Walaupun métamorph tidak terlalu butuh tidur, tapi aku suka bermalas-malasan. Biasanya aku akan langsung tidur saat tidak ada yang harus dilakukan.
Hari ini beda, sejak sampai di dorm sekitar jam 3 pagi yang kulakukan hanya menatap langit-langit dari sofa dengan pikiran bekecamuk. Ya, masih tentang Go Karin.
Semua métamorph tau tentang insiden itu, tapi hanya sedikit yang tahu Go Karin masih hidup. Itu masalah besar, tentu saja.
Saat akhirnya aku bertemu dengan anak itu setelah puluhan tahun lamanya, ini bukan pertanda bagus.Aku harus bicara dengan métamorph lain, terutama Lee Sooman. Ya, silahkan kagetㅡ tapi dia memang sejenis denganku. Mau bocoran lain?
JYP dan YG.Lee Sooman, Park Jinyoung, dan Yang Hyunsuk ㅡtiga orang itu. Kalian pikir bagaimana mereka bisa sekaya dan sesukses itu? Tentu karena mereka sudah hidup ribuan tahun lebih lama dari aku, menimbun harta, ilmu, dan koneksi.
Kenapa mereka jadi orang tua? Tidak muda seperti aku?
Mereka sepakat memilih jalan sebagai manusia. Ya, jadi sekarang mereka manusia. Tapi bagaimanapun organisasi kami sangat mengikat, berlaku seumur hidupㅡ apapun pilihannya.Kalau aku sih masih ingin jadi dewa. Apa enaknya sih jadi manusia?
"Heh, ngelamun aja. Makan dulu."
Aku mendongak, melihat Taeyong di belakang sofa. Walaupun galak tapi anak ini perhatian, kalian pasti senang kalau jadi pacarnya. Trust me.
"Kalian aja, aku nanti," jawabku malas, lalu menatap langit-langit lagi.
Taeyong malah mendekat.
"Kenapa, hah? Ada apa?""Nggak ada. Belum laper."
"Beneran?"
Jujur aku sedang sangat tidak mood menanggapi manusia, yaㅡ maaf aku brengsek. Tapi bagaimanapun Taeyong lebih tua dariku, secara teknis.
Sabar, Jungwoo, sabar..."Iya hyung, cuma masih ngumpulin nyawa. Sumpah," jawabku sambil tersenyum malaikat andalan Kim Jungwoo.
"Ya udah," sahut Taeyong. "Gue cuma takut lo sakit. Jangan sakit, nanti semua ikut repot."
"Iya iya," ujarku. "Pergi sana."
Tenang, bagian 'pergi sana' hanya kuucapkan dalam hati.Sebenarnya kadang yang membuat hubunganku dengan kawanan ini aneh adalah karena aku tidak terbiasa dengan lo-gue seperti manusia modern. Untuk terbiasa dengan nama Kim Jungwoo saja aku butuh cukup lama.
Tapi sebenarnya mereka fleksibel sih, kadang lo-gue, kadang saya atau aku-kamu, kadang nama binatang. Yeahㅡ orang ganteng bebas, kan?"Jungwoo hyung? Dicariin tuh."
"Siapa?" aku menoleh penuh harap pada Mark yang baru masuk ke dalam dorm dengan wajah luar biasa kusut.
"Donghae hyung," jawab Mark sambil menguap. "Untung nggak gue ajak masuk, ini dorm apa kandang onta?"
Aku langsung melompat dari sofa, berlari ke dapur untuk mencuci muka. Tanpa menghiraukan protes Kun yang kutabrak di depan scrambled egg-nya, aku menghampiri Taeyong.
"Hyung, aku keluar sebentar ya?" ujarku dengan nada memaksa.
"Keluar kemana?"
"Keluar dorm, ada Donghae hyung."
"Kalian ngapain? Pagi-pagi gini?" Taeyong curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorph
Fanfiction❝kim jungwoo isn't a human, he can be anything you want him to be.❞ ©smallnoona, 2018