DUA PULUH SATU

2.7K 290 18
                                    

Yeon Hee POV




Semenjak kejadian tempo hari lalu, aku jadi sering diganggu oleh arwah-arwah di villa ini.

Jujur saja, menurutku mereka tidak menyeramkan. Sungguh. Rata-rata mereka memakai pakaian bagus seperti tuxedo, atau gaun, atau baju kuno lainnya. Jangan bayangkan bahwa mereka adalah arwah-arwah yang seram dengan penampilan menjijikkan.

Tampilan mereka layaknya manusia kelas atas. Bedanya, mereka arwah, dan transparan. Mereka bisa menembus dan ditembus. Pernah menonton film Harry Potter and The Sorceress Stone? Ya, di film pertama itu saat penerimaan siswa baru Hogwarts ada banyak arwah berterbangan kesana-kemari dan menyapa murid-murid baru bukan? Nah, mereka tampak seperti itu.

Namun, mereka seringkali membuatku kaget saat aku sedang melakukan sesuatu. Tak terhitung berapa kali aku menjerit dalam dua hari ini. Lagi-lagi Kak Suga yang sering turun tangan membantuku.

Sore ini aku meminta Kak Jungkook untuk menemaniku duduk di beranda lantai dua sambil menikmati segelas teh hangat. Beranda ini nampak seperti teras luas yang berada di lantai dua. Lantainya terbuat dari kayu dan pagarnya pun terbuat dari kayu setinggi pinggangku.

Aku meminta ditemani Kak Jungkook bukan karen modus ingin berduaan dengannya, hanya jaga-jaga jika ada arwah jahil lagi yang menggangguku, setidaknya aku tidak sendirian.


"Kak.. apa kalian sudah tahu tentang keberadaan orang tuaku?" tanyaku pelan.


Kak Jungkook menyesap tehnya.


"Maaf, tapi.. kami belum tahu dimana orang tuamu. Kami masih berusaha."

Aku menundukkan kepalaku.

Rasanya ingin menangis, sudah beberapa minggu aku tak bertemu dengan mereka. Aku khawatir dengan mereka karena beberapa hari sebelum hari ulang tahunku, mereka sama sekali tidak menghubungiku.

"Jungkook!"



Terdengar teriakan dari dalam rumah. Suara itu pasti milik Kak Hoseok. "Sebentar ya" ucap Kak Jungkook lalu pergi masuk kedalam rumah.

Aku menghembuskan napas lalu berjalan dengan pelan mendekati pagar pembatas beranda dan melihat pemandangan sekitar.


"Aku rindu kalian.. Ayah.. Ibu.. apa kalian baik-baik saja?" ucapku terisak.




"Keadaan mereka baik-baik saja." Ucap seseorang.






Yeon Hee terkejut dan refleks membalikkan badan.

Betapa terkejutnya ia saat mendapati lelaki dihadapannya kini.


"Jo.. Jonghyun?!"



Jonghyun tersenyum dingin. Kedua tangannya mengunci tubuh Yeon Hee yang bersandar pada pagar pembatas.


"Ke..kenapa--"

"Orang tuamu baik-baik saja. Tapi jika kau tidak datang ke kastil, maka aku tidak menjamin orang tuamu akan baik-baik saja."

"Apa maksudmu?!"

Jonghyun menatap Yeon Hee dengan tajam. Salah satu tangannya bergerak dan kini mulai mencekik leher Yeon Hee.

"Kau ingin bertemu dan menyelamatkan orang tuamu bukan? Kalau begitu kau harus datang ke Kastil Kegelapan. Kami memberikan kalian waktu selama empat hari dan bawa serta Buku Kuno itu"

"Jadi.. selama ini.. kau salah satu dari mahluk kejam itu?! Dasar brengsek!" teriak Yeon Hee.

Jonghyun menggeram. Tangannya semakin kuat mencekik leher Yeon Hee. Iris matanya memerah. "Jangan membuatku marah Yeon Hee."

Kini mata Jonghyun sudah benar-benar merah, kulitnya pucat, dan giginya mulai membentuk taring. Raut wajah Yeon Hee berubah. Ternyata selama ini Jonghyun adalah vampire?!

"Bukan vampire nona, aku bahkan lebih kuat dari vampire. Aku drakula." balas Jonghyun seolah menjawab pertanyaan Yeon Hee.


"Apa bedanya? Kalian sama-sama mahluk menjijikan yang suka meminum darah"

"Tentu saja beda, dracula tiga kali lebih kuat dari vampire. Dan jaga ucapanmu itu!!" Jonghyun semakin mengencangkan cengkramannya pada leher Yeon Hee.

"Jo.. Jonghyun! Le..lepas..lepaskan aku!" Yeon Hee meronta dan menjerit sekeras yang ia bisa. Namun, itu sulit mengingat posisinya yang hampir jatuh dari lantai dua dan pasokan oksigen di paru-parunya menipis.

Jonghyun mulai merapatkan jarak tubuhnya dengan Yeon He.


"Maaf, lama ya Yeon---- YEON HEE?!!!"

Jungkook berteriak saat mendapati Yeon Hee yang kini diserang oleh Jonghyun. Dengan panik ia memanggil yang lain dan segera menghampiri Jonghyun. Jonghyun yang tidak siap dengan serangan Jungkook akhirnya terpental ke dinding saat Jungkook melempar dirinya.

Menjauhkan Jonghyun dari Yeon Hee ternyata tidak mengurangi masalah, karena sekarang Yeon Hee tengah bergelantungan di pagar dengan kedua tangannya, berusaha bertahan untuk tidak jatuh kebawah. Cengkraman Jonghyun yang lepas dari leher Yeon Hee lah yang membuat gadis ini bergelantungan di udara.

Yeon Hee berusaha semaksimal mungkin mengembalikan kesadaran dan tenaganya. Setelah dicekik kehabisan udara, sekarang ia harus bertahan agar tidak jatuh dari ketinggian tiga meter. Yeon Hee berkali-kali berteriak meminta pertolongan dan disaat pegangannya sudah mulai melemah dan ia hampir menyerah, ada sebuah tangan yang memegang lengannya dan membantunya untuk kembali naik ke beranda.

Samar-samar Yeon Hee melihat orang yang membantunya adalah Jimin.

Setelah sampai di beranda hal terakhir yang ia lihat adalah pertarungan berdarah antara Jungkook dan Jonghyun.

Setelah itu Yeon Hee merasa tenaganya hilang dan ia mulai ambruk.







APA YANG SUDAH KUTULIS?? HAHAHA terasa semakin tidak jelas begini:( maafkan ya Yeon Heenya kayanya lemah banget gitu:( dikit-dikit pingsan. Maklumin aja ya. BTW THANK YOU FOR 31k READERS!!! <3

Guardians [× Discontinue ×]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang