05 - William

25 5 0
                                    

Sayangi dan jagalah mereka selagi masih ada. Karena tidak ada sesuatu yang lebih menyakitkan daripada kehilangan seseorang yang berharga.

~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

"Kenapa rumah gue gelap banget? Mati lampu kalik ya?" Gerutu Bryan sambil mencari dimana saklar lampu berada.

"Hai" Sapa seseorang padanya.

"Lo siapa?" Tanya Bryan.

"Kenapa lo kesini? Ini kan rumah gue. Pergi sana" Lanjutnya, dengan nada sedikit mengusir.

"Gue cewe yang lo tabrak. Kan elo yang waktu itu nabrak gue pas di koridor sekolah. Masa segampang itu lo lupain gue?" Kata gadis itu dengan nada mengejek.

"Idihh. Gue kan gak sengaja. Jugaan lo gapapa kan. Yaudah masalah kita selesai" Kata Bryan tegas.

"Oiya. Siapa nama lo?" Tanyanya sekali lagi.

"BRYAN!!"

Seseorang memanggil. Menyadarkan bocah itu dari mimpi anehnya. Bryan sangat yakin itu suara Aunty Mysha. Dan tunggu dulu. Ini jam berapa?

"Bryan!! Bangun udah jam 6 pagi. Kamu mau telat lagi sekolahnya? Atau mau Aunty keluarin aja dari sekolah?" Kesal Mysha padanya.

"Aduh Aunty, ini masih jam 6. Aku kan sekolahnya jam setengah 8 masih 1 setengah jam lagi" Kata Bryan malas.

"Cepat bangun atau bola basketmu gak akan Aunty kasih ke kamu ya" Ancamnya.

'Hm? Bola basket? Kan ada di lemariku' Batin Bryan santai.

Dengan malas Bryan bangun dan memeriksa lemarinya. Ia akan mengejek Auntynya karena tidak mungkin bolanya ada di Aunty Mysha. Karena dia sendiri yang kemarin malam menaruhnya di lemari. Perlahan dibukanya pintu lemari itu sambil mengerjapkan matanya.

"Huh dasar Aunty, ini bola basketku ada di...." ucapannya menggantung saat dilihat bolanya sudah hilang. Dengan spontan mata Bryan tertuju pada Aunty. Dan ia lihat sesuatu ditangannya.

"BOLAKU!! Kembaliin bola basketku Aunty. Aku gak mau pergi sekolah kalo gitu" Kata Bryan kesal.

"Siap-siap sekarang atau kamu gak akan pernah keluar dari kapal pecah yang super bau ini" Kata Aunty memaksa.

"Huh iyaa Aunty iyaa" Sahut Bryan dengan mata yang malas.

Diambilnya handuk lalu segera mandi, sarapan bersama aunty dan dengan cepat meminum susu. Saat Bryan hendak pergi, Aunty Mysha memanggilnya.

"Bryan, ingat tantangan Aunty ya! Aunty bakal tagih akhir semester nanti" Kata Mysha.

'Hihh dasar aunty, bisanya menantang seorang Bryan. Lihat aja gue bakal bawa 10 gadis pulang kerumah. Biar aunty sendiri yang milihin buat gue' Batin Bryan.

-----

"Good bye Ms. Hunt" Kataku sambil melambaikan tangan pada Ms. Hunt.

Alexa merasa lelah sekali setelah berbelanja di mall. Baru kali ini ia bisa akrab dengan teman kantor Ayahnya. Biasanya mereka semua menyebalkan. Para wanita yang dandanannya menor seperti Tasya membuatnya ingin pergi membawa Ayahnya pergi jauh dari kantornya itu.

Alexa menghempaskan dirinya diatas kasur. Menatap nanar langit-langit kamar dan sedikit mengingat pertengkarannya bersama Shelby di sekolah.

"hmm, kenapa gue gak pernah lihat Shelby di sekolah ya? padahal pingin minta maaf cepet-cepet" gumam Alexa pelan.

Bisa ia rasakan pintu kamarnya berdecit. dialihkannya pandangannya kesana dan yang pertama kali ia lihat adalah.....

'Kenapa dia bisa disini? Bukannya dia di Amerika?' Batin Alexa.

New CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang