O4. Masa Lalu (1)

378 36 0
                                    

Bulan Desember kali ini terasa sangat berat untuk Bona. Bulan dimana ia harusnya bahagia karena natal datang ditambah dengan tahun baru. Nyatanya tidak begitu di tahun 2017 kemarin. Pasalnya ia baru saja dikeluarkan dari kantor tempatnya bekerja lantaran menampar sang boss saat makan siang bersama dengan beberapa rekan mereka.

Sebenarnya bukan hanya itu saja yang membuatnya berat. Hubungan percintaannya dengan Minhyun, sang kekasih juga tengah diuji. Sudah 6 bulan mereka LDR dan itu membuat Bona tak tahan. Jika saja hanya berbeda kota, mungkin itu tak seberapa. Tapi jika harus ditinggal ke negri paman Sam, lain lagi ceritanya.

Awalnya Bona mengira kisah cinta mereka akan berjalan baik, tapi ternyata tidak. Disini dirinya sibuk bekerja, begitu juga dengan Minhyun disana. Lelaki itu jadi makin jarang menghubungi Bona. Jika dulu setiap hari Minhyun akan menyisihkan 1-2 jam untuk melakukan videocall. Maka sekarang lain lagi ceritanya. Mereka hanya berhubungan seminggu sekali, pernah Bona 1 bulan ditinggal tanpa kabar.

Curiga? tentu saja tidak. Entah kenapa dia tidak berfikiran macam-macam. Hanya saja gadis itu emosiya cepat tersulut. Sementara dari pihak Minhyun sendiri tak ada perubahan signifikan. Kadang ia berjanji tak akan mengulanginya, tapi beberapa hari kemudian semua terjadi lagi. Itu yang membuat Bona jengah dan memilih mengakhiri hubungannya.

Malam tahun baru dan natalnya lewat begitu saja. Tak ada yang spesial, mengurung diri dirumah menyaksikan acara tv dengan beberapa makanan delivery dan bir. Ia tak berniat pulang ke rumah keluarganya, berpura-pura bahwa dirinya masih sibuk keluar dengan rekan kerjanya. Padahal tidak, sama sekali.

***

"Mama? Kenapa?"

"Kau tak berniat pulang menjenguk mamamu?"

Gadis tersebut mengigit ujug kukuya sembari mengapit ponsel dengan bahunya, "tapi ma, aku sedang sibuk. Minggu-minggu ini kerjaanku sangat banya."

"Kau bahkan tidak pulang saat liburan tahun baru, ini sudah bulan maret dan kau tak kunjung mengambil libur?" cecar ibunya yang sebenarnya kesal. Bagaimana tidak, liburan natal sampai tahun baru China anaknya tak kunjung pulang padahal ia yakin pasti ada libur karena itu taggal merah.

Hening, Bona masih terdiam. Dalam hati pun gadis itu bingung harus bagai mana. Dia tak mugkin bilang kalau dirinya sudah dipecat dari 3 bulan yang lalu. Pasti ibunya akan lebih kesal.

"Baiklah, akan aku carikan waktu yang tepat minggu-minggu ini untuk pulang," ucapnya lirih. Gadis itu mengigit bibir bawahnya pelan. Mengumpulkan keberanian untuk mengakhiri perbincangan yang aka membuatnya merasa terpuruk ini.

"M-ma? udah dulu ya? jam makan siangku hampir habis," ia sedikit berbisik. Tanpa meunggu jawaban sang ibu, Bona mematikan begitu saja panggilannya lalu menghela nafas panjang.

"Aku tidak bisa terus menerus begini, aku harus bekerja untuk hidup hingga bulan depan," Keluhnya lalu berjalan menuju kamar.

***

Akhir pekan pun tiba, seperti janjinya pada sang ibu Bona harus pulang. Dengan berat hati ia mengunci pintu apartemennya dan berjalan menuju halte. Raut wajahnya begitu suram hari ini. Sementara hatinya masih bergejolak memikirkan untuk cerita atau tidak perihal kesialan yang dialaminya.

Bona mendengus pelan lalu duduk disalah satu kursi kosong dalam bus, selama diperjalanan ia terus melamun saja. Hingga tersadar dirinya sudah harus turun di dekat stasiun. Dengan gontai, ia langkahkan kakinya menuruni tangga di stasiun bawah tanah. Tiba-tiba sesosok lelaki begitu menyita pandangannya.

Mata Bona memicing melihat kearah lelaki tersebut dan betapa kagetnya jika ternyata itu adalah Minhyun mantan kekasihnya. Tapi kali ini dia tidak sendiri, dengan seorang wanita. Entah siapa yang pasti bukan adiknya. Karena Bona sangat kenal dengan adik Minhyun.


Entah mengapa baru kali ini hatinya sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah mengapa baru kali ini hatinya sakit. Lebih sakit dari saat hubungannya berakhir dengan Minhyun bulan Desember kemarin. Iya benar, setelah putus Bona sama sekali tidak menjalin hubungan dengan lelaki manapun. Dirinya masih trauma karena nyaris jadi korban pelecehan.Dan disaat ia butuh dukungan, disitulah Minhyun tidak ada.

'Brugg'

"Maaf nona, a-aku tak sengaja." Seorang lelaki tiba-tiba meminta maaf dan berjongkok disebelah Bona untuk menolongnya bangun.

Diam.

Bona tetap diam dan masih melamun melihat sosok Minhyun yang berada didepannya.

"Kau tidak apa-apa?" Tiba-tiba air matanya menetes di satu sudut mata. Gadis itu benar-benar terluka batinnya.

Melihat sosok didepannya menoleh, Bona langsung memalingkan kepalanya dan menenggelamkan wajahnya ke dada laki-laki asing yang menabraknya. Jelas saja laki-laki tersebut panik bukan main, ia bisa mendengar isakan lirih dari orang yang tak sengaja ia tabrak dari belakang. "N-nona?" panggilnya dengan suara sedikit bergetar lalu memegangi bahu Bona.

"Bisakah kau bawa aku pergi dari sini?"

- to be continued -

maaf ya kayanya kepanjangan kalo aku jadiin satu chapter :")

makasih yang udah setia mau mampir kesini <3

Hwang Minhyun x Kim Bona OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang