Part 2

184 20 2
                                    

Untuk bersahabat tak perlu mempunyai kesamaan, kau selalu ada disampingku itu sudah cukup-Nadia

   Pagi ini Nadia berangkat lebih cepat dari biasanya hal itu dikarenakan Diana yang kembali ke rumah pagi tadi dan Nadia yang malas untuk diintrogasi pun akhirnya pergi ke sekolah pagi pagi.

   Nadia berjalan menuju kelasnya melewati koridor belakang sekolah seperti biasanya. Dia memang tidak pernah melewati koridor depan sekolah, karena dia paling malas untuk bertemu dengan banyak orang belum lagi mendengar omong kosong dari mereka.

   Pernah terjadi suatu kejadia saat awal awal Nadia baru saja berubah menjadi cewek yang nakal disekolahnya. Semua teman temannya bahkan adik kelasnya sibuk membicarakannya dan menyebarkan isu yang tidak-tidak.

   Mulai dari karena orang tuanya yang bercerai, kakaknya yang mewarisi sifat buruk, sampai dengan didikan ayahnya yang tidak benar.

   Nadia yang sangat tidak suka dengan hal itupun mencari cara supaya tidak selalu mendengar celotehan itu tiap pagi. Sejak itulah dia selalu melewati koridor belakang untuk menuju kelasnya.

🌈🌈🌈

   Hari ini Nadia tidak bolos sekolah lagi, dia ingin tidur pagi ini karena semalam ia tidak tidur sama sekali karena bermain game online di Alfamart depan perumahan sampai jam 12. Dia sengaja kesana supaya kuota nya tak cepat habis dia menggunakan free ada wifi yang ada disana. Saat dia kembali ke rumah dia langsung kembali melanjutkan bermain ps punya kakaknya dulu dan menonton video offline di ponselnya.

   Setibanya di dalam kelas Nadia langsung menemukan pemandangan yang membuat dia naik darah. Hani sahabatnya kini sedang asik duduk diatas meja dengan meminum soda. Padahal dia paling tidak bisa minum soda dan dapat dipastikan setelah ini dia akan ke toilet akibat sakit perut.

   Melihat Nadia dengan wajah yang penuh amarah membuat teman temannya yang tadinya sedang asik duduk di dalam kelas dan memakan sarapannya kini harus meninggalkan kelas agar tak terkena amarah Nadia.

  Nadia yang sudah tak bisa menahan emosi langsung menghampiri sahabatnya yang sengaja menghiraukannya.

   "Lo mau nyiksa diri lo sendiri hah? Minum soda pagi pagi, lo mau nyusahin gue lagi?" pertanyaan itu tak ditanggapi Hani sama sekali. Dia tetap menikmati minuman sodanya itu dan bersikap seolah-olah tak ada apa-apa.

   "Ohh, lo mau cari masalah beneran? Oke han gue biarin lo minum tu soda, jangan ngadu ke gue kalau lo sakit perut nanti. Gue biarin lo nangis kesakitan nanti". Ancaman itu berhasil membuat Hani takut.

   "Ehh, sorry nad nggak gitu maksud gue. Gue cuma nyoba biasakan diri biar sama kayak lo". Ucap Hani sambil meringis.

   Nadia yang mendengar ucapan itu sangat tidak suka karena baginya menjadi sahabat tak perlu sama.

   "Hanita Fadilah, udah berapa kali gue bilang lo nggak perlu ngikutin kebiasaan gue buat jadi sahabat gue. Lo ada disamping gue itu UDAH CUKUP". Nadia memberi tekanan pada kata terakhir kalimatnya.

   Hani mendengar penjelasan itupun membenarkannya dan langsung menghentikan kegiatan meminum soda itu.

   "Sorry nad gue salah nggak seharusnya gue gini dan nyusahin lo karena gue sakit. Tapi nad gue beneran sakit perut nih, lo temenin gue ke toilet ya nad? Lo kan baik pake banget lagi". Permohonan itu dijawab ketus oleh Nadia.

Rainbow After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang