Tidak ada yang perlu ditutupi, karena sesuatu yang halal memang patut untuk dibanggakan.
Kurang lebih hampir 8 jam Sarah terlelap dalam tidurnya. Tubuhnya masih tertutupi selimut dengan rapatnya namun keadaan kamarnya telah berubah.
Suasana kamar gelap yang sebelumnya dia ingat, kini telah terang benderang. Lampu kamar yang ada di atas nakas, keduanya nampak menyala terang. Belum lagi lampu kamar mandi yang menyala menandakan ada seseorang di dalam sana.
Pendingin ruangan yang hidup dalam ruangan kamarnya menunjukkan suhu dibawah rata-rata. Sarah ingin mendumal rasanya. Siapa yang menyalakan tempratur pendingin ruangan dengan suhu serendah ini.
Dengan gerakan malas, Sarah meraih remote AC yang berada di atas nakas. Sambil mengatur suhunya, beberapa kali mulutnya menguap. Menandakan dia masih mengantuk.
Maklum saja jam baru menunjukkan pukul setengah 5 pagi.
Setelah kembali merapatkan selimutnya, Sarah mencoba untuk terlelap kembali. Namun sesaat sebelum kedua matanya tertutup sempurna, dari dalam kamar mandi keluar sosok Lian dengan handuk putih yang melilit bagian pinggangnya.
Hampir saja Sarah menjerit. Jika saja dia tidak ingat bila sejak kemarin sudah ada sosok lain dalam hidupnya.
Sambil berusaha memejamkan kedua matanya, Sarah mencoba mengabaikan sosok Lian yang bergerak mondar mandir di dalam kamar itu. Wangi harum sabun cair milik laki-laki itu benar-benar memabukkan Sarah.Jujur saja Sarah bukanlah perempuan yang baik-baik. Dia sudah mengenal laki-laki semenjak dirinya masuk ke sekolah menengah atas. Namun apa yang biasa Sarah lakukan dengan pasangan laki-lakinya hanya sebatas kegiatan pasangan pada umumnya. Dia pun masih mengetahui norma-norma yang boleh dilakukan dalam agamanya meski status Islam hanya tertulis di KTP miliknya.
Namun keadaan saat ini benar-benar berbeda. Yang dengan santainya berjalan bolak balik tanpa busana adalah laki-laki muda yang sudah menjadi suaminya. Ingin rasanya Sarah menendang Lian keluar dari kamarnya. Namun dia tidak bisa.
Ceramah apa yang akan dilakukan kedua orang tuanya jika dirinya melakukan hal gila itu. Meskipun dia belum ada rasa dengan Lian, tetapi memang seharusnya Lian tidak diperlakukan kasar oleh Sarah.
Karena itulah Sarah mencoba menahan kekesalahannya. Ini baru sehari mereka menikah. Tetapi rasanya dunia Sarah sudah hancur berkeping-keping. Andai saja sejak awal dia memiliki alasan kuat untuk menolak pernikahan ini, mungkin nasibnya akan jauh lebih baik.
Ketika Sarah ingin mengintip apa yang sedang dilakukan Lian, kedua manik matanya nampak kaget atas kegiatan Lian pagi ini.
Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, Lian sibuk bersujud mengucap syukur kepada sang Pencipta.
Agak sedikit tidak percaya, Sarah memastikan tanggal serta tahun yang tertera pada layar ponselnya.
Di tahun 2018 seperti ini, apalagi ketika jaman anak muda yang nakal malah diagung-agungkan. Di dalam kamarnya ada laki-laki berusia 20 tahun yang sepertinya salah arah dalam pergaulan.
"Dia sholat?" gumam Sarah pelan.
Kain sarung kotak-kotak yang Lian kenakan nampak sudah rusak, karena ada bagian bolong di belakangnya. Namun Lian tetap memakainya dan sama sekali tidak mengganggu sholatnya sedikitpun.
Bahkan setelah sholatnya usai, Lian tidak langsung bergerak dari posisinya. Dia masih setia mengarahkan kedua tangan ke atas sambil memanjakan sebait doa kepada sang Pencipta. Permintaan Lian tidaklah banyak. Dia hanya ingin diberikan pemikiran yang bijak. Agar tidak salah langkah dalam mengambil keputusan.
![](https://img.wattpad.com/cover/142138643-288-k855954.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Younger Husband #WATTYS2018
SpiritualBEBERAPA PART DI PRIVATE. FOLLOW ME FIRST IF YOU WANT READ THIS STORY. Siapa yang siap menerima kenyataan diluar pemikiran akal sehat. Dimana takdir menentukan bila jodohmu adalah seorang laki-laki muda yang usianya seperti adikmu sendiri. Sarah. D...