- Setiap rencana Tuhan pasti selalu ada hikmahnya
" NADIIAA"" HAANII"
" Mau kemana kaliann??"
Teriak Pak Agus ( guru BK ) saat melihat Nadia dan Hani melompati tembok belakang sekolah.
" kami izin sebentar pak " teriak keduanya secara bersama dengan tawa yang pecah setelahnya.
Mendengar jawaban itu pak Agus hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan keduanya yang jauh dari predikat B.
Yaa, hari ini Nadia bolos sekolah lagi dan tak lupa dia mengajak Hani juga seperti biasanya. Dan dapat dipastikan besok mereka akan masuk ke ruang BK pagi pagi.
"Sorry han, lo harus masuk ruang BK lagi besok" ucap Nadia pada Hani, karena kegiatan membolosnya ini ketahuan oleh pak Agus lagi.
"Selo Nad, demi lo gue ikhlas kok masuk ruang BK" jawab Hani dengan nada dimanis-maniskan.
"Iss, geli gue han sok manis lo"
Seketika tawa mereka pecah saat itu. Hingga pertanyaan yang dilontarkan hani berhasil menghentikannya."Kita kemana sekarang??" tanya Hani dan langsung dijawab cepat oleh Nadia dengan jawaban yang tak pantas dikatakan jawaban.
"Biasa" jawab Nadia yang langsung diangguki oleh Hani.Tempat biasa yang mereka kunjungi adalah taman yang letaknya tak jauh dari sekolahnya. Seperti kegiatan membolos biasanya sebelum mereka ke taman itu, mereka selalu membeli beberapa cemilan untuk menemani kegiatan bercerita mereka nanti.
🌈🌈🌈
Sesampainya disana mereka langsung naik ke rumah pohon yang ada disana. Keadaan hening beberapa saat hanya suara bungkus cemilan yang ada. Hingga Hani membuka suara untuk memecahkan keheningan itu.
"Gimana keadaan papa lo nad??" pertanyaan itu tak langsung dijawab oleh Nadia. Raut wajah Nadia yang awalnya cerah kini berubah menjadi sendu dengan tatapan yang kosong.
Melihat perubahan itu Hani kembali bersuara. "Sorry nad gue nggak bermaksud buat lo sedih".
" nggak papa kok han, wajar lo nanya. Keadaan papa masih sama aja, belum ada perubahan sama sekali. Yang gue tau tiap gue kesana dan berusaha ngajak bicara, papa selalu ngeluarin air mata tapi dia sama sekali nggak sadar. Ntah apa yang buat dia nyenyak banget tidur disana. Apakah mimpi dia yang indah atau kasur itu yang sangat lembut sampai buat dia nyaman gamau bangun" jawab Nadia yang tak lama diikuti oleh butiran bening yang jatuh satu persatu hingga membasahi pipinya.
Yaa, kejadian 2 bulan yang lalu itu kini membuat papa Nadia terbaring lemah tak berdaya di atas ranjang rumah sakit. Papanya yang koma sejak kejadian itu, hingga saat ini belum ada perubahan dari kondisinya.
"Lo yang sabar ya Nad, gue tau lo itu cewek yang kuat. Lo harus percaya Nad, setiap rencana Tuhan pasti selalu ada hikmahnya". Ujar Hani menenangkan Nadia.
"Makasih Han, "
"Iya sama sama, jangan nangis lagi dong nad. Masak preman nangis nad, nggak keren ahh". Hani yang berusaha menghibur kini mendapat tatapan sinis dari Nadia.
"Yahh keluar dah premannya, baru aja sedih dah gitu aja lo Nad. Topeng lo banyak amat Nad kagum gue" perkataan Hani berhasil membuat Nadia berbicara tak seperti tadi yang hanya memberi tatapan sinisnya.
"Sekali lagi lo ngomong gue lempar lo ke bawah". Tak takut sedikitpun Hani malah tertawa terbahak-bahak. Dia sangat suka apabila berhasil mengganggu sahabatnya. Nadia yang tadi sangat kesal kini hanya diam saja dan melanjutkan kegiatan makannya.
🌈🌈🌈
Jam menunjukkan pukul 15.00 WIB itu artinya pelajaran di sekolah telah selesai sejak satu jam yang lalu dan dapat dipastikan saat ini sekolah sudah sepi. Nadia dan Hani pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Seharusnya saat ini Nadia ke runah sakit untuk melihat papanya. Namun, ia merasa lebih baik pulang karena kepalanya yang terasa sangat pusing. Akibat pertanyaan Hani tadi kini kejadian 2 bulan yang lalu kembali menghantuinya.
Saat ini Nadia berada di halte dekat sekolahnya sendirian. Sementara Hani sudah pulang duluan karena jarak rumahnya yang tak begitu jauh dari sekolahnya.
Nadia sedang menunggu angkutan umum yang rutenya melewati rumahnya. Sekitar setengah jam lagi angkutan itu akan datang.
Yaa, Nadia pulang ke rumah menggunakan angkutan umum. Meskipun dia tinggal di perumahan yang elite dia tidak malu pulang dengan angkutan umum.
🌈🌈🌈
Sesampainya Nadia dirumah dia langsung berlari menuju kamarnya, namun langkahnya terhenti karena seorang perempuan memanggilnya.
"Nadia" panggil perempuan itu, yang tak lain adalah mama Nadia sendiri. Panggilan itu hanya dijawab dengan dehaman oleh Nadia.
"Kamu tadi bolos lagi? Mau sampai kapan kamu kayak gitu?" pertanyaan itu tak dihiraukan oleh Nadia. Dia melanjutkan langkahnya yang tadi terhenti.
Diana (mama Nadia) berniat untuk menyusul sang anak ke kamarnya. Namun niatnya diurungkan karena ponselnya yang berdering. "Risa" itulah nama yang tertera di layar ponselnya.
"Halo ris, ada apa?" tanya Diana pada Risa (sekretaris).
"Oke saya kesana sekarang bilang ke client saya akan sampai 15 menit lagi" setelah mengatakan itu Diana langsung menutup ponselnya dan segera meninggalkan rumah menuju kantor.🌈🌈🌈
Tanpa sepengatahuan Diana, Nadia memperhatikan Nadia sejak ponselnya yang berdering hingga kinj pergi meninggalkan rumah. Kini Nadia kembali sendiri dan sedih itupun kembali menghantamnya.
Nadia berkata dalam hati " mengapa disaat aku merasa sepi, tak satupun orang menemani?"
***
Part 1 selesai,, semoga kalian suka dan cepet jatuh cinta sama Nadia😂 Jangan lupa vote dan coment ya👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow After Rain
Teen FictionKejadian yang terjadi 2 tahun lalu ditambah kejadian yang baru saja terjadi 2 bulan yang lalu membuat sikap Nadia ( anak pengusaha butik terkenal ) yang dulu bersikap sangat ramah dan good girl kini berubah 180 derajat menjadi badgirl dan sangat din...