Chapter 3: Sofya City

97 5 0
                                    

Keringat membanjiri setiap senti tubuhnya, Zidane terasa akan ambruk kapan saja jika harus terus berjalan tanpa henti. Tapi dia tahu dia tidak bisa berhenti sekarang. Kota sudah di depan mata dan hanya tinggal sedikit lagi ia bisa beristirahat dengan tenang, tanpa bahaya, tanpa ancaman.

Akhirnya mereka memasuki gerbang masuk ke kota Sofya. Pemandangan pertama kali yang Zidane lihat adalah keindahan arsitektur dari kota ini, dan juga penduduknya yang berlalu-lalang tampak ceria tanpa penuh tekanan.
Fred pun menoleh melihat Zidane yang sedang asyik menikmati pemandangan kota ini. "Ku rasa sudah waktunya aku untuk pergi, Zid. Aku harus kembali dan memeriksa keadaan para Karavan sekarang." ucap Fred menyadarkan lamunan Zidane.

"Hah? Secepat itukah? Kita baru sampai padahal."

"Yeah, itu tidak jadi masalah bagiku. Tapi yang terpenting jangan coba berpikir untuk mengikutiku ya! Tenert bisa marah besar jika kau bersikeras tetap ingin membantu dengan kekuatanmu yang sekarang ini." ucap Fred tajam sekali memberi peringatan ini. "Oh iya, karena kau mulai sekarang akan bertahan hidup sendiri di kota ini. Kurasa kau harus ku beri bekal agar bisa bertahan untuk paling tidak seminggu sebelum kau bisa menemukan pekerjaan." lalu Fred meraih tasnya dan mengeluarkan perisai berlambang Karavan dengan warna lambang merah, dan mengeluarkan sekantong uang.

Ia lalu mengulurkan semuanya ke Zidane.
"Nih, perisainya anggap saja buat kenang-kenangan kamu tentang Karavan. Dan ini ada sedikit uang untuk kau menyewa kamar di penginapan Lefina. Ok, semoga kita bisa bertemu lagi. Dah." lalu Fred pergi menuju keluar gerbang kota Sofya.
Zidane masih agak terasa sesak karena dia tidak bisa ikut membantu Karavan melawan naga itu dengan kekuatannya yang sekarang ini.

Tapi ya sudahlah. Zidane lalu menyimpan perisai itu didalam tasnya dan ia lalu mulai menghitung uang yang di berikan oleh Fred. Uang pemberian Fred itu berjumlah 500 Spina dengan pecahan dua keping 200 Spina dan satu keping 100 Spina. Setelah selesai ia menghitungnya, sekarang hal terpenting adalah Zidane harus memikirkan bagaimana caranya ia menghemat uangnya dan mendapatkan kerja secepatnya. Kota ini udaranya begitu menyejukan, rasanya Zidane bisa selamanya hanya menghirup udara saja tanpa melakukan apapun. Setelah ia berjalan beberapa meter ke arah turunan tangga Sofya, perhatiannya tertuju oleh suatu sosok yang tidak lain adalah Orang-orangan sawah. Orang-orangan sawah itu memakai baju layaknya penduduk biasa dengan topi lucu yang aneh dan lentera di tangan kayunya, dan ada juga papan tulisan di dadanya.

Karena begitu penasarannya, Zidane mendekati orang-orangan sawah itu dan membaca tulisan yang terdapat di papan itu. Disana tertulis "Selamat datang di Kota Sofya! Datanglah untuk mampir sebentar ke Toko Serba ada Sololo. Semua kebutuhan anda ada disini!" tulisannya tampak cukup meyakinkan.

Kemudian Zidane melihat ke arah mana sebenernya tangan satunya lagi menunjuk, ternyata ke arah toko serba ada tersebut. Kemudian ia mencoba mengunjungi toko yang dimaksudkan oleh sih Orang-orangan sawah tersebut.

Tidak beberapa lama kemudian ia berpapasan dengan salah seorang yang memakai zirah besi yang menutupi semua tubuhnya kecuali mukanya, dengan tombak. Ia memutuskan untuk menyapa penjaga tersebut agar terlihat setidaknya ramah. "Hai, pagi yang indah ya pak." sapa Zidane.

"Oh, hai petualang Straye. Oh, kau tampaknya bukan dari sekitar sini yaa? Mukamu sangat asing. Kalau begitu, selamat menikmati harimu." ucapnya sembari ingin pergi dari situ.

"Ehh, kau tidak akan menggeledahku karena aku pendatang baru disini kah?" tanya Zidane yang kebingungan.

"Oh? Itu tidak perlu. Banyak sekali petualang Straye yang datang ke kota ini, jika kamu harus menggeledah mereka itu malah akan memakan waktu banyak dan menyia-nyiakan waktu kami. Jadi, merasa bebaslah berkeliling kota ini. Tapi jangan melakukan sesuatu yang mencurigakan yaa." lalu sekali lagi penjaga itu pergi ke arah gerbang sepertinya.

Toram : Story of Zidane ( Still updating, very slow update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang