Goodbye Friends😢

12 3 0
                                    

Selama 1 bulan yang lalu, aku harus melewati masa kritisku, dan sekarang adalah hari dimana aku bangkit dari kecelakaan yang menimpa seluruh tubuhku hingga kakiku harus di amputasi

sekarang rencananya aku akan pergi ke rumah sakit untuk menemui dan menjenguki farrel dan athar, aku akan kesana menggunakan motor, ya walaupun kakiku tidak 100 % stabil, tapi aku akan terus mencoba sedikit demi apa pun yang ingin aku lakukan sekarang ini.

***

sesampainya aku sudah di rumah sakit untuk menjenguki farrel terlebih dahulu, karena dia adalah bagaikan sahabat yang tak pernah aku lupakan.

aku berjalan menuju ruang administrasi untuk menanyakan ruangan farrel saat ini.

"permisi sus, saya mau nanya, kalo pasien yang bernama M. Farrel Athala Fikrianyah di ruangan sebelah mana ya?" tanya ku kepada suster itu

"oh bentar ya ba, saya akan mencarinya" jawab suster itu

aku menunggu jawaban dari suster itu yang sedang mencari nama farrel.

"oh ini mba, ruangan nya di lantai 3, ruang operasi no. 97" jawab suster itu padaku

"ohh, terima kasih ya sus, saya akan kesana" kata ku

"eh bentar ba!" kata suster itu

"iya? ada apa sus? "tanya ku

"maaf, kalo mba, siapanya pasien ya? "tanya suster itu

"emm, saya sahabatnya sus" jawabku

"oh, ya sudah silahkan, terima kasih ya sus" balas ku

"iya sama-sama, mari ba" kata suster itu

Aku berjalan pelan-pelan karena aku juga harus mencari ruangan farrel. aku menaiki sebuah tangga yang lumayan banyak, dan setelah sampai, aku berada di lantai 2 yang sepi sekali, lalu aku menaiki lagi sebuah tangga yang berarah ke lantai 3. setelah aku sampai, lantai ini agak sangat sepi, cuma ada kakek-kakek yang sedang membaca koran.

setelah aku sampai di lantai tiga, aku mencari ruangan operasi yang katanya sangat lumayan jauh, akhirnya aku menemui ruang operasi itu, tinggal mencaru ruangan no. 97 saja. Aku berjalan sedikit demi sedikit untuk bertemu dengan farrel.

Akhirnya ku temui ruangan itu, aku melihat pintu yang ada no. 97, dan aku lihat.. farrel, ya itu farrel. Mukanya sangat pucat hingga bibirnya pun pucat, aku melihat dia sedang di infus melalui oksigen. keluarganya sedang pergi, hingga kini aku yang menemani.

ya ampun, kenapa dia seperti ini, bahkan ini lebih buruk dari apa yang sudah aku bayangkan, penderitaan ini lebih menderita di bandingkan deritaanku, sampai ini harus di operasi.

aku meneteskan air mata, sedikit demi sedikit, aku memegang tangan farrel dengan erat dan memeluk tubuh farrel, entah kenapa? seolah aku tidak ingin melepaskan pelukan ini dari farrel. Tubuhnya sangat dingin, tapi untungnya dia masih bernafas walaupun dengan Infusan Oksigen.

mata farrel tertutup sangat rapat, hingga gatau apa yang harus aku kataku saat ini.

"dian"

hah? siapa itu, lalu aku melepaskan pelukan dari farrel, lalu aku lihat farrel, dia sekarang mulai sadar dan mengatakan kata dikit-dikit walaupun tidak jelas.

"farrel, kamu sudah sadar?" kataku

lalu aku memanggil suster dan dokter untuk menge-cek keadaan saat ini

"susteeeerrr, dokterrrr ini bagimana??" kata ku sambil teriak

tak lama kemudian, suster dan dokter itu datang

"keadaan pasien ini sudah sadar, cuma jangan terlalu berisik ya katena takut shock" kata dokter.

"baik dok, terima kasih ya dok.

sudah setengah jam, aku harus pergi menemui athar yang ada di rumah sakit.

lalu aku meninggalkan farrel untuk selalu beristirahat.

setelah sudah menjenguki farrel, aku harus menemui athar yang keadaannya sedang koma.

aku pergi ke rumah sakit yang berada di sebrang, padahal kenapa ya tidak di satukan saja rumah sakit farrel dan athar? padahal kan aku tidak usah bolak-balik.

sesampainya aku sudah berada di rumah sakit sebrang, bagaimana keadaan athar saat ini?

aku juga pergi ke administrasi untuk menemui ruang athar. lalu aku bertanya pada suster.

"suster, permisi, saya ingin menanyakan ruangan pasien yang bernama M. Athar Halfidzy dimana?"tanya ku buru-buru pada suster itu

"maaf kalo boleh tanya, mbak ini siapanya pasien ya? kata suster itu

"oh saya sahabat nya pasien, tolong sus beritahu ruangan pasien" kata aku

"bentar ya saya mencari dulu" kata suster itu

"oh pasien itu sudah dipindah kan dari ruangan operasi" kata suster itu

"tapi tolong beritahu dimana ruangannya sus tolong" kataku

"pasien yang bernama M.Athar Halfidzy itu sudah dipindah kan ke ruangan jenazah, beliau sudah tidak bernyawa, hingga kini keluarganya sudah datang" kata suster itu

"hahhh??, yang benar sus? pasti suster salah orang" kataku

"iya mba, saya benar, keluarganya pasien sekarang juga sedang ada diruangan, kalo mba tidak percaya silahkan datang ke ruangan no. 72" kata suster itu

"yasudah terima kasih ya sus" kata ku

langsung aku cepet-cepet mencari ruangan itu. tak lama kemudian aku menemui ruangan itu yang ada di lantai satu

akhirnya aku menemui ruangan itu dan ketika aku buka pintu itu sudah ada keluarga athar yang menangis tersedu-sedu. ternyata itu memang benar, athar sudah tidak bernyawa. lalu aku menjatuhkan handphone ku dan aku memeluk athar

begitu dingin tubuh athar, hingga aku peluk dengan erat-erat dan aku meneteskan air mata sedikit-demi sedikit

kenapa hampir semua sahabatku tiada dan meninggalkan aku?? aku cuma punya satu sahabat yaitu farrel, akankah dia akan seperti athar? semoga saja tidak.

"ibu, yang sabar ya, athar akan tetap tinggal di suatu tempat yang indah ko buu" kataku sembari menangis

"iya diaan, makasih ya sudah menemani athar selama ini, walaupun athar anak satu-satunya laki-laki yang ibu punya, tapi dia selalu berikan senyuman pada ibu" kata ibu athar yang sedang menangis

"dian ikut berduka ya bu atas kepergiannya athar selama ini" kata ku

"iya dii, terima kasih yaa" kata ibu athar

"iya bu sama-sama" kata ku

akhirnya aku pergi daru ruangan no.72 itu dan menutup pintu itu. aku sangat bersedih ketika kepergian athar yang dulu suka membawaku ke tempat yang begiti indah. kenapa kesukacitaan ini membawa duka cita?

haripun sudah hampir sore, aku langsung pulang dan pergi dari rumah sakit itu.

sesampainya dirumah, aku harus selalu beristirahat untuk besok hari... dan aku pun bergegas mandi. karena gerah hehe

sore hari.

malam hari.
tidur pun terlelap.

____________________________________

ayo vote dan commentnya sebanyak-banyak ya

maaf kalo ada kata yang salah/ typo, karena author nya kurang kontrol.

terima kasih sudah membaca

Happy Reading!!!

Tbc.

"Rain" [official]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang