Di sebuah restoran terlihat Kyungsoo yang sedang berbicara serius dengan pria dihadapannya.
"Oppa kau benar masih belum mau bertemu Jongin?" Kyungsoo memulai berbicara dan hanya dijawab deheman oleh pria di depannya.
"Oppa kau tidak sakit melihat keadaan Jongin sekarang, dia tidak mau balik ke rumahku oppa. Bagaimana kalau Jongin diserang orang itu lagi. Kau harus di dekatnya oppa, muncullah dihadapannya dan beritahu Jongin bahwa dia masih memiliki oppa." Pria dihadapan tetap diam mendengar Kyungsoo berbicara.
"Oppa bisakah kau menanggapi pertanyaanku dengan benar kalau aku membicarakan tentang Jongin." Kyungsoo meminta tanggapan dengan wajah memelas.
"Makanlah Kyungi nanti makananmu dingin." Pria itu menanggapi omongan Kyungsoo dengan santai sambil memakan makanan dihadapannya.
Kyungsoo menghela nafas melihat kelakuan pria dihadapannya. Pria itu selalu menyuruhnya memberikan segala informasi tentang Jongin tetapi saat disuruh untuk bertemu Jongin dia selalu saja berkelit.
"Baiklah lebih baik aku pulang, Kris oppa bilang dia akan memaksa Sehun oppa untuk mendekati Jongin. Aku harap Sehun oppa berhasil agar ada seseorang yang akan selalu menjaganya tidak seperti oppanya." Kyungsoo berdiri dari tempat duduknya.
"Kyungi duduklah." Ucap pria itu tetapi Kyungsoo tidak mendengarkannya dan tetap melangkah meninggalkan meja. "DO KYUNGSOO kubilang duduk." Ucap pria tersebut dengan nada perintah dan tiba-tiba terlihat petir di luar restoran padahal malam ini sangat cerah. Kyungsoo langsung duduk kembali dengan wajah kesalnya.
"Oppa kendalikan dirimu kau membuat semua orang kaget. Aku sudah duduk kembali tapi jangan mengabaikan omonganku." Kyungsoo berbicara dengan nada kesal.
JONGIN POV
Lelahnya hari ini aku harus lembur karena cafe benar-benar ramai apalagi Minho oppa tidak masuk kerja. Sekarang sudah sangat malam bus sudah tidak beroperasi lagi, ahhh aku harus menggunakan taksi. Sebenarnya Baek eonnie dan Chan oppa menawari akan menjemputku tapi aku tak akan mau menjadi nyamuk diantara mereka, pasti mereka akan bermesraan selama perjalanan. Tapi aku menyesal sekarang kenapa aku tak menerima ajakan mereka, sudah setengah jam aku menunggu taksi tidak ada yang melintas. Apakah aku harus menelepon Baek eonnie? Lebih baik aku meneleponnya aku ga mau tidur di halte. Saat aku akan menelepon Baek eonnie tiba-tiba ada mobil mewah (Lamborghini Murcielago) berhenti di depanku dan keluarlah seorang pria.
"Masuklah" Dia membuka pintu mobilnya, aku hanya bisa diam tidak mengerti apa yang dia lakukan."
"Masuklah." Dia mengulanginya tapi aku hanya terpaku melihatnya tidak bergerak dari posisi semula.
"Apa aku harus mengulanginya sampe 3 kali, M A S U K L A H." Dia menarikku membawa aku masuk ke dalam mobilnya dan dia segera masuk ke bagian pengemudi.Perjalanan pulangku hari ini hanya diisi dengan keheningan. Aku gelisah karena pria ini tidak bertanya alamatku padahal ini sudah hampir setengah perjalanan dan memang benar ini jalan menuju flatku. Apa orang ini penguntit atau dia sekelompok dengan makhluk aneh yang meyerangku waktu itu. Tapi dari wajah tampannya sepertinya dia bukan termasuk ke dalam kelompok makhluk aneh itu.
"Alamatmu dimana?" Aku kaget tiba-tiba dia bertanya.
"Alamatku di jalan xxx." (maaf vi ga tau wilayah korea jadi pake xxx aja yah)."Kau bisa tidur jika mau, kita masih cukup jauh sampai rumahmu."
"Ahhh tidak apa-apa, aku tidak mengantuk kok."Setelah percakapan yang sangat singkat itu keheningan menyelimuti kami lagi. Ahhh aku benci keheningan, biasanya aku di bis mendengarkan musik sambil memikirkan gerakan-gerakan dance yang akanku tunjukkan di club dance. Kenapa perjalanan pulang terasa panjang dari tadi belum sampai, aku tidak mau tertidur di mobil orang yang tidak ku kenal ini. Tapi mata ini tidak bisa di tahan dan akhirnya aku tertidur karena keheningan serta kondisi badanku yang sangat lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My love little bear
FanfictionApakah kesalahpahaman ini akan selesai tanpa rasa sakit? fanfic pertama