Chapter 2 - Wirklich ekelerregend !

29 10 3
                                    

Jakarta,17.05

Tok tok tok

"iya,masuk"sahutku kaget mendengar ketukan pintu.

"permisi dok,pasien yang tadi anda tangani sudah sadar. Tapi pria itu mencari wanita yang menemaninya tadi dok"jelas suster yuri.

"memangnya kemana wanita itu?"

"saya tidak tahu dok. Setelah lukanya ditangani,wanita itu belum sadar karna kekurangan darah. Tapi saat akan di pindahkan keruang inap,tahu-tahu dia menghilang"

"baiklah biarkan dia,saya akan memeriksa keadaan pria itu terlebih dulu"dia pun mengangguk.

'Mungkin saja wanita itu sudah di ruangan kekasihnya'

_____________________________________________________

Gelap.

Hanya ada kegelapan,hitam tanpa cahaya sedikit pun.

Kucoba mengalihkan pandanganku ke seluruh arah,mencari sesuatu yang dapat kusentuh. Apa aku buta? Aku melangkah kedepan tanpa tahu ada di mana ini.

Perlahan terlihat cahaya kecil di kejauhan yang datang kearahku,makin dekat makin terang. Silau cahayanya membuat mataku sakit hingga membuatku menutup mata rapat-rapat.

Dua detik.

Tiga detik.

Apa yang terjadi?

Ku buka mata ini sedikit demi sedikit,betapa terkejutnya aku saat melihat para remaja dengan gaun dan jas tengah bernyanyi lagu selamat ulang tahun. Suara tepuk tangan bersautan,melihat mereka memusatkan pandangan ke samping kiriku,aku pun mengikuti mereka.

Di sampingku

DIA

Tersenyum ke arahku dengan sepotong kue di tangannya. Hal itu membuat hatiku menghangat dan terciptalah senyum tulus dari lubuk hatiku yang paling dalam. Namun,bertepatan  dengan tanganku yang menyentuh ujung piring,kue tersebut terhempas mengenaskan di lantai.

Kulihat si pelaku berdiri dengan angkuhnya menatap remeh diriku.

Syabella.

Syabella,anak donatur sekolah berparas cantik bagai dewa yunani.
Siapa yang tak kenal dirinya? Sama hal nya dengan ilham,bella juga orang terpandang yang di segani orang-orang.

Tanpa rasa bersalah dia mendorongku hingga mundur beberapa langkah.

“Dasar gadir!! Masih berani lo nampilin muka di hadapan gue dan ilham,walaupun gue udah ngasih peringatan sama lo berulang kali!! Dan lo tuh bego apa idiot sih!?! Gue bilang,jauhin ilham karna dia itu calon tunangan gue!!”

“tu-tunangan?” gumamku.

Kulihat kak ilham di sebelah kiriku yang membisu tanpa ekspresi apapun.

“kak,maksud kak bella apaan?”

“…”

“kenapa kak ilham diem aja?”

“…”

Ilham masih diam,menutup mulutnya rapat rapat. Seakan ia tak berniat menyangkalnya.

Hubungan selama tiga tahun ini,dia anggap apa?
Apa dia seketika lupa bahwa aku pacarnya?
Kak ilham anggap aku ini bukanlah hal yang harus dijaga dan lindungi?
Bahkan dia tak membelaku?
Kemana laki-laki yang selalu membelaku?

Air mataku telah tumpah tanpa persetujuan. Lalu dapat kudengar suara kak bella yang bicara lagi padaku.

“gak usah sok drama deh lo!! Mendingan lo angkat kaki dari sini dan pergi yang jauh sana!!!“

PROOFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang