Bab Tujuh (Revisi)

9.8K 295 13
                                    

Kehilangan

Tiara mencoba menjaga kesadarannya dari setiap kenikmatan yang diberikan Dante. "Lepaskan aku....aku mohon!!!".

"Ayolah sayang aku tahu kau menikmatinya, kau sudah sangat siap menerima milikku". Dante menyentuh pusat tubuh Tiara. Aku menyukainya. Ini akan jadi santapan yang lezat. Dante menatap milik Tiara dengan sangat bergairah.

"Tidak....tidak", Tiara semakin panik. Tubuhnya bergerak liar dibawah tindihan Dante. "lepaskan aku...". Biarkan aku pergi Dante.....

"Tidak hari ini Tiara".

"Aku mohon lepaskan aku Dante".

"Hari ini aku membutuhkan pelepasan Tiara dan hanya kau yang bisa membuat milikku membaik". Jadi berhentilah menolakku Tiara karena aku tidak akan mendengarkan penolakanmu

"Kau bisa memanggil wanita-wanitamu kemari dan melayani nafsu sialanmu sampai kau puas!". Teriak Tiara. Biarkan aku pergi Dante. Tiara terus memohon

"Tidak ..., aku hanya menginginkan milikmu Tiara tidak dengan wanita lain".

Dante melepas celana bahan sekaligus boxer miliknya .

Tiara melotot melihat ukuran milik Dante. Tiara mengeleng. "Itu sangat besar tidak akan muat. Kau bisa membunuhku dengan itu, tunjuk Tiara ngeri pada milik Dante yang sudah berdiri sempurna".

Dante tersenyum bangga. Itu tidak akan terjadi sayang, milikku akan akan membuatmu berteriak nikmat. "Percayalah".

Tanpa kelembutan, Dante mendorong miliknya dengan keras memasuki kewanitaan Tiara yang sudah sangat basah.

"Aahhh...sakit!!!, teriak Tiara mengigit bibirnya menahan rasa sakit pada bagian kewanitaan-nya. Mengeleng-gelengkan kepala akibat rasa sakit yang ia rasakan dan panas yang ditimbulkan akibat penyatuan kasar yang dilakukan Dante.

"Oooh sial !!!, Dante mengeram, "milikmu sangat ketat Tiara, milikmu menghisap jagoanku sangat kuat. Kau benar-benar nikmat sayang. Aku tidak bisa bermain lembut Tiara aku tidak punya banyak waktu.

Dante mulai memompa kuat setiap hentakannya membuat tubuh Tiara berguncang-guncang.

"Ahhhh.....", sebuah desahan lolos dari bibir Tiara.

"Kau menikmatinya Tiara?" ,Tiara mengeleng disela desahannya.

Jangan menipuku sayang, aku tahu kau menikmatinya.

"Aku...aku..."

"Ya Tiara lepaskan aku tahu kau akan orgasme jadi lepaskan Tiara!". Jangan menahannya sayang

"Aahhhh.....",Tiara meneriakkan nama Dante saat pelepasannya. Tiara merasa tubuhnya akan terbelah sesaat sebelum pelepasannya tadi. Tiara belum merasakan kenikmatan yang sebenarnya karena miliknya masih terasa sangat perih diantara tiap hujamnya yang diterimanya.

"Ya Tiara, teriakan namaku sayang!". Itu terdengar sangat seksi aku menyukainya Tiara. Aku akan membuatmu meneriakan namaku berkali-kali Tiara. Dante terus memompa milik Tiara dengan keras dan cepat. Dante membalik tubuh Tiara merubah posisi mereka, mendudukkan Tiara dipangkuannya. Dante menghentak-hentakan ereksinya dengan kuat dan cepat. Membuat Tiara mengalami orgasme keduanya.

Dante kembali menindih Tiara. Terus bergerak mengejar kepuasanya sendiri. Tubuh mereka sudah bermandikan keringat. Dante semakin kuat dan dalam menghujamkan miliknya kedalam milik Tiara. Milik Dante semakin keras dan berkedut, sampai akhirnya Dante mengeram mendapatkan pelepasannya. Aaarggg...., Dante mengeram panjang mengosong-kan miliknya ke dalam rahim Tiara.

Dante bangkit berdiri merasa kembali bersemangat setelah semalam harus uring-uiringan karena pelepasan yang tidak ia dapatkan. Milikmu sangat ketat dan nikmat sayang. Kau pasti merawatnya dengan sangat baik. Jika tidak terburu-buru aku akan membuatmu tidak bisa keluar dari ruangan ini Tiara. Dante terus berbicara tidak mempedulikan keadaan Tiara yang hanya diam di tempat tidur. Aku masih belum puas menikmatimu Tiara kita akan melanjutkannya lagi malam ini. Aku ingin mengulanginya lagi dan lagi sampai kita berdua benar-benar kehabisan tenaga. Weekend di apartemenku, kau masih menyimpan alamatnya bukan, atau kau lebih suka supirku menjemputmu?. Tulis alamatmu pada secarik kertas weekend ini aku menyuruh supirku menjemputmu.

Tiara hanya diam tidak menanggapi perkataan Dante.

Ayolah jangan katakan kau menyesalinya. Karena aku tahu kau juga menikmati permainan kita tadi. Kau tidak terlalu buruk hanya perlu sedikit belajar. Soal kemejamu maaf aku merusaknya, aku akan mengantinya dengan yang lebih bagus. Untuk saat ini kau bisa mengenakan salah satu kemeja yang ada dalam lemari, disana ada beberapa kemeja wanita aku harap ada yang pas untukmu.

Setelah kau siap, jangan keluar lewat pintu depan, itu akan membuat Siska curiga...keluarlah lewat pintu khusus. Dante meninggalkan Tiara yang masih berbaring akibat kelelahan untuk masuk ke kamar mandi membersihkan diri.

Tiara menarik selimut melilitkan ditubuh telanjangnya dan memungut pakaiannya yang berserakan.

Dante memperhatikan Tiara. Aku sudah selesai...kau bisa mengunakan kamar mandinya sekarang. Dante berjalan ke arah ranjang mengambil jam tangan yang tadi dijatuhkannya di sisi kanan ranjang.

Dante mengernyit melihat noda darah diseprai. Tiara keluar dengan berpakaian lengkap. "Jadi tadi kau seorang perawan?"

Tiara mengigit bibir.

"Sial...!!". Maki Dante. "Kenapa kau tidak mengatakannya?".

"Anda tidak pernah bertanya, sir!". Tiara balik berteriak

"Damn it Tiara!", erang Dante frustasi. "Apa tadi aku sangat menyakitimu?".

Tiara menganggukan kepala.

"Sialan.....seharusnya kau mengatakannya!". Agar aku bisa melakukannya dengan lebih lembut.

"Kau seorang bajingan Dante". Kau pikir setiap wanita sama saja dengan wanita-wanita yang selalu kau tiduri. Wanita murahan yang dengan muda membuka kedua kakinya untukmu

Handphone Dante berdering.

Dante. Ya aku tahu, aku akan kesana sepuluh menit lagi.

Dante mengaruk kepalanya yang tidak gatal ada perasaan bersalah menghantamnya. Bagaimana sekarang apa masih terasa sakit?

Tiara hanya mengeleng. Percuma anda bertanya sir, sekalipun saya merasa kesakitan apa yang bisa anda lakukan semua sudah terjadi.

"Siapa yang coba kau bohongi Tiara". Aku tahu kau masih merasa sakit disana. Aku tidak akan meminta maaf darimu karena telah merampas keperawananmu. Kau milikku sekarang. Kau bisa pulang lebih awal hari ini, dan beristirahat di rumah. Aku akan meminta asistenku untuk memberi tahu bagian divisimu

Tiara mengeleng. Itu tidak perlu, aku tidak apa-apa. Saya bisa mengatasinya sir. Terima kasih atas sedikit kepedulian anda.

"Kau yakin?". Jangan memaksakan diri Tiara. Kau bisa pulang cepat dan memulihkan diri.

"Tidak perlu sir".

"Kita bicarakan ini nanti, sekarang aku benar-benar harus pergi ada rapat penting yang harus aku hadiri". Dante mengecup kening Tiara lalu melumat lembut bibir Tiara. Aku benar-benar tidak ingin melepaskanmu hari ini Tiara, bibirmu terasa sangat manis. Aku ingin berlama-lama bersamamu sayang, menikmati tubuhmu dan milikmu yang sangat ketat membungkus jagoanku. Terima kasih untuk hari ini aku sangat puas dan sangat bahagia karena aku pria pertamamu!, dan maaf aku sangat kasar padamu seharusnya kau memberitahuku tadi. Pada permainan selanjutnya aku akan memastikan kau menikmati setiap aku terkubur di dalammu.

"Semua sudah terjadi Dante!, suara Tiara terdengar putus asa dan aku tidak ingin ada lain kali". Cukup sampai disini Dante.

"Kau benar dan aku sangat menikmatinya, katakan apa yang kau inginkan sebagai imbalannya...akan aku pastikan kau mendapatkannya apapun itu sayang". Tunggu aku diparkiran sepulang kerja kita akan langsung ke apartemenku!.

"Apa kau tidak mendengarku Dante". Sudah aku katakan tidak akan ada lain kali.

Ditunggu vote yang banyaknya juga komen membangunnya, Follow akun aku ya, selamat membaca

My Heart Is BreakingWhere stories live. Discover now