Surat Rahasia

379 33 8
                                    

"Surat apa ini?" tanyaku.

Pagi ini aku menemukan sebuah surat lusuh di lemari kamarku. Awalnya aku ingin mengabaikannya, tetapi aku merasa tertarik dengan surat ini, maka dari itu ku putuskan untuk membacanya.

-/--/-

09/09/08

Gudang rumahku tampak seperti tak terawat, Berdiri kokoh di belakang rumahku. Namun, gudang itu kini sudah jarang digunakan. Barang-barang yang ada di dalamnya pun sudah dijual oleh kakakku, jadi gudang itu kini menjadi ruangan kosong yang mungkin sudah sangat kotor dan bau. Tetapi, aku penasaran dengan gudang itu, ku langkahkan kaki dan memasuki gudang itu, kapan lagi aku bisa datang ke gudang itu kalau bukan sekarang.

Ketika sampai di dalam, suasana gelap mulai menghinggap. Aroma khas bangunan tua mulai tercium. Jaring laba-laba menghiasi seisi gudang. Awalnya memang tidak ada yang aneh, tetapi tiba-tiba ada sebuah foto wanita jatuh di hadapanku. Aku tak tahu siapa dia.

Ku ambil foto itu, foto itu tampak lawas. Namun yang kulihat, tatapan wanita itu sangat mengintimidasi. Jujur saja, bulu kudukku berdiri saat itu juga. Setelah beberapa detik memandangi foto itu, kaki ku terasa ada yang memegang. Jujur aku takut dan ingin rasanya cepat - cepat keluar dari gudang ini. Ku jatuhkan foto itu ke lantai dan bergegas keluar. Tetapi, pintu gudang terkunci dengan rapat. Ku cari kunci untuk membuka gudang itu, namun tidak ada.

Aku berteriak histeris, mencoba memanggil semua yang ada di luar untuk menolongku. Aku tahu ayah dan ibuku pasti belum pulang dari kerja. Tapi aku berharap ada seseorang yang mendengar teriakanku. Tiba-tiba aku mendengar suara terkekeh dari arah lemari besar yang ada dibelakang.

Suara terkekeh itu makin menggema, hingga aku berusaha untuk menutup kupingku. Namun, tetap saja suara itu semakin lama menjadi semakin keras. Hingga akhirnya aku merasakan sesuatu menggigit kakiku. Kakiku terluka parah, hingga aku tiba-tiba menjadi lemas. Ku lihat dari balik lemari, sesosok wanita yang mukanya hancur separuh. Matanya bersongket dan tiba-tiba mengeluarkan darah. Kepalanya meliuk-liuk seperti ular, dan ia mulai mendekat. Yang ku lihat ia tampak sangat menyeramkan. Kemudian dari mulutnya keluar belatung-belatung kecil yang menyerbu tubuhku. Namun, bagi yang mebaca surat ini aku merasa tak sendirian, pasti dia akan datang padamu juga, surat ini kutulis hanya untuk mu.

-/--/-

Setelah membaca surat itu aku ketakutan, tertulis disana sangat kecil sebuah perintah..

"Baca akhir kata dari setiap paragraf…”

Short Horror StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang