4

114K 2.7K 37
                                    


Reina melongo melihat kedatangan guru yang sedang dipuja-puja oleh kedua temannya, lebih tepatnya hampir satu sekolah.

"Nak Alvin silahkan duduk" mama reina mempersilakan Alvin untuk duduk.

Kini Alvin sudah duduk dengan berhadapan dengan Reina.

" Wah anak kamu udah gede ya? Tampan lagi" papa Reina membuka pembicaraan setelah kedatangan Alvin.

Reina hanya diam, sedangkan Alvin tersenyum kikuk mendengar pujian dari lelaki paruh baya tersebut.

"Kamu sekarang umur berapa?" Papa Reina bertanya kepada Alvin.

" 21 om" Alvin menjawab hal itu dengan senyum simpul nya.

Reina merasa terperangah, karena mungkin ini baru pertamakali nya ia melihat guru tersebut tersenyum. Dan sangat manis.

" Wah masih kuliah apa udah kerja?" Papa Reina menanyakan lagi kepada Alvin.

"Kerja sama kuliah" jawaban Alvin.

"Dia masih kuliah, tapi aku suruh dia buat kerja di yayasan sekolahku." Dady Alvin menimpali pembicaraan papa Reina.

" Oh ya? Guru dong, guru apa?" Papa Reina bertanya lagi.

" Matematika" Jawab Alvin.

Reina hanya diam sembari menyimak pembicaraan para lekekai minus Abang nya.

" Wah kebetulan Reina paling rendah di matematika" mama Reina berujar.

"Ma" Reina mengeluhkan perkataan mama nya.

" Sebaiknya kita pesen makanan dulu deh" Dady Alvin mengusulkan sesuatu. Karena sedari tadi meja mereka kosong tidak ada hidangan satu pun.

Dady Alvin memanggil pelayan dan Meraka memesan makanan.

Pembicara an ringan mengisi waktu sembari menunggu makanan datang.

Setelah makanan datang mereka pun makan dalam diam.

" Oke biar nggak lama-lama biar saya jelaskan kenapa semua nya dikumpulkan sekarang" dady Alvin membuka pembuatan dengan nada yang serius.

Reina maupun Alvin merasa sangat deg-degan entah kenapa felling Meraka kurang baik.

" Kami dari keluarga Alvin ingin menjodohkan anak kami dengan Reina, karena ini sudah perjanjian yang sudah saya buat dengan bagus." 

Reina melotot tidak percaya.

"Maksud om?" Reina memotong pembicaraan Dirga.

"Rei tenang papa akan jelaskan" bagus menenangkan Reina.

"Papa dan mama menjodohkan kamu dengan Alvin karena papa yakin Alvin yang terbaik, papa sudah mengenal Dirga lama. Papa percaya Alvin bisa menemani kamu disaat papa sudah tidak ada" bagus menjelaskan kepada Reina dengan perlahan karena ia tau ini bukan masalah yang sepele. Ini adalah masalah yang akan membawa anak nya untuk selamanya. Ia tak mungkin memilih calon untuk anak nya sembarangan.

" tapi pa kenapa harus dijodohin?" Reina menatap sang papa dengan air mata yang akan tumpah.

"Rei sini liat mama" Laura memegang pipi Reina.

"Mama tau ini berat buat kamu, tapi mama dan papa yakin Alvin orang yang tepat untuk kamu" Laura mengelus pelan pipi Reina.

"Apa mama dan papa bahagia?" Laura dan bagus tersenyum lembut.

Reina menatap Alvin, Alvin hanya diam melihat drama yang ditampilkan di depan nya secara live.

"Aku ingin denger dari pihak pak Alvin. Kalau pak Alvin setuju aku nggak masalah" Alvin yang merasa di jadikan hakim untuk masalah yang menimpa ia dan Reina merasa bingung.

my teacher my husband💖 (PINDAH KE APLIKASI DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang