Keterpaksaan

10 0 0
                                    

Hari itu aku berjalan menuju gerbang sekolah. dengan perasaan kacau serta amarah yang tertanam diubun kepala.
Jelas bagaimana mana bisa kakak klsnya itu membuat perjanjian yang menjijikan terhadap aninda, " ya tuhan, mengapa semua ini terjadi,kenapa harus aku"batin aninda berbicara, tak hentihentinya disepanjang jalan aninda tertunduk bahkan ia lupa kalo pulang bisa dengan angkot namun ini seperti tidak ada tujuan.

"Assalammualaikum" ucap gue,membuka pintu rumah dan langsung menuju kamar tanpa memperhatikan wajah ibu yang heran dengan sikap anaknya ini.
" walaikumsalam, loh ka ga salim sama ibu?" Jawab ibu. " aku cape bu" jawab gue yang langsung nyelonong kekamar.

Untung ibu ngerti kalo anaknya yang paling besar ini terkadang moodnya suka jelek atau bahkan juga sering emosian.dan malam pun datang dengan cepat,namun gue tetap gabisa tidur dengan nyenyak. Apa yg sebenarnya terjadi? Haruskah aninda menerima abyan? Atau bahkan melabraknya balik? Atau cabut dari sekolah itu. Sekolah yg selama ini diidamidamkan aninda.entahlaah

"Kakak...bangunnn udah jam lo mandi!" Teriak adik gue dari luar pintu kamar.
" iyaaaaaa......" balas gue yang juga berteriak. Segeralah gue mandi dan mempersiapkan diri ini untuk menghadapi cobaan baru disekolah serta makhluk mahkluk yang kini sangat ia benci. " abyan, ihate youuuu!!!" Umpat gue dlm hati. Dan segeralah menuju sekolah SMAN5.







"Dari tadi muka lo lecek amat nda? Whats wrong cuk?" Tanya sherli yang sedari tadi gue cuekin. Emang hari ini muka gue ditekuk kaya baju abis disertika, dari kejadian kemarn gue gada gairah buat senyum ataupun bicara. Dirumah juga gue puasa ngomong,disekolah pun gue cuma diem dan bengong. Entahh pikiran ini mengarah kemana,intinya gue sedang kacau!.

"Gapapa" jawab gue.

" serius? Gamau cerita" tanya sherli.

"Hmmmm" jawab gue yang hanya mengnganggukan kepala.
Keliatannya sherli kepo and gemes sama sikap gue hari ini,hasilnya dia bikin rencana sama pipit buat bikin gue ngaku.

" pit sini" panggil sherli.

" lu ajak nda ke kantin deh, gue mau tau itu anak kenapa soalnya ada yg ganjil dr dia" perintah sherli pun dijalankan pipit.

" ayoo ikut gw" ajak pipit yg langsung menarik tangan gue dan dibawa kekantin.untung aja kantin sepi keadaannya itu sedang jam pelajaran dn hanya kelas 10 ips 3 yang tidak ada guru.

" lu kenapa si?" Tanya sherli dan pipit yang kini dduk didepan gue.

" hiksss...hikss...hiksss" tak sadar tangisan guepun pecah dihadapan mereka dan segera mereka pindah duduk disamping gue dan memeluk gue.
" ihhh nda knp? Masi gamau cerita?" Tanya sherli.
" kemarin gue boong sama kalian,gue gada urusan sama sijulay tp gue kelapangan belakang buat nerima tantangannya ka abyan. Kita main basket dn gue kalah" ucap gue masih dalam tangisan yang susah untuk berhenti.
" teruss abyan sama gengnya buat hukuman, dan lo tau hukuman apa" jawab gue.
" apa?" Jawab mereka serentak.

" Abyan mau gue jadi pacarnya dan kalo gue gaterima gue bakal dibugilin dilapangan dan dipake rame rame sama gengnya... huaaaa...huaaaa" teriak gue dalam tangisan yg semakin menggelegar.
" kenapa si lo ga bilang sm kita kemarin, kn bisa gue tanganin dn gabakal terjadi hal ini nda" jawab sherli.







Sehabis menceritakan semuanya kepada kedua teman ninda,aninda pun kembali seperti biasa. Setidaknya bebanya sedikit berkurang karena kedua temannya sudah tau akal busuk kakak klsnya itu. Sepanjang hari disekolah gue masih berfikir kalo mereka akan bertemu,terus abyan meminta jawaban dan tentunnya jika aninda menolak bagaimana nasibnya?.





"Berdansa sore hariku sejiwa alam dan duniamu melebur sifat kakukuuuuuu... wooooo wooooo..." nyanyian geng fana kala itu berada disalah satu tempat fav mereka untuk bersenandung dan merokok. (Toilet laki laki)
" gasabar gue" kata abyan.

" gue yakin tuh bocah lg stres bgt mikirinin anceman kita atau bahkan sekarang dia gaberani sekolah?" Jawab taufik dan langsung geng fana lainnya tertawa.
" gue gatega sumpah" umpat afif dalam hati. Entah mengapa dengan anggota geng fana satu ini hatinya tidak tega bila mana ada perempuan yang menjadi bahan para kawannya tersebut apalg gacuma aninda tetapi Zalsa Safira kls 11 ipa 3 yaitu gadis cantik yang menjadi tambatan hati afif pun pernah dipacari oleh abyan hanya karena mereka sedang taruhan. Tp mau bagimana lg afif hanya mengikuti karena persahabatan mereka dijalanin sejak mereka dibangku sekolah dasar. Apalg abyan sang ketua itu adalah saudara kandung alias adik afif.








" olahraga woiiii, ganti baju" teriak ketua kelas 10 ips 3.
"Yukkkk cuk ganti baju" ajak sherli dan semua perempuanpun bergegas untuk ganti baju dan olahraga.
" duluan aja gue nyusul" jawab gue.
" jangan telat" teriak pipit yang batang idungnya sudah tak terlihat didlm kelas.
Tbtb aja pria masuk dan langsung mencubit lengan ninda dengan manja. Ninda yang sedari sibuk merapikan baju olahraga jd terfokus pada sosok didepannya.
" haiii ndaa" jawab pria itu.

" haii, siapa ya?"tanya gue dengan heran.

" kenalin, Ivano nendra" jawab pria kemayu itu, terlihat dri gerak geriknya nampaknya ia bukan pria tulen hehe.
" ada apa ivan?" Jawab gue.
" nih aku mau kasih coklat dari kak abyan" jawan ivan yg polos, memang terlihat ditangannya membawa sebatang coklat. Tp buat apa abyan nyuruh ivan? Adik kelas loh? Bukannya dia...
" buat ivan aja ya, gigi gue sakit jd gabisa makan apapun apalg coklat" jawab gue bohong.
" oke makasiii ninda" sahut ivan yg langsung pergi.
" gatau diri, liat aja liat lo ketua!!" Umpat gue dlm hati dan langsung pergi untuk mengganti pakaian olahraga.


" kalian bebas hari ini olahraga apapun" jawab pak kamal dan langsung 10 ips 3 berhamburan sesuai olahraga yg mereka inginkan. " cabut kelas aja ah ngadem" ucap intan yang langsung diikuti oleh temen temen cewek 10 ips 3. Dan menyisakan gue seorang diri dilapangan.
" mending basket ah biar keringetan dr pada sia sia pagi gue ini" kata gue dlm hati.

" bukkk" bola basket pantulan pertama gue mengenai wajah seorang murid lakilaki dan bukannya masuk kdlm ring.
" kenapa harus dia yallah" kata gue dlm hati. Yang sedang tidak ingin ditemui ninda hari ini akhirnya dipertemukan.

" sorry" kata gue sambil mengambil bola basket.
" amatir aja gaya, liat skrg bonyok muka gue" balas pria itu. Pria yg saat ini berhadapan dengan aninda adalah abyan kakak klsnya.
" lebay lo!!" Teriak gue.
" mau gue telanjangin lo skrg" balas teriak abyan
" mauuu" entah gue kerasukan apa tp niat nakal gue muncul gt aja tbtb setelah melihat situasi sepi dilapangan.
" okeyyy im coming" kata abyan, dan segeralah ia berlari menuju gue. Disaat yg bersamaan pula gue melepar bola basket kembali tepat mengenai kemaluannya dan sontak abyan terjatuh.
" hahahhahahahahaha" tawaan gue yang sangat khas.

" lo, gue tau rumah lo,gue tau kehidupan lo, gue tau lo pernah berbuat apa sama mantan mantan lo dan satu lg apa mau supaya gue ngebuat lo keluar dr sekolah ini dengan menyodorkan ini!" Teriak abyan yang sontak membuat gue lemas dan tidak bisa bergerak. Apayg ia katakan barusan?
Terlihat dilayar handpone abyan kejadian pada saat pertama kali abyan memegang dagu ninda pada saat pertemuannya dikelas itu diedit hingga mereka seperti ciuman.

" apa apaan, kenyataanya ga gitu. Lo ya dasar bajingan" umpat gue. Tanpa sepatah katapun gue tarik kerah seraga abyan dan meludahinya.
" silahkan lo ludahin gue sepuasnya dan gue jamin besok ortu lo bakal marah besar sama lo dn sekolah gamau nerima murid murahan kaya lo" bisik abyan ditelinga gue yg masih panas ini. Otak gue berasa meledak hati guepun ancur serta nafas gue enggap sangat. Tega tega sekali abyan. Kakak klsnya ini seperti tidak punya hati.

" byan kenapa si harus gue? Kenapa?" Jawab gue yg tanpa sadar sudah berada dipelukan abyan, abyan yg bingung melihat gue menangis? Iya kali ini abyan berhasil membuat harga diri aninda jatuh didepan matanya.mengulang perkataan tersebut dan terus menerus menangis. Tp abyan tetap diam dan tetap memeluk gue dengan erat. Kenapa bisa sehabis mereka perang tbtb aja mereka saling menguatkan bahkan memeluk satu sama lain dan kini terlihat ada perasaan yg terpercik diantara abyan dan aninda yang sulit dijelaskan. Dan dengan sangat terpaksa abyan mengatakan bahwa ia membatalkan hukuman itu dan tidak ingin memberi hukuman apapun ke ninda serta kini abyan benar benar tidak pernah mengganggunya setelah kejadian dilapangan pada pagi hari itu.

Abyan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang