10 - Flashback

13 5 0
                                    

Jika Kapalmu tak kunjung datang, maka berenanglah agar kau sampai pada tujuanmu.

~~~•~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

Flasback On

"Bryan! Turun sayang ada yang nyari kamu tuh" kata Aunty.

"Bentaaaarr. Aku lagi main game"

"Katanya dia orang yang penting, Aunty belum sempet liat. Aunty lagi masak nih, cepet turun terus liat siapa itu atau kamu gak bakal dapet uang jajan bulan ini" ancamnya pada Bryan.

Akhirnya Bryan menyerah. Dia mematikan vidio gamenya lalu segera turun ke bawah. Cicitan anak tangga menggema di seluruh rumah, tanda bahwa Bryan sudah turun. Aunty Mysha menatapnya kesal dan mengisyaratkan untuk segera ke ruang tamu.

'Huh emangnya siapa sih yang dateng sampe segininya' Kesal Bryan dalam hati.

Betapa terkejutnya Bryan saat melihatnya. Setahu Bryan dia sedang ada di Amerika. Terakhir kali ia bertemu dengannya di bandara saat mau pindah ke Jakarta bersama Mysha. Dia memeluk Bryan dengan erat. Bryan yakin dia pasti merindukannya.

"Bryan! apa kabar lo?" Tanya nya dibalik pelukannya.

"Gue baik-baik aja kak, gimana kabar lo? Kok lo ga bilang sih ke gue kalo mau ke Jakarta. Kan gue bisa jemput lo di bandara trus bawa lo kesini" marah Bryan padanya.

"Gue mau kerumah sepupu gue. Katanya dia juga sekolah di sekolahan lo. Cuma gue lupa dia kelas apa" ujarnya.

"Emangnya siapa nama sepupu lo?" Tanya Bryan penasaran.

"Dia... Namanya...."

"Yan? Siapa yang dateng? Ambilin minum dulu sayang." Panggil Aunty dari dapur.

"Gak usah Aunty. Kita mau pergi ke LDK sekarang. Good bye Aunty. Aku ceritain nanti aja siapa dia. Buatin aku masakan yang enak ya Aunty" teriaknya dari depan pintu.

Tanpa menunggu jawaban Mysha, Bryan dan William segera menuju ke LDK. Well, William adalah sahabat Bryan. Bryan bertemu dengannya 3 tahun lalu di pasar. Karena dia belum pernah kepasar saat itu, Will lah yang kemudian membantunya mencari pedagang yang menjual bahan-bahan masakan yang dipesankan Aunty Mysha. Dia juga yang menego ke para pedagang itu. Saat itu William sudah SMA dan Bryan masih SMP. Mereka bersahabat sejak kejadian itu. Tapi Mysha tidak pernah tau persahabatan mereka karena dulu Bryan sangat tertutup padanya. Ya sejak orang tua Bryan meninggal, ia menjadi sangat dingin. Bryan bahkan tidak mau bicara pada siapapun. Dan juga, tidak semuanya bisa Bryan ceritakan pada Mysha.

Dan akhirnya, Bryan pergi ke Jakarta. Meninggalkan sejuta kenangan mereka berdua di Amerika. Mereka sama-sama menyukai vidio game yang terbilang limited edition. Terbatas di dunia ini. Bukannya mau sombong, tapi memang itulah kenyataannya.

"Hahaha. Lo tau gak? gue baru beli vidio game. Sepupu gue tuh jago banget mainin itu game, gue aja kalah main sama dia. Padahal dia belom pernah liat gamenya itu." Ucap Will bangga.

"Gue jadi penasaran, siapa sih sepupu lo itu?" Balas Bryan.

"Nanti lo pasti tau sendiri. Kan lo satu sekolah sama dia yan" katanya.

"Oiya adik gue, sempet sekolah di sekolahan lo. Tapi cuma beberapa hari gue langsung suruh dia pulang. Soalnya ntar gue takut ada apa-apa sama dia, kan dia tinggal sendirian di apartemen. Lo tau lah yan Shelby kaya gimana. Gue gak mungkin lepasin dia ke Jakarta sendirian" Lanjutnya.

Pantas saja, Bryan tidak melihat Shelby lagi sejak di kantin tempo hari. Ternyata Will yang menyuruhnya pulang ke Amerika.

Mereka mengobrol sampai sore di LDK. Bryan tidak menyangka, pada malam harinya dia datang bersama Alexa dari arah toilet. Hatinya terasa sakit. Apa? Sakit? Apa Bryan menyukai Alexa? Bryan tidak boleh merebut milik William. Saat perkenalan, sebisa mungkin Bryan memasang tampang dingin pada Will walaupun itu sangat sulit dilakukan. Tapi Will dengan mudahnya tersenyum pada Bryan dan mengangguk saja saat Adam memperkenalkan Bryan padanya. Padahal mereka sudah lama sekali kenal, bahkan bersahabat.

New CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang