian juga akan di pertemukan lagi."tegas Umar.
"Sudahlah yah..Kia ngga mau putusian fathur, Fathur akan tetap jadi milik Kia, dan Kia ngga akan lepasin dia, ayah gausah ikut campur urusan asmara Kia."Kia benar-benar sudah emosi, sejak ayahnya menyuruhnya untuk memutuskan Fathur, dan sekarang emosinya sudah meledak, dia tidak suka jika ada yang mencampuri hubungannya dengan Fathur, meskipun kedua orang tuanya.
"Kia kamu putri ayah, ayah sayang sama kamu, jelas ayah harus ikut campur, ayah tidak mau putri ayah melakukan hal yang salah."
"Terserah ayah, kalo ayah sayang sama Kia, ayah ngga usah suruh Kia putusin Fathur." ujar Kia penuh emosi "sudahlah Kia ngga mau debat sama ayah lagi, Kia berangkat sekolah dulu, Fathur udah nunggu di depan."sambungnya.
Kia mencium tangan ayah dan ibunya,"Kia pamit, assalamualikum."lalu ia berjalan keluar rumah.
Sedangkan umar memijit pelipisnya, dia sangat pusing, harus bagaimana lagi dia menasehati putrinya, dia terlalu keras kepala."Sudah yah..kita nasehati Kia pelan-pelan, biar ibu yang ngomong sama Kia baik-baik nanti."ucap aisyah menenangkan suaminya.
******
"Pagi sayang."sapa fathur dengan senyum manis yang bertengger di wajahnya.
"Pagi." Balas Kia cuek dan memasang muka kesalnya.
"Kenapa sih? pagi-pagi mukanya udah di tekuk aja, senyum dong, masa pacarnya di kasih muka bete kaya gitu."ucap fathur sambil menarik sudut bibir Kia ke atas, untuk memaksanya tersenyum.
"Apaan sih, ga kenapa-napa ko, udahlah ayo jalan udah siang nih, takut terlambat."Kia mengalihkan topik dia benar-benar tidak mood untuk membahas masalahnya.
"Yaudah kalo ngga mau cerita, cepet naik." Fathur memberikan helmnya ke Kia, kemudian Kia memakainya, dan menaiki motor sport merah milik Fathur.
Motor Fathur membelah jalanan kota, sekitar perjalanan selama lima belas menit kini mereka telah sampai di sekolah mereka SMA Mentari, Fathur memarkirkan motornya di parkiran sekolah.
Kini Fathur dan Kia sedang menyusuri koridor sekolah menuju kelas mereka, 12 Ips 1.
Saat sudah di depan kelas, tubuh Kia hampir saja menabrak seseorang, dia mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa orang tersebut, ternyata dia Hana, sahabatnya.
tadinya Kia mau meminta maaf, namun saat tau orang yang akan di tabraknya adalah Hana, dia tidak jadi melakukannya, dia malah menoyor kepala sahabatnya tersebut.
"Aww..sakit ogeb, bukannya minta maaf malah noyor kepala gue." omel Hana kepada Kia.
"Ogah gue minta maaf sama lo, orang lo nya yang salah suruh siapa ada di depan gue."
" WATADOS banget sih lo." cibir Hana lalu balas menoyor kepala Kia.
"Bodo amat..udahlah minggir gue mau masuk, lo di luar aja."ucap Kia lalu berlalu dari hadapan Hana.
"Enak aja..gue juga mau masuk lah." lalu Hana menyusul Kia memasuki kelas.
-Penantian
Hai aku update lagi, sebenernya sih males lanjutin cerita ini, tapi sayang lah udah terlanjur bikin.
Nulis part ini juga ogah-ogahan, mau tak revisi lagi males, yaudahlah baca aja walau gaje wkwk
Jangan lupa tinggalkan jejak silahkan vote dan coment😊
Salam hangat😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian
Spiritualsalahkah jika aku meninggalkan dia karna DIA? salahkah aku yang lebih mencintai DIA di atas segalanya? Berdosakah aku yang telah menggoreskan luka di hatinya? Salahkah bila aku melanggar janjiku untuk slalu bersamanya? Salahkah bila saat ini aku mas...