2 : Meat that Girl

197 24 6
                                    

Sorry for late update >/\<

Thor jarang buka wattpad tapi tetap lanjutin chapter di buku atau mana aja yang penting bisa ditulis.

Ngomong - ngomong, ada yang notis pun thor gak?

Happy Reading!!

Setelah diluncurkannya peraturan tambahan yang rada - rada itu, tidak ada lagi surat lamaran cadik yang datang. Akashi jadi bingung sendiri. Dikasih peraturan gak ada yang daftar, gak dikasih peraturan malah cadiknya yang nyeleneh. Hadeeh... pusing pala kanjeng Akashi ini.

Daripada bingung pusing pening sakit kepala --minum oskad*n pancen oye--coret, Akashi memilih untuk jalan - jalan ke taman. Siapa tau dapet petuah.

Sesampainya di taman, ia langsung saja ke 'pojok rindang' untuk menyegarkan pikirannya. Disana, hanya ada satu bangku yang kosong, sisanya dihuni oleh pasangan lovebird. Akashi merasa JELATA sekarang. Iya, JELATA. Jones yang terlantar lebih tepatnya.

Tap Tap

Set

Akashi menoleh malas ke sampingnya. Seorang gadis yang Akashi tebak berumur 14 tahun itu duduk sambil memeluk map padi dan menggenggam secarik surat.

"Kenapa kau duduk disini?" tanya Akashi tak suka ketenangannya diganggu.

Gadis itu menoleh sebentar memperlihatkan wajah datar triplek --kayak dadanya--coret itu, lalu kembali melihat alamat di surat itu.

"Ini tempat umum, kamu tidak berhak melarangku untuk disini" kata gadis itu dengan nada datar.

"Perhatikan kepada siapa kau berbicara"ujar Akashi dingin.

"Baiklah" gadis itu menoleh, mengabaikan surat di tangannya.

Hening.

Gadis itu bingung. Kenapa orang ini diam? -batinnya.

"Apa? Kenapa memperhatikanku begitu?" tanya Akashi risih.

"Tadikan Aku disuruh perhatikan kepada siapa Aku berbicara" katanya.

Akashi menarik kesimpulan, gadis ini polos.

"Kau tidak tau siapa Aku?"

Gadis itu mengangguk, Akashi tersenyum angkuh.

"Kamu manusia bernyawa, ya kan?" katanya.

Akashi yang tadinya ingin mencari udara segar malah kejer, baper, laper sekalian cuma karena seorang gadis tak dikenal.

"Maksudku, apa kau tau SIAPA AKU di dunia bisnis?"

Gadis itu menggeleng.

"Aku bahkan sangat yakin dengan 4 pasangan disekitar sini tau siapa Aku" katanya angkuh.

Gadis itu melihat sekelilingnya, "Bukan 4, tapi 7" katanya.

"HUH?!" Akashi buru - buru menoleh. Hanya ada 4.

"Yang disana, ada tuyul syariah sama suster gepeng dan disana-"

"-cukup, omongan ini mulai aneh. Apa maksudmu?" potong Akashi.

Bukan takut sama omongan gadis itu, ia hanya takut dikira gila gara - gara ngomongin setan dan kerabatnya.

"Kau... punya kemampuan 'itu' ya?" tanya Akashi prihatin.

Gadis itu mengangguk "Sejak kecil, karena Aku dikutuk Ibu" jawabnya.

Akashi menghela nafas "Jangan ceritakan masalah pribadimu, baka" katanya.

"Terserah" balasnya lalu fokus kembali pada surat di tangannya.

"Eh eh liat, mereka pacaran kok jaim - jaiman?"

"Iya"

"Lihat cowoknya canggung"

"Iya, ceweknya juga nunduk malu - malu gitu"

"Aduh pasangan yang manis"

Mendengar semua ocehan itu, Akashi risih. Ia pun berdiri hendak pulang dan merenungkan ke'jomblo'an dirinya itu. Tapi ia urungkan. Gadis itu menarik ujung bajunya. Akashi langsung menukikkan alisnya tanda tak suka.

"Apa?"

"Nii san, bisa tolong antarkan Aku ke alamat ini?" tanya gadis itu.

Akashi mengernyit heran "Ada apa itu? Apa - apaan "nii san" itu?"

"Aku menyadarinya, nii san lebih tua daripada Aku" katanya.

Akashi mendengus kesal lalu mengambil surat tersebut. Ini alamat rumahnya. Apa keperluan gadis ini di rumahnya?

"Apa nii san tau?"

"Pertama, sebutkan umur dan namamu" alih Akashi.

Gadis itu berfikir sebentar, lalu menjawab "(y/n), umur 16 tahun"

Lebih tua dari dugaan Akashi ternyata.

Akashi menduga yang dihadapannya ini berniat mendaftar jadi cadik, itu bagus. Yang jadi masalahnya ialah ia tidak tau siapa yang akan ia temui. Itu yang membuat Akashi jadi kepengen kabur aja, tapi untung (y/n) kawaii dan berada di atas standar Akashi.

"Aku akan mengantarmu" katanya.

"Arigatou" balas (y/n).

Mereka hanya berjalan kaki, lumayan dekat kok. Cuma 2 km. Iya, CUMA :v

Dalam perjalanan, kecanggungan mengelilingi mereka. Enggak deng, cuma Akashi doang yang canggung, (y/n) sibuk dengan sekelilingnya.

"Aku baru ingat, nama belakangmu siapa?" tanya Akashi memecah keheningan.

"Kuroyuki, Kuroyuki (y/n) desu" jawabnya.

"Hee... mengejutkan" kata Akashi.

"Aku tidak yakin nii san terkejut" balasnya.

Akashi kaget. Tapi dikit.

Pasalnya, ia kini berjalan dengan putri keluarga Kuroyuki yang terkenal akan kesadisannya. Yang ia tau, keluarga Kuroyuki selalu mengajarkan suatu cara khusus, "how to be Assassin" lebih tepatnya. Kuroyuki juga terkenal sebagai mantan eksekutor pemerintah.

Hayoloh Akashi, kalo macem - macem ntar anu lu ilang :v

-tbc-

Remind to vomment?

Searching for Imouto [STOPPED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang