Hai~ Panda is back! Ada yang nunggu kelanjutannya ga nih?
Jadi maunya sad end apa happy end, ya? 😆
Cekidot~~~.
.
.
"Namjoon-ah!"
Seokjin mengetuk kamar VMon beberapa kali namun tak ada jawaban. Ia bermaksud mengantarkan sarapan untuk Hoseok. Ini sudah pukul 9 pagi dan belum ada suara apapun dari kamarnya Namjoon itu.
"Masuk saja hyung!" seru Taehyung dari ruang makan. Ia dan Jimin saat ini sedang memakan roti panggang yang dibuat oleh hyung tertua mereka itu. Jungkook sendiri di dapur membuat nasi goreng kimchi berdua dengan Yoongi. Intinya kelima member sudah melakukan kegiatan. Hanya Namjoon yang belum nampak batang hidungnya. Hoseok sedang sakit jadi dia tidak dihitung.
Sesuai ucapan Taehyung, Seokjin pun langsung masuk ke kamar VMon dan seketika terpaku dengan mulut menganga lebar. Beruntung nampan yang dipegangnya tidak jatuh. Matanya melotot melihat posisi tidur 94liners itu yang terbilang cukup.... mesra.
Namjoon berbaring miring memeluk Hoseok dengan satu tangan yang menjadi bantalan sekaligus melingkari bahu Hoseok. Tangannya yang satu lagi berada di pinggul main dancer BTS itu. Sedangkan Hoseok tampak memeluk manja pinggang Namjoon dengan satu kaki yang ikut memeluk kaki Namjoon. Wajahnya menempel di dada sang leader. Selimut yang semalam masih mereka pakai sudah terlempar ke lantai.
Seokjin berjalan menuju meja nakas Namjoon dan meletakkan nampan makanannya di sana. "Namjoon-ah..." panggilnya seraya menepuk bahu Namjoon. Setelah beberapa tepukan, Namjoon terlihat menggeliat dan mulai membuka matanya. Ia mendongak dan menatap Seokjin dengan matanya yang masih terasa lengket. "Ireona. Ini sudah pukul 9. Hoseok belum sarapan dan minum obat..." ucapan Seokjin membuat Namjoon membuka lebar matanya, lalu melirik wajah Hoseok yang masih menempel di dadanya. Rasa kantuknya langsung menguap. Ia segera melepas pelukannya sambil berusaha untuk tak membangunkan sahabatnya itu.
"H-hyung...." Namjoon gelagapan mencoba untuk duduk namun masih tertahan tangan dan kaki Hoseok. Seokjin terkekeh geli. "Kalau Jimin dan Taehyung yang tidur berpelukan begitu mungkin terlihat biasa saja. Tapi melihatmu dan Hoseok yang tidur begitu sempat membuatku syok tadi..." Seokjin membungkukkan badan, bermaksud mengecek suhu tubuh Hoseok. Pemuda itu menghela napas lega mengetahui demamnya sudah mulai turun.
"Bangunkan dia dulu untuk sarapan dan minum obatnya. Baru nanti tidur lagi..." Seokjin melangkah keluar kamar lalu menutup pintunya kembali. Meninggalkan Namjoon yang cuma bisa menggaruk kepalanya. 'Demi apa aku tidur berpelukan dengan Hoseok? Bukankah semalam hanya Hoseok yang memelukku?' batin Namjoon heboh sambil mengacak rambutnya. Ia menatap Hoseok yang nampak tak terganggu dengan pergerakannya. Matanya lalu beralih ke nampan yang dibawa oleh Seokjin. Semangkuk kimchi jjigae, seporsi nasi, susu panas, air putih dan obat. Kimchi jjigae yang masih tampak mengepulkan asap membuat Namjoon ngiler. Perutnya mendadak bunyi.
Ia menyingkirkan tangan dan kaki Hoseok dari tubuhnya lalu berjalan keluar kamar. Menghampiri Seokjin yang sedang mencuci piring. "Hyung, kimchi jjigaenya masih ada?"
"Ada. Di sana..." Seokjin menunjuk panci di atas kompor dengan dagunya. Namjoon cepat-cepat mengambil jatah sarapannya dan kembali ke kamar. Dilihatnya Hoseok yang sudah terbangun, duduk dengan mata yang masih lengket dan mulut yang sedikit terbuka. "Baru saja aku mau membangunkanmu..." sahut Namjoon seraya tersenyum.
"Aku bangun karena mencium aroma kimchi jjigae..." Hoseok mengucek matanya lalu menatap jatah sarapannya. Ia beringsut turun dari tempat tidur dan duduk di lantai. Ia masih merasa pusing namun suhu tubuhnya sudah lebih baik dari semalam. Namjoon memindahkan nampannya ke lantai lalu duduk bersila di depan Hoseok. "Mau kusuapi?" tawar sang leader yang dibalas dengan gelengan pelan. "Biar aku makan sendiri. Kau juga kan harus makan..."
![](https://img.wattpad.com/cover/139598181-288-k339351.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] ✔️ - Can I Love You?
FanfictionAku mencintainya meskipun aku tahu perasaan ini salah. Uri sunshine. Temanku. Sahabatku. Atau haruskah aku menyebutnya....... nae sarang?