"Nadia,, bangun sayang"
Jam menunjukkan pukul 8 pagi. Diana, sang mama membangunkan Nadia. Minggu pagi ini Nadia dan Pak Bima (papanya) akan pergi jalan-jalan ke kebun binatang. Sedangkan sang mama akan pergi ke butiknya.Nadia yang memang semalam tidur larut malam sedikit sulit untuk dibangunkan, tapi pada akhirnya dia terbangun juga.
"Iya maa, Nadia udah bangun kok"
"Kamu siap-siap ya sayang, kita sarapan dulu di bawah"
"Iya maa". Nadia segera bangun dan langsung menuju ke kamar mandi. Setelah itu dia bersiap- siap dan langsung turun ke bawah menuju meja makan."Pagi,, paa,, maa" sapa Nadia kepada papa dan mama.
"Pagi sayang" jawab keduanya
"Cantiknya anak papa" puji sang papa. Tak bisa dipungkiri Nadia memang sangat cantik padahal saat ini dia hanya memakai rok pink selutut dan kaos putih dengan rambut yang diikat setengah. "Makasih papa"Nadia duduk di depan mamanya. Sejak Baim (abang Nadia) meninggal karena kecelakaan naas 2 tahun yang lalu, meja itu hanya diisi mereka bertiga saja. Disana mereka makan dengan tenang dengan diselingi bercerita.
Tak lama setelah mereka sarapan, mereka bergegas pergi menuju tempat tujuan mereka masing masing. Kini Nadia dan Bima sudah berada di mobil, kali ini Bima sengaja tidak menggunakan supir karena dia memang hanya ingin menghabiskan waktu berdua dengan anaknya.
Di dalam mobil mereka bercerita sambil diselingi tawa canda, mulai dari bercerita tentang keseharian Nadia di sekolah sampai kegiatan Bima di kantor. Di tengah perjalanan Bima yang merasa diikuti sejak tadi melihat kaca dan menoleh ke belakang. Benar saja saat ini dia sedang diikuti oleh musuh perusahaannya. Nadia yang melihat keanehan dari sang papa pun bertanya.
"Ada apa pa?" tanya Nadia sambil ikut menoleh ke belakang.
"Nggak ada apa apa kok sayang" jawab Bima berbohong. Kini Bima melajukan mobilnya berniat untuk menghindar dari mobil tersebut. Namun, gerakannya kalah cepat dari mobil yang mengikutinya. Kini ia telah dihadang dari depan membuatnya harus menghentikan mobilnya secara tiba tiba. Nadia yang kaget serta bingung karena melihat beberapa lelaki berbadan besar keluar dari mobil yg kini menghadangnya itu bertanya pada Bima."Paa, ini ada apa?" tanya Nadia yang sudah ketakutan karena orang orang tersebut mengetuk ngetuk pintu mobilnya.
"Udah kamu tenang aja" ujar Bima berusaha menenangkan
"Tapi Nadia takut paa"
"Nggak apa-apa kamu tunggu di dalam ya sayang, biar papa yang keluar"
Nadia yang memang tidak tau harus melakukan apa itupun mengangguk mengiyakan perkataan sang papa.Dia tidak tau apa yang terjadi diluar sana, yang dia lihat bima dan orang orang tersebut sedang berbincang, namun ntah apa yang mereka bahas. Nadia terkejut ketika sang papa yang hendak berbalik menuju mobil kembali ditarik oleh orang orang tersebut dan di tubrukan ke mobil. Dia hampir teriak ketika melihat salah satu dari mereka mengeluarkan pistol dari saku celananya. Nadia yang tadinya takut untuk keluar kini memberanikan diri untuk keluar. Yang ada dipikirannya hanyalah bagaimana sang papa bisa selamat. Namun semuanya terlambat pistol itu sudah mendarat tepat pada dada sang papa seketika itu juga dia berteriak.
"DOORR"
"PAPAA" Nadia tak sanggup kehilangan untuk kedua kalinya.🌈🌈🌈
Nadia terbangun dari tidurnya, kejadian itu kembali hadir dalam mimpinya. Tak terasa air matanya terus menetes ketika dia tertidur tadi. Jam menunjukkan pukul 8 malam. Dia ketiduran di samping ranjang sang papa dan sedikit terkejut ketika dia terbangun. Karena kini tubuhnya tertutupi oleh selimut. Dia tidak mengetahui siapa yang memakaikannya. Dia berpikir mungkin saja suster yang tadi masuk ke ruangan itu.
Sebenarnya yang memakaikannya adalah mamanya sendiri. Tanpa Nadia ketahui Diana sering mengunjungi rumah sakit. Meskipun Nadia berpikiran bahwa Diana tidak pernah mau mengunjungi papa dan hanya memikirkan uang saja. Padahal Diana hanya tidak menginginkan Nadia mengetahui dia yang menangis setiap kali melihat Bima dan memikirkan hal itu. Sama seperti Nadia dia juga takut kehilangan untuk kedua kalinya.
🌈🌈🌈
P
agi ini Nadia sudah berada di taman komplek depan perumahan. Dia menghabiskan waktu paginya untuk berolahraga di taman. Saat ini dia berniat untuk pergi ke supermarket membeli beberapa camilan, karena persediannya di rumah sudah habis.
Seperti biasa dia berjalan dengan menggunakan earphone untuk menemaninya ketika di jalan. Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke tempat itu karena jaraknya yang memang dekat dari taman tadi.
Kini Nadia sudah berada didalam supermarket itu. Matanya tertuju pada tempat camilan iya mencari camila rin-be. Dia tampak senang ketika mengetahui camilan itu masih ada meski hanya tinggal 1. Ketika tangannya hendak mengambil tiba-tiba tangan orang lain mengambilnya duluan. Padahal jelas jelas tangan Nadia sudah menyentuhnya tadi. Orang itu langsung pergi berbalik badan setelah mengambilnya. Nadia yang tidak terima pun membuka suara.
"Maaf mas, tadi saya duluan yang akan mengambil camilan itu" ujar Nadia setelah menepuk bahu pria itu. Pria itu membalikkan tubuhnya, Nadia membelalakkan matanya terkejut setelah mengetahui siapa pria itu, sama halnya dengan si pria.
"LOO" ucap mereka berdua secara bersamaan.
Yaa,, pria itu adalah Fuad orang ternyebelin yang pernah Nadia temui. Cukup kemarin dia mengalah, tidak untuk hari ini."Sini balikin Rin-be gue" sambil menarik bungkus camilan itu.
"Enak aja lo,, nggak ada nggak ada gue duluan yang ngambil" jawab Fuad tak mau kalah
"Jelas jelas gue duluan yang megang tadi, lo nya aja yang narik"
"Yang penting gue yang ngambil duluan"
Setelah saling adu mulut terjadilah kegiatan rebut merebut. Sampai pada akhirnya pertikaian itu selesau ketika petugas supermarket itu menghentikannya."Maaf mbak,, mas,, tolong jangan ribut disini mengganggu pelanggan yang lain"
"Oh iya mas" jawab Fuad
"Tu dengar jangan ribut disini" ujar Fuad dan berhasil membuat Nadia kesel "huhh"Nadia yang memang sudah tak sanggup menahan emosinya akhirnya meninggalkan Fuad. Dia sudah mendapatkan ide bagaimana cara dia balas dendam.
Nadia mengambil berbagai macam camilan dan langsung menuju kasir. Dia sangat bersyukur ketika melihat Fuad belum menuju kasir. Ketika kasir selesai menghitung totalnya, Nadia pun menjalankan misinya.
"Totalnya 67.500 mbak" ujar sang kasir
"Oh iya mbak, yang bayar belanjaan saya orang yang pakai kaos oblong hitam itu ya mbak dia temen saya kok" Nadia berkata sambil menunjuk ke arah Fuad. Kasir itu pun menggangguk.Tak lama setelah Nadia keluar, Fuad pun menuju kasir untuk membayar belanjaannya. Ketika kasir mengatakan jumlah yang harus dibayar, Fuad sedikit terkejut karena jumlah yang dikatakan melebihi banyak barang yang dia beli.
"Jumlah nya 102.500 mas"
"Haa? Maaf mbak tapi bukannya itu jumlahnya kebanyakan ya mas?"
"Oh iya mas ini tadi sama belanjaan punya mbak mbak yang baru keluar tadi"
Tidak perlu diberi tau siapa orang nya, ini sudah pasti dia siapalagi kalau bukan "NADIIA" teriak Fuad dalam hati.***
Alhamdulillah part 4 selesai😂 maafkan kalau ada typo yang merajalela:v Jangan bosan buat ikuti Nadia trus yaa,,, dan jangan lupa untuk follow,vote, and comment✌👌❤
Batam,2juni2018
Nida_Nabilah
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow After Rain
Teen FictionKejadian yang terjadi 2 tahun lalu ditambah kejadian yang baru saja terjadi 2 bulan yang lalu membuat sikap Nadia ( anak pengusaha butik terkenal ) yang dulu bersikap sangat ramah dan good girl kini berubah 180 derajat menjadi badgirl dan sangat din...