2. Bidadari

27 2 0
                                    

Kring kringg

"Baiklah anak-anak pelajaran kita hari ini sudah selesai, sampai jumpa minggu depan dan selamat beristirahat." Tutup Bu Dewi guru biologi yang telah selesai mengajar.

"Terima kasih Bu Dewi." Ucap sekelas kompak diikuti dengan kepergian Bu Dewi meninggalkan kelas.

"Nit ayo ke kantin gue laper berat nih." Ajak Fadila kepada Anita yang sedang membereskan bukunya.

"Gue udah bawa bekel." Jawab Anita mengeluarkan kotak bekel dari dalam tasnya.

"Oh ya udah lo mau nitip apa kalau gitu ?." Tawar Fadila

"Gak usah." Jawab Anita pelan.

"Oke bye gue mau ke kantin." Pamit Fadila yang lansung ngecer keluar kelas.

Setelah Fadila pergi Anita membuka kontak bekalnya. Kali ini mamanya membawakanya nasi goreng spesial dengan telur ceplok senyum diatasnya.

Memang seperti anak kecil tapi bagaimana toh dia tidak membuatnya rasanya juga enak, jadi terima-terima saja.

--------

"Nit lo pulang sendiri gpp kan?, gue ada acara mendadak." Ucap Fadila telihat tergesah-gesah memasukan barang-barangnya kedalam tas.

"Iya."Jawab Anita singkat.

"Oke gue pulang dulu, lo hati-hati kalau ada apa-apa telepon gue." Fadila menepuk pundak Anita lalu pergi.

Tak berselang lama setelah Anita selesai membereskan perlengkapannya ia bergegas pulang namun ketika ia baru saja akan keluar kelas seseorang menahannya.

"Anita jangan pulang dulu lo piket woy." Ujar Dhany ketua kelas menghampiri Anita menyerah sapu kepadanya.

Anita mendengar itu mengeram tertahan, ia membanting tasnya lalu berjalan kesudut kelas mulai menyapu kelas.

"Anita gue selesai, pulang jangan lupa tutup pintunya." Ujar Salah satu temannya yang kebetulan telah menyelesaikan piketnya terlebih dahulu.

"Hmm." Jawab Anita singkat lanjut menyapu.

20 menit kemudian Anita telah selesai membereskan kelas, dia melihat jam tanganya ternyata sudah hampir jam 4 sore, pantas saja sekolah sepi.

Anita menaruh sapu dipojok kelas, kemudian mengambik tasnya dan akan pulang.

Drak drak

Suara petir mulai bersahutan langit yang tadinya cerah mulai menghitam, Anita yang baru saja akan mulai berdecak sebal. Berlari menuju gerbang baru setengah jalan ujan besar tiba-tiba saja turun.

--------

"Oy oy guys wan kawan friends udahan dulu elah." Ucap Beni melempar bola basket ke arah Yasma.

Jam pulang sekolah telah usai 30 menit yang lalu namun tiga sekawan ini masih asik bermain basket sejak tadi.

"Napa lo? Takut kalah?." Tanya Yasma kepada Beni.

"Kagak bego." Beni menoyor pelan kepala Yasma. "Noh wan kawan lihat langitnya udah menghitam artinya dikit lagi akan turun hu hu apa ."

"Hujan." Ucap Yasma dan Sadewa melanjutkan kalimat Sadewa.

"Nah itu pinter hahahahah." Tawa beni seraya memegang perutnya.

"Gak ada yang lucu goblog anjir, kenapa gua mau berteman sama lo coba." Decak Sadewa pergi ke kantin meninggalkan mereka berdua.

"Mau kemana lo wa ?" Tanya Beni setelah tawanya selesai tetapi tidak di gubris oleh Sadewa.

------

"Bu aqua satu ini uangnya kembalinya ambil bu." Sadewa menyodornya uang kepada ibu kantin.

"Ini pas atuh akang ganteng mana ada kembalian." Gerutu ibu kantin.

"Kembalian transparan bu." Sadewa pergi meninggalkan kantin.

Sadewa meneguk pelan air minum yang baru ia beli.

Drak drak

"Huk huk." Sadewa keselek kaget karena saat minum terdengar suara petir.

"Anjir geluduk kampret gue jadi keselek." Sadewa menyeka air bekas tersendak dipinggiran bibir dengan tangannya. Tak lama hujan pun turun begitu deras.

Sadewa berjalan santai agak cepat menuju tempat kedua temannya untuk mengambil tasnya, tapi tiba-tiba matanya menangkap sesosok cewek misterius tampak berlari membuat Sadewa menghentikan langkahnya mengikuti pergerakan sosok misterius itu hingga sosok itu berdiri di depan gerbang sekolah. Sadewa yang penasaran pun akhirnya ikut berlari menghampiri sosok itu.

"Ehmm ehmm." Sadewa berdehem begitu sampai disamping sosok itu yang lain adalah Anita.

-----

Anita mendengar suara disampingnya lalu menoleh sejenak.

"Hay." Sapa sadewa sambil mengangkat tanganya.

Anita melihat itu hanya mengangkat alisnya sebelah menatap orang itu sebentar lalu bersiap hendak pergi, baru satu langkah kedepan tangannya di tarik oleh orang aneh itu.

"Masih hujan, nanti sakit kalau lo maksa terobos tuh hujan." Terang Sadewa

Anita makin mendengus mendengar perkataan modus Sadewa, lalu menyentakan tangan sadewa berlari menerobos hujan menuju angkot yang akan menghantarnya sampai rumah.

Sadewa melihat semua itu hanya melonggo,baru pertama kali dalam hidupnya dia terabaikan olah seorang cewek cantik.

----TBC---


My Sweet Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang