09 - Surprize!

18 4 0
                                    

Di dunia ini hanya ada sedikit orang baik. Jika kamu tidak dapat menemukannya, maka jadilah salah satunya.

~~~•~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

"Yey udah sampai. Ayo turun semuanya" kata Adam saat sudah memarkirkan mobilnya.

Mereka memasuki sebuah restaurant yang bisa dibilang berkelas. Beberapa pelayan menyambut mereka ketika mereka melangkahkan kaki di restaurant megah itu.

"Good evening Mr. Anderson" sapa salah satu pelayan itu.

"Evening" sahut Ayah Alexa.

"Please have a seat"

Mereka pun segera duduk di meja nomor 01 yang sudah Adam pesankan untuk mereka berempat. Alexa duduk di sebelah kiri Bryan. Tak lama setelah itu, pelayan lain datang membawa banyak sekali makanan ke meja mereka. Ternyata Ayah Alexa lah yang telah memesannya. Jadi mereka tidak perlu memesan makanan lagi.

"Alexa" panggil Bryan.

"Ya?" sahut Alexa.

"Ayah lo mau nikah sama Aunty gue ya?" Tanyanya polos dan masih dengan wajahnya yang dingin.

"Gue rasa sih gitu. Lo gak suka ya?" Tanya Alexa blak-blakan.

"Mmmmm gue cuma.."

"Kalian gak makan? Gak suka makanannya ya?"

Kata-kata Bryan terpotong oleh Mysha. Alexa jadi sangat penasaran, apa sebenarnya yang ingin dibicarakan oleh Bryan? Aunty Mysha selalu begitu. Memotong pembicaraan mereka.

"Suka kok Aunty, oh iya Alexa mau ke toilet dulu ya" ujar Alexa.

"Yaudah cepet ya sayang" kata Adam.

Tanpa membalas lagi, Alexa segera menuju toilet. Dia sempat melihat ekspresi Bryan yang sama sekali tidak bisa ia mengerti. Ekspresi macam apa itu?

Saat Alexa memasuki toilet, tidak ada seorang pun. Tiba-tiba di saat dia keluar dari bilik toilet, Alexa melihatnya. Jantungnya kembali berdegup dengan sangat kencang. Alexa bisa merasakan tubuhnya bergetar. Matanya terasa membulat sempurna. Dia ada disini? Lagi?

"Hah? Kak? Kok lo bisa disini?" Tanya Alexa pada oramg itu.

"Ikut gue sekarang" ajaknya. Ah tidak, itu lebih menuju ke sebuah perintah bagi Alexa.

"Ke.. kemana? Lo mau ajak gue kemana?" Kata Alexa terbata sambil menaikkan alisnya tanda tak percaya bahwa sekarang dia menarik tangan Alexa.

"Lex, lo kok gak bilang sama gue kalo kesini sama om Adam? Dan lo ninggalin gue sendiri dirumah sama bibi Salma?" Kesal William pada Alexa.

Well, Alexa lupa. Dia meninggalkan Will sendirian dirumah. Tapi tadi Will kan pergi dari siang. Dan ya, Alexa juga lupa menelfonnya. Ah, Alexa ini memang bodoh. Sekarang omelannya akan memenuhi seluruh resaturant ini.

"Maafin gue, gue lupa. Tapi, kok lo tau gue kesini? Daddy kan gak ada kasi tau bibi Salma?" Tanya Alexa penasaran.

"Gue liat mobil om Adam pergi dari rumah, trus entah kenapa gue pengen aja ngikutin. Trus gue liat lo keluar dari mobil pake baju bagus. Dan akhirnya sampe kesini" Terangnya.

"Yaudah gabung sama kita yuk. Gini deh, sebagai permintaan maaf dari gue, gue bakal turutin apa yang lo mau. Okay?" Ucap Alexa.

"Okay. But you must make a promise"

"Ok. What is that?"

"Don't do this again. Don't leave each other okay?" Katanya.

"I promise" jawab Alexa.

Mereka berdua berbalik menuju meja makan. Ekspresi Bryan tidak berubah. Masih sama. DINGIN. SANGAT DINGIN. Aih, ada apa dengannya.

"William? Kok kamu bisa ada disini?" Tanya Ayah Alexa.

"Who is he?" Potong Mysha.

"Dia keponakanku Sha. Namanya William Zyudith. Will, kenalin ini Mysha Hunt calon istri om. Oh iya dan ini keponakannya, Bryan Hunt" Kata Adam memperkenalkan mereka.

"Nice to meet you Ms. Hunt. And you too Bryan" sapanya lembut dengan senyuman yang sangat menawan.

"Nice to meet you too Will. Panggil aja aku Aunty" jawab Mysha.

Alexa dan William segera duduk. Dan berbincang kembali. Bryan tidak mengatakan sepatah katapun. Dia hanya mengangguk dan mengangguk saja. Adam menceritakan segala hal tentang Alexa dan William kepada mereka. Tapi Bryan rasanya tidak tertarik pada William. Padahal, William memasang senyum yang menawan padanya. Apa dia sama sekali tidak ingin tersenyum sedikit saja? Aih, dasar DINGIN. Sampai akhirnya mereka pulang. Dan mampir sebentar ke rumah Aunty Mysha dan Bryan.

"Bryan.." panggil Alexa pelan.

"Apa" jawabnya ketus.

"Lo kenapa? Dari tadi gue gak liat lo senyum." Tanya Alexa.

"Dingin" gumam Alexa pelan. Tapi Alexa sangat yakin dia mendengarnya.

"Gue lagi males aja senyum. Senyum gue mahal"

Mahal? Heloo! Alexa juga sama sekali tidak tertarik untuk lihat senyumannya dia. Lebih baik ia melihat senyum indah William daripada Bryan. Saat itu, rasa kesal Alexa kembali dan ia mulai menumbuhkan rasa ketidaksukaannya pada Bryan lagi. Alexa rasa ia harus kembali ke prinsipnya yang dulu. Alexa tidak ingin bertemu dengannya lagi. Apalagi sampai akrab dengannya. Tidak. Itu tidak boleh terjadi.

Alexa tidak menjawab kata-katanya yang lumayan menusuk. Padahal Alexa sudah mau akrab dengannya tadi. Di mobil juga Bryan cerita panjang lebar pada Alexa walaupun tidak ada senyum di wajahnya. Tapi entah kenapa sejak Will datang bersama Alexa tadi, Bryan berubah. Tatapannya tidak bisa ia deskripsikan dengan kata-kata. Seperti tidak suka akan sesuatu hal yang baru saja dia lihat padahal dia belum lihat semuanya.

-----

"G'bye Will." Lambai Alexa saat mobil Will menjauhi bayangannya.

Alexa melangkahkan kakinya perlahan di koridor sekolah. Berharap ada yang menabraknya lalu mengulurkan tangannya dan berkenalan dengannya. Aih, drama sekali. Tapi Alexa tau itu tidak mungkin terjadi. Buktinya, setiap kali ada yang menabrak, mereka selalu kabur tanpa meminta maaf. Huhh, menyebalkan. Hari ini Alexa sangat bosan. Dia merindukan celotehan Riana dan perhatian Frisca. Dan Alexa juga merindukannya. Kapten Baru, yang selalu menabraknya di koridor, di lapangan, di lorong kelas, di kantin, dimanapun.

"Woii!! Lemes aja lo. Buruan masuk kelas. Bentar lagi bel, puteri solo." Ejek Riana sambil berlari meninggalkan Alexa.

Puteri solo? Hih ada-ada saja. Masa iya, baru jalan lambat Alexa dikatakan seperti puteri solo. Dasar aneh. Barusan Alexa melihat Riana, lalu Frisca dimana? Oh mungkin sedang bersama Jack. Pasangan baru, mereka pasti sedang sibuk pacaran di taman belakang.

Tidak ada yang menarik hari ini. Biasa saja. Tidak ada sama sekali topik yang menarik untuk dibahas di kantin bersama Riana dan Frisca. Mereka tidak bosan, hanya Alexa saja yang bosan. Kenapa Alexa jadi seperti ini? Apa ini karena Bryan?

'Lo harus balik ke prinsip lo yang sebelumnya lex. Jangan coba-coba akrab lagi sama Bryan. Dia nyebelin' Batinnya.

'Ah shit!! ,#£,×£#^=;(×(+(,#£#??#?##!!' Umpat Alexa.

Tapi Alexa masih berpikir keras. Sebenarnya ada apa dengan Bryan dan William? Apa mereka pernah bertemu dengan keadaan yang tidak baik? Tapi walaupun begitu, kenapa hanya William yang tersenyum? Kenapa Bryan tidak ramah? Semua itu sungguh membuat Alexa tidak fokus belajar.

~~~•~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

New CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang