Namjoon's POV
.
Geokjeonghaji ma Love
I modeun geon uyeoni aninikka
Urin wanjeon dalla Baby
Unmyeongeul chajanaen durinikka, DNA
La la la la la
La la la la la
Uyeoni aninikka, DNA
La la la la la
La la la la la
Uyeoni aninikka
DNA~Musik berhenti bersamaan dengan kami yang langsung berbaring terengah. Lelah, letih, lesu, itu yang sekarang kami rasakan.
"Latihan selesai. Kalian bisa kembali ke dorm dan beristirahatlah dengan benar. Jangan ada yang bergadang hanya untuk main game..."
Aku melirik Jungkook yang hanya bisa cengengesan. Sudah jelas perkataan Son seonsaengnim ditujukan padanya.
"Jangan lupa besok siang kalian akan mulai shooting MV..." salah satu manajer kami mengingatkan yang kami balas dengan koor kompak.
"Neee~~"
Setelah itu Jin hyung dan Yoongi hyung bangun dan berjalan keluar untuk mencari cemilan diikuti Jimin yang mengekor di belakang. Sisanya masih asyik tiduran atau duduk bersandar di dinding. Kita masih harus menunggu van yang sedang diservis.
Aku sendiri duduk bersila dengan kepala mendongak, menatap lurus ke arah lampu ruangan. Aku merasa koreografi kali ini sangat sulit (setidaknya bagiku) jadi aku harus lebih ekstra berlatihnya.
Sret~
"Dingin!!!" aku terlonjak merasakan sesuatu yang dingin menempel di pipiku.
"Hahahahaha!!"
Disusul suara tawa yang sangat kukenal. Kutatap orang itu sambil mengusap pipiku yang dingin dan basah.
Jung Hoseok.
Hoseokie.
Hobi.
Uri J-Hope.
Atau apapun sebutan orang-orang padanya. Aku tersenyum melihatnya yang menyodorkan sebotol air dingin padaku kemudian duduk di sampingku. Sejahil apapun dia, aku tidak pernah bisa memarahinya, bahkan hanya untuk sekedar pura-pura ngambek pun aku tidak bisa.
"Perkembangan gerakan dancemu semakin bagus, Namjoonie..." ucapnya lalu menepuk bahuku. "Good job, my bro!"
Aku tersenyum senang mendengar pujiannya. Perlahan aku pun meminum airku. Hoseok sendiri kini asik dengan ponsel pintarnya. Sesekali dia tersenyum, tertawa kecil, memanyunkan bibirnya, melotot kaget, dan banyak ekspresi lainnya yang tak luput satupun dari mataku.
Aku menyukai setiap ekspresinya.
Aku menyukai passionnya.
Aku menyukai candaannya.
Dan aku juga menyukai...
.
.
.
...dirinya.
.
Entah sejak kapan aku sadar tentang perasaanku sendiri. Aku tahu perasaanku ini salah, terlarang, tabu, atau apalah itu. Tapi aku tak bisa memungkiri kenyataan.
Kenyataan bahwa aku menyukai... aniya, mencintai sahabatku sendiri.
"Ada apa?" tanya Hoseok yang langsung membuyarkan lamunanku. "Ada sesuatu di wajahku?" rupanya dia sadar kalau dari tadi terus kuperhatikan.
Aku menggeleng, lantas menyentuh daerah dimana lesung pipinya muncul ketika tersenyum. "Kau terlihat aneh karena ekspresi wajahmu berubah-ubah begitu. Sedang lihat apa?" tanyaku membuatnya tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] ✔️ - Can I Love You?
Hayran KurguAku mencintainya meskipun aku tahu perasaan ini salah. Uri sunshine. Temanku. Sahabatku. Atau haruskah aku menyebutnya....... nae sarang?