******
Tempat ini adalah kawasan pedalaman. Tersembunyi dari dunia luas, meskipun begitu tempat ini sebenarnya tidak begitu jauh dari sebuah pedesaan yang sudah mulai modern, hanya berjarak 7 sampai 8 km.
Yang uniknya, keadaan jalan untuk sampai ke tempat ini cukup baik.
Entah siapa yang membangun jalan berbatu itu.Di tempat ini kau akan melihat adanya sebuah bangunan besar yang menyerupai rumah. Dindingnya tidak bercat, beberapa bagian malah terlihat sudah retak parah.
Atapnya sudah sangat buruk, terbuat dari genteng. Meskipun kelihatannya tidak ada yang hilang, tapi atap genteng itu banyak yang sudah pecah. Halaman depan yang luas, namun tidak terawat.
Itu terlihat dari semak belukar yang melilit pilar di terasnya, juga dedaunan yang sudah menimbun di seluruh halaman.Dari luar kau akan melihatnya seperti rumah tua yang akan roboh.
Bahkan mungkin kau akan mengurungkan niatmu untuk mendekati rumah itu, luarnya saja sudah sangat menyeramkan.Dari kejauhan pun semua orang bisa melihat seberapa besar rumah tua itu.
Dan ya yang janggal hanya satu, Kenapa ada bangunan tua sebesar itu di daerah pedalaman seperti ini.Hanya saja karena berada disela-sela hutan yang cukup rimbun, hampir tidak ada seorang pun orang asing yang mengetahui keberadaannya.
Hanya orang-orang tertentu yang hapal betul dengan tempat ini.Kau mungkin heran, kenapa rumah ini dibangun di Hutan. Orang bodoh mana yang suka hidup menyendiri, dan jauh dari pemukiman.
Lalu kau akan berasumsi bahwa rumah ini tak lagi berpenghuni, lantaran si bodoh pemilik rumah ini sadar dengan kesalahannya dan pergi dari rumah ini untuk pindah ke pedesaan.Atau kau akan berpikir ini adalah tempat mafia bersarang atau mungkin tempat tinggal orang psikopat yang bisa saja menyadari keberadaanmu yang tengah menelitinya. Membuatnya marah dan ia akan berlari kearahmu untuk menghabisi nyawamu.
Maka dari itu, kau pasti tidak akan mau mendekati rumah tua itu. Lalu akhirnya memilih mengabaikannya dan pergi sejauh mungkin, Meskipun ada banyak pertanyaan dibenakmu mengenai apa sebenarnya yang ada didalamnya.
Dan siapa pemiliknya.Mudah saja, jawabannya memang ini bukan sembarang rumah. Bukan sembarang tempat tinggal. Dan bukan sembarang pemilik.
Meskipun keberadaannya jauh dari pemukiman, bangunan ini dan seluruh isinya sudah sangatlah modern.
Bahkan bisa dipastikan, kau tidak akan menemukan satu benda kuno apapun didalamnya.******
Aaahhkkk...
"Tidak! Lepaskan aku. Lepaskan!"
Gadis muda cantik dengan dress warna cream selutut itu terus saja berteriak dan meronta-ronta saat ia ditarik keluar dari mobil dan dibawa memasuki pekarangan semak.
Terkadang ia juga berusaha menendang kedua pria berseragam hitam yang sedang menyeretnya untuk segera masuk ke dalam sebuah rumah besar, meskipun ia tau kekuatannya tidak akan mampu menyakiti dua pria berbadan kekar itu tapi ia tidak ingin menyerah."Aku tidak ingin berada di tempat menjijikkan ini! Biarkan aku pergi. Aku mohon jangan bawa aku kesini"
Merasa kehabisan tenaga yang terbuang sia-sia, ia mencoba memohon kepada mereka mengharap belas kasihan.
Ia berbicara sambil menangis, terisak pilu. Bagi siapapun manusia yang mendengarnya harusnya merasa kasihan.Tapi tidak dengan kedua pria yang sedang menarik tangannya. Mereka memang manusia, yaa manusia biadab lebih tepatnya.
Bahkan mereka tidak mau berbicara sekedar untuk menjawab pertanyaan gadis itu.Begitu sampai didepan pintu besar itu, salah seorang pria yang sedang memegang tangannya membuka handle pintu.
Krreekk
Suara berderik pintu terbuka kian membuat tubuh gadis itu bergetar hebat. Ia sangat ketakutan.
Kembali mereka menyeretnya masuk kedalam rumah itu.
Membuat gadis itu semakin ketakutan juga sangat terkejut. Matanya berkeliaran menatap seluruh isi rumah itu.Antara tidak menyangka isi rumah itu akan seperti yang ia lihat dan juga rasa ketakutan jiwanya karena dibawa ke tempat seperti itu membuatnya tidak begitu menyadari bahwa saat ini, ditempat ia sedang berdiri ada berpuluh pasang mata sedang memperhatikannya.
Dan setelah kesadarannya kembali, ia terduduk lemas dilantai sambil menangis sesenggukan.
Ia tak berani menatap kesegala arah dimana ada banyak orang yang sedang menatapnya.
Ia merasa terintimidasi oleh para wanita juga pria asing yang ada disana.
Seakan ia adalah tontonan yang seru.
Ia meratapi nasibnya yang begitu buruk.Semua pemilik berpasang-pasang mata yang tertuju padanya pun hanya terdiam, mendengarkannya menangis. Atau justru mereka sedang menunggu tontonan gratis yang akan disuguhkan oleh gadis itu.
Ada berbagai macam ekspresi dari wajah dan mata mereka, ada yang menunjukkan ekspresi mengejek, tertarik, ekspresi mendamba, kasihan, adapula yang menunjukkan ekspresi tidak peduli.
Semua orang yang ada disana hanya diam, seolah ada yang sedang mereka nanti-nantikan.
Terlihat dari bagaimana mereka saling bertukar pandang, berbisik-bisik dan juga tertawa. Tidak ada satu pun dari mereka yang ingin beranjak dari tempat mereka berdiri untuk menyudahi semuanya.
Bahkan tak jarang mereka selalu melihat ke arah salah satu lorong pojok yang letaknya ada disisi bagian belakang rumah besar itu.Tingkah mereka amat sangat membuat gadis muda itu risih dan penasaran, ada apa gerangan sehingga mereka tak juga menyudahi intimidasi yang mereka lakukan dan justru melihat kearah lorong yang tepat ada dihadapannya.
Meski masih menangis sesenggukan, Akhirnya ia memilih mengangkat wajahnya untuk melihat ke arah lorong itu dan...
Dan apa?
Entahlah wkwk😆😅

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebab disini GELAP
Fiksyen UmumMungkin kau tidak pernah menyadari atau bahkan buta untuk mengenali topeng-topeng yang selalu kau jumpai. Aku membawa kisah dimana masalah hidup juga percintaan yang rumit. Melibatkan darah dan air mata. Memaparkan perjuangan demi kebebasan. Sebab d...