Disclaimer
naruto bukan punya saya
saya hanya minjam karakternyaBagian tiga
Happy reading
.
.
.
.'Jlebb' sebuah kunai menancap di paha Shino
"HAHAHAHHAHAHA, kalian lihat si bodoh ini, dia...." kirito tertawa sejadi jadinya hingga ia tak sanggup melanjutkan perkataanya hingga tuntas.
"Bodoh bukan saatnya untuk tertawa" wajah melas boruto semakin membuat kirito tidak tahan, ia justru semakin larut dalam tawa bahagianya.
"Boruto... Boruto, kau terlalu banyak gaya ya sudah kita akhiri pelajaran hari ini" setelah mengucapkan itu Shino pergi meninggalkan murid muridnya. Walaupun kunai menancap di di pahanya itu bukanlah masalah bagi seorang ninja senior.
"KIRITO BERHENTILAH TERTAWA BODOH" karena kesal boruto mendatangi KIRITO menarik kerahnya dan menggoyang goyangkanya.
"Sudahlah kalian berdua mari pulang, aku ngantuk, hari sudah sore tahu" sepertinya anak Shikamaru ini benar benar mewarisi sifat ayahnya.
"Baiklah shikadai, kutinggal kau kirito, ayo semuanya" boruto melepas cengkraman tangannya pada kerah Kirito dan meninggalkannya.
Setelah selesai tertawa Kirito bingung kemana semua teman temannya. hanya tinggal ia seorang di training ground. Ia tidak sadar kalau Boruto benar benar meninggalkannya. Sehingga mau tidak mau ia harus pulang sendiri.
Saat perjalan pulang sendiri ia benar-benar bosan karena sebenarnya ia selalu bersama Boruto sehingga ia agak menyesal sedikit telah menertawakan sepupunya tersebut.
Sebuah tangan menepuk pundak Kirito membuatnya langsung melompat menjauh dan segera ia mengeluarkan kunci miliknya.
"Tenanglah jagoan ini tou-san" melihat ayahnya Kirito benar benar lega ia sempat mengira ayahnya adalah penculik.
"Tou-san sudah kembali?" Sasuke mengangguk dan mengacak acak rambut putranya itu.
"Jangan tou-san" Sasuke hanya terkekeh pelan melihat reaksi anaknya.
menuju kediaman mereka bersama membuat Kirito senang sudah lama ia tidak menghabiskan waktu bersama ayahnya. Ia jadi paham perasaan boruto yang jarang bersama Paman menma mengingat menma-jii lebih sibuk dari ayahnya.
"Kenapa kau melamun" Kirito menggeleng kan kepalanya.
"Tidak hanya saja, kita sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama, iya kan?" Sasuke berpikir ia memegang dagunya dengan wajahnya yang menghadap ke langit.
"3 hari lagi tahun baru,kan" Kirito mengangguk.
"Kenapa tidak minta pada penulis ini untuk membuat kita menghabiskan waktu bersama" kirito bingung menatap Sasuke yang berkata seperti itu namun tak lama kemudian ia mengerti maksud dari perkataan ayahnya. Kirito membalikan tubuhnya seolah-olah ada kamera di sana.
"Author-san saat tahun baru kita ingin ke festival bersama" kemudian ia memberi kepalan tinju ke depan.
.
.
.
.Kediaman uchiha Sasuke terlihat benar benar sibuk. Tak hanya Naruto dan Narumi di sana tapi juga ada Menma, Hinata, Boruto dan Himawari mereka sedang mengadakan makan malam bersama sekeluarga besar.
"Semuanya sudah siap kita tinggal menunggu duo blackhead itu datang" saat Naruto berkata demikian terdengar suara ketukan dari pintu rumah mereka. Karena Naruto dan Hinata baru saja selesai menyiapkan makan malam. Menma langsung beranjak dari duduknya, yah dari tadi ia hanya duduk mengobrol dengan Narumi Himawari dan Boruto.
Clek
Ketika pintu dibuka Sasuke tampaknya sedikit terkejut karena Menma yang muncul. Karena Sasuke dan Kirito terus memandanginya Menma langsung mengeluarkan cenhiran bodohnya.
"Singkirkan senyum bodoh mu itu Menma" mendengar kata kata itu langsung muncul perempatan kepalanya.
"Hey-" baru Menma ingin membalas ucapan sasuke suara dari dalam rumah menghentikan ucapannya.
"Ayolah kalian sudah dewasa memliki anak, tapi masih ribut saat bertemu diluar kantor" setelah mendengar Naruto berbicara mereka semua yang diluar langsung masuk ke dalam.
"Jadi ada acara apa ini?" Tanya Sasuke memulai pembicaraan.
"Tidak ada hanya makan malam bersama sekeluarga besarnya" Menma menjawab di balas anggukan Sasuke.
"Ramen ?" Ucap Sasuke bingung.
"Kenapa, kau tak suka, lihatlah piringmu saus tomat semua"
"Kenapa kau menjawab seolah aku bertanya dengan mengejeknya"
"Kau mem-"
'Brakkk'
piring bergoyang meja bergetar dan bumi terguncang.
"Diam" sontak semua nya menjadi hening tak ada siapa berani bersuara jika Naruto sudah marah.
"Naru-chan sudahlah sepertinya itu bentuk keakraban mereka" Naruto mendudukkan diri kemudian berkata
"Baiklah, Ayo kita makan" mendengar itu semua yang tadinya lesu langsung segar bugar seketika.
"Enak baa-chan" mendengar ucapan Himawari di sela makan anak kecil itu membuat Naruto tersenyum simpul kemudian mengelus kepala Himawari. Semuanya menikmati makan malam kali ini walaupun sempat terjadi sedikit tragedi.
Tbc
Tahan......
Sory words kali ini cuman 600, tapi di usahakan kedepannya lebih banyak.
Bocoran chapter depan tentang festival new year.
Lalu cerita akan berjalan ke ujian chunin
Sekian, SEEE YOU
KAMU SEDANG MEMBACA
the next shinobi Generation
FanficSasha-Kurumi: Baca saja Alur semi boruto :naruto next generation jadi kalau mirip udah biarin aja