Nadia membuka mata dan sedikit tekejut karena dia tidak mengetahui dimana tempat dia berada sekarang. Dan kini dia dikejutkan kembali dengan suara laki laki yang berbicara kepadanya."Syukurlah akhirnya lo sadar"ujar laki-laki itu.
"Heh,, lo siapa? Gue dimana?" jawab Nadia yang memang belum sepenuhnya sadar. Dia juga tidak tau tempat apa ini tapi dia berpikir bahwa ini adalah UKS karna bau berbagai obat sangat menyengat disini.
"Gue Fuad, lo di UKS. Lo tadi pingsan di lapangan" jawaban itu membuat Nadia sedikit berpikir apa dia benar-benar pingsan karena dia tidak pernah pingsan sama sekali.
"Haa gue pingsan?"
"Hmm iyaa" jawab laki-laki itu yang masih sibuk dengan buku-bukunya.🌈🌈🌈
Flasback
"KRIIINGG,, KRIIINGG"
Bel berbunyi menandakan jam istirahat kedua telah masuk. Itu artinya tepat 2 jam Nadia dan Hani berdiri di depan tiang bendera. Kini para siswa sudah berkeliaran keluar kelas, namun tak satupun yang berani melihat ke arah Nadia dan Hani meski mereka mengetahui keberadaan keduanya. Namun tidak dengan 4 laki-laki yang kini sedang memperhatikan mereka dari koridor sekolah."Itu siapa? Seriusan tu cewek bolos?" tanya laki-laki yang bernama Fuad.
"Iya itu Nadia sampingnya Hani" jawab laki-laki bernama Keenan dan disambung dengan Aby
"Dah biasa kalik gausah heran lo dia langganan BK tuh"
"Makanya jangan di kelas aja berduaan sama buku sekali kali lo berbaur ini pacaran muluk sama buku" susul Dino yang langsung mendapati tatapan sinis dari Fuad dan diikuti oleh tawa yang meledak.🌈🌈🌈
Hani yang menyadari bahwa mereka sedang diperhatikan oleh keempat lelaki itu berniat memberi tau Nadia. Namun, niatnya dia urungkan karena melihat keadaan wajah Nadia yang sangat pucat. Tanpa basa basi Hani pun langsung bertanya pada Nadia takut sesuatu terjadi padanya.
"Nad lo nggak apa-apa kan?"
"Emang gue kenapa?" jawab Nadia dengan santai
"Tu muka lo pucat banget lo sehat kan?"
"Iya gue sehat k..." belum sempat Nadia melanjutkan perkataannya pandangannya kini memburam kepalanya terasa sangat berat. Kini semua menjadi gelap, Nadia tidak sadarkan diri.Melihat Nadia yang terjatuh secara tiba-tiba dan tak sadarkan diri membuat Hani terkejut. Dia berteriak meminta bantuan
"TOOLLOONGG!!!" teriak Hani yang sudah sangat panikMendengar teriakan Hani keempat lelaki yang sedang tertawa itupun terkejut dan serempak melihat ke arah Hani. Mereka langsung berlari menuju ke arah Hani dan Nadia. Tanpa aba-aba mereka yang sudah mengetahui bahwa Nadia pingsan langsung membawanya ke UKS. Dan kebetulan Fuad merupakan anggota petugas UKS.
Flashoff
🌈🌈🌈
"Kenapa lo yang disini? Hani kemana?" Nadia kini bertanya dengan keadaan yang benar-benar sadar.
"Gue juga ogah kalik nungguin lo disini kalau bukan Bu Tari yang minta ogah gue mah rela-relain ninggalin pelajaran rugi gue. Mana lo pingsan udah kayak ngebo 2 jam nggak sadar ngapain aja lo" Nadia membelalakan matanya mendengar jawaban panjang dari Fuad.
"Yaudah sih lagian gue juga nggak sadar sibuk aja lo. Gue yang pingsan lo yang sewot. Kalau nggak mau tinggal pergi aja kok susah." balas Nadia dan langsung meninggalkan UKS.
"Ehh loo bukannya terima kasih gue bantuin" Teriak Fuad
"Bodoahh lagian gue nggak minta kan" jawab Nadia setelah mendengar perkataan Fuad tadi.🌈🌈🌈
Nadia sampai ke kelasnya yang berada di lantai 2 tepat dengan berbunyinya bel pulang. Nadia langsung memasuki kelasnya dan menemui Hani.
"Kok lo ninggalin gue di UKS?" Nadia bertanya sambil berjalan menuju mejanya.
"Tadi Bu Tari nyuruh gue ke kelas, katanya Fuad aja yang jagain lo karena dia petugas UKS jadi tau kalau ada apa-apa" jawab Hani yang ditanggapi dengan decakan oleh Nadia. "Ck.."
"Kenapa?" tanya hani yang merasa ada keanehan pada Nadia.
"Tu orang siapa sih? Lo tau dia nyebelin banget. Belum tau kalik ya gue siapa. Untung gue nggak emosi tadi" ujar Nadia dengan kesal.
"Jangan gitu Nad sama orang ganteng, pinter, most wanted lagi" bela Hani. Fuad dan ketiga temannya tadi merupakan most wanted di sekolah tapi diantara mereka berempat memang hanya Fuad yang sering berprestasi.
"Bodo ahh Han,, gue mau pulang" Nadia meninggalkan Hani yang masih terus membayangkan Fuad.
"Tunggu Nad,,," teriak hani ketika menyadarinya.🌈🌈🌈
Kini mereka berada di halte menunggu jemputan masing-masing. Hari ini Nadia meminta Pak Bambang (supirnya) untuk menjemputnya karena hari ini dia akan mengunjungi papanya dirumah sakit. Keadaan yang hening diantara keduanya membuat Hani risih, dia pun membuka suara untuk memecahkan keheningan itu.
"Oh ya Nad lo tau ga sih tadi siapa yang gendong lo ke UKS?"
"Siapa?lo?" jawab nadia asal
"Iihh bukan, yang gendong lo tadi Fuad, dia peduli banget orangnya terus tadi dia yang ngelepasin sepatu lo aduh pokoknya tu cowok keren bangetlah" perkataan panjang lebar itu hanya dibalas dengan "o" oleh Nadia "ohh".
"Gue cerita panjang panjang lo cuma jawab oh?"
"Gue kan nggak minta" mendengar jawaban Nadia, Hani hanya bisa melengos. Teringat kejadian tadi Hani penasaran bagaimana bisa tadi Nadia pingsan."Btw, lo bisa pingsan kenapa Nad? Lo sakit?" tanya Hani
"Emm,, gak kok,, mungkin gue kecapekan terus laper kalik" jawab Nadia agak gugup
"Serius? Lo nggak nutupin sesuatu kan Nad? Gue kenal lo dari awal kita masuk sekolah disini lo gausah coba coba boongin gue" Hani terus mendesak Nadia untuk mengatakan yang sebetulnya. Dan di sisi lain kini Nadia tengah berdoa agar Allah mengirimkan jemputannya lebih cepat. Dan dia sangat bersyukur Allah telah mengabulkan doanya.
"Ehh, sorry Han gue duluan yaa udah dijemput tuh"
"Tapi lo belum jawab Nad?"
"Besok ya besok" jawab Nadia yang telah memasuki mobil🌈🌈🌈
Tak butuh waktu lama, kini Nadia sudah tiba di ruang rawat papa nya. Nadia duduk tepat disamping ranjang papanya, memandangi dengan tatapan yang amat sendu. Setiap kali dia mengunjuni sang papa, dia selalu berusaha untuk mengajaknya bicara. Berharap dengan begitu sang papa sadar dan terbangun dari tidurnya.
"Papa kapan papa bangun? Nadia kangen banget sama papa. Papa nggak capek ya tidur terus disitu, nadia aja yang ngeliat capek masak papa nggak capek capek." Nadia tak mampu menahan tangisnya kini pertahanannya hancur. Dia menangis kembali dan terus bercerita.
"Papa tau tadi Nadia pingsan di sekolah, kayaknya penyakit Nadia kambuh deh paa, atau jangan jangan gara-gara Nadia belum makan dari semalam kalik yaa. Hehe, nadia males makan paa sejak papa disini, mama sibuk kerja. Nadia sendirian terus di rumah pa, tiap Nadia kambuh nggak ada yang tau, nadua harus apa-apa sendiri. Kapan sih Papa bangun?" nadia menenggelamkan kepalanya di ranjang papanya ia memegangi tangan papanya. Yaa,, nadia memang sedang sakit, dia mengalami anemia kronis sejak setahun yang lalu. Namun hanya dia dan papanya yang tau. Sejak papanya di rumah sakit, hampir tiap malam dia harus menahan sakit sendiri dan meminum obat jika dia memang benar-benar tidak kuat.
Kini tanpa Nadia sadari, sang papa meneteskan air mata. Papanya mendengar semua cerita Nadia meski matanya tetap saja tertutup dan mulutnya tak berbicara.
***
Alhamdulillah part 3 selesai. Sorry ya baru bisa update, 2 bulan kemarin aku banyak tugas jadi ga buka wattpad sama sekali. Untuk nebus 2 bulan kemarin aku bakal sering update bulan ini. Diatas kita ketemu most wanted Fuad dkk loh,dan dipart selanjutnya bakalan ketemu trus. Jangan lupa follow, vote and comment yaa❤👌✌Batam,2juni2018
Nida_Nabilah
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow After Rain
Teen FictionKejadian yang terjadi 2 tahun lalu ditambah kejadian yang baru saja terjadi 2 bulan yang lalu membuat sikap Nadia ( anak pengusaha butik terkenal ) yang dulu bersikap sangat ramah dan good girl kini berubah 180 derajat menjadi badgirl dan sangat din...