"Huh, tidak ada sinyal disini." Yeon Hee menggerutu sambil mengacung-acungkan ponselnya.
"Aku belum mengecek akun SNS ku selama tiga hari. Payah." kini Yeon Hee menurunkan kembali ponselnya.
"Tentu saja tidak ada sinyal. Disini kan pedesaan."
Yeon Hee terlonjak sehingga hampir menjatuhkan ponselnya. Ia menoleh dan disampingnya sudah berdiri seorang laki-laki seumuran dirinya.
Yeon Hee sempat terpukau melihatnya. Ia mempunyai paras yang tampan, wajah yang putih bersih, postur badan yang tegap, dada bidang, dan rambut cokelat gelap yang semakin membuatnya tampak berkharisma.
Namun ada yang aneh dengan lelaki itu. Ia nampak memakai setelan tuxedo berwarna hitam di siang hari seperti ini.
Yeon Hee mundur perlahan-lahan.
"Hei, jangan takut. Aku tidak akan berbuat jahat padamu. Aku tetangga sebelah." ucapnya
Yeon Hee mengernyitkan kening. "Tetangga sebelah? Memang disini ada rumah lain selain villa ini?" Tanya Yeon Hee hati-hati.
Lelaki itu tertawa renyah, "Tentu, hanya saja rumahku dikelilingi pepohonan dan tidak sebesar villa ini. Kau pasti baru datang kesini?"
Yeon Hee menganggukkan kepalanya.
"Perkenalkan, namaku Luhan."
"Namaku.. Yeon Hee."
Gadis itu membalas sapaan lelaki yang baru ditemuinya, Luhan.
"Kau sedang apa?" "Aku bosan. Tidak ada kerjaan."
"Kalau begitu mau kuberitahu suatu tempat yang bagus? Ayo, kau pasti tidak akan menyesal" Tawar Luhan sembari menatap Yeon Hee, tepat di matanya. Yeon Hee nampak terpikat dengan tawaran Luhan.
Mata Yeon Hee terus-terusan menatap Luhan yang benar-benar berwajah tampan. Suaranya pun terdengar memikat.
"Boleh juga.. sepertinya itu.. bagus" ucap Yeon Hee seperti orang yang terhipnotis.
Luhan lalu menggandeng tangan Yeon Hee menuju ke sebuah menara disisi barat villa itu.
Sedangkan Yeon Hee hanya diam dan mengikuti langkah Luhan tanpa bertanya. Matanya nampak tidak fokus. Yeon Hee terhipnotis dengan tatapan mata Luhan. Sehingga tanpa sadar ia telah mengikuti dan menuruti perkataan Luhan.
"Yeon Hee!"
Suga berteriak menghentikan langkah Luhan. Karena Luhan berhenti, Yeon Hee juga berhenti. Namun belum membalikkan badannya kearah Suga.
Dengan cepat Suga berlari menghampiri Yeon Hee dan memegang lengannya kuat. Ia menatap Luhan dengan tatapan tajam.
"Tidak usah menganggunya." ucap Suga dingin. Luhan hanya tersenyum miring
"Memangnya ada peraturan seperti itu?" Balasny.
"Kubilang jangan mendekatinya."
"Hh, sudah lama aku tidak kedatangan tamu. Bermain-main dengannya sebentar.. bukan masalah yang besar bukan?" Ucap Luhan sambil masih memasang senyum sinis
"Sekali lagi kau menganggunya. Maka aku akan benar-benar membuatmu lenyap dari sini!" Teriak Suga.
Senyuman Luhan luntur saat melihat aura berwarna biru memancar disekitar tubuh Suga yang kini menatapnya tajam.
Dengan gugup ia berkata, "Ba..baiklah. aku takkan menganggunya lagi."
"Berjanjilah."
"Aku berjanji."
Lalu Luhan menghilang.
Begitupula dengan aura kebiruan di sekitar tubuh Suga juga menghilang. Inilah salah satu keuntungan yang dimiliki Suga.
Dengan kemampuannya yang bisa berbicara dengan arwah, ia juga bisa memancarkan aura biru yang mampu membuat arwah tersebut takluk karena aura kebiruan itu merupakan suatu tanda bahwa pemilik aura itu memiliki kemampuan untuk memusnahkan mereka.
Suga hanya menggunakan kemampuan auranya saat tertentu saja. Hanya jika ada arwah yang mengganggu ia dan temannya atau saat menaklukan suatu arwah yang bisa ia jadikan budak.
Yeon Hee, gadis itu masih diam bergeming. Tatapan matanya masih tidak fokus. Berkali-kali Suga memanggilnya atau mengguncangkan badannya, namun tak ada respon.
"Arwah sialan itu besar juga kemampuannya."
"Eh. Kenapa aku ada disini?"
Yeon Hee duduk di sofa diruang tamu Villa ini. Dengan dikelilingi Jin, Namjoon, Hoseok, Suga, Taehyung, Jimin, serta Jungkook.
"Kau sudah sadar?" Tanya Jimin
"Sadar? Memangnya aku habis apa? Pingsan?" Yeon Hee malah balik bertanya.
"Kau tadi bertemu dengan HypnoGhost." ucap Jungkook.
"HynoGhost? Seingatku.. aku sedang berada di teras dan bertemu--OH."
"Lelaki yang bertemu kau itu adalah HynoGhost. Ia adalah arwah, bukan manusia Yeon Hee. Ia tidak jahat dan tidak juga baik. Ia mempunyai kemampuan untuk menghipnotis mangsanya dengan cara menatap mata mangsanya terus menerus sampai si mangsa terhipnotis. Mereka melakukan itu untuk kesenangan" jelas Suga panjang lebar.
"Hah? Luhan itu.. arwah?!" Tanya Yeon Hee syok. "Iya. Dan untung saja aku menemukanmu tadi. Pokoknya mulai detik ini kau tidak boleh keluar rumah lagi! Itu berbahaya untukmu." ucap Suga
"Suga benar. Musuh kita bukan hanya mereka saja yang mengincar kalung itu. Namun masih ada hal-hal lain yang bahkan tidak terpikirkan oleh kita. Kau harus lebih berhati-hati." nasihat Ji.
"Ba.. baiklah Kak. Maafkan aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardians [× Discontinue ×]
VampireKalung itu sekilas hanyalah kalung biasa. Namun didunia kami itu bukan hanya sekedar kalung. Kalung itu adalah sumber keabadian yang nyata. #260618 rank 23 in vampire