Prolog
Seorang Wanita berlari dengan terburu buru entah apa yang ia kejar. Dia terus saja menerobos setiap para pejalan kaki di kota besar yang padat penduduk nya ini.
Ia tak memperdulikan orang orang yang merasa risih dengan cara nya yang menerobos, tak jarang orang lain hampir jatuh di buatnya. Sesekali wanita itu melirik jam tangan yang melingkar di tangan kiri nya.
Dengan Nafas ter engah engah ia berdiri di depan Sebuah Cafe Klasik nan Modern yang dari luar sudah terdengar susana yang begitu riuh dan bunyi tepuk tangan yang seketika menyadarkan wanita itu.
Dengan langkah pasti dan senyum lebar nan manis, wanita itu berlari masuk ke dalam Cafe yang seperti nya mengadakan party besar besaran, dan kembali menerobos kerumunan manusia yang ada di sana. Dan berhasil! Ia berhasil menempatkan dirinya di posisi paling depan, lalu seketika senyum yang tadi nya mengembang, perlahan surut. Matanya begitu panas lalu seperkian detik raut bahagia itu digantikan dengan sebulir Air mata yang berhasil lolos dengan sempurna, hatinya begitu sakit mengingat perjuangan nya tadi hanya di hadiahi sebulir air mata.
Melihat pria yang baru saja ia sadari bahwa ia mencintai dan takut akan kehilangan pria itu kini, pria itu asik bercumbu di atas panggung dengan seorang wanita bergaun Putih yang nampak begitu cantik dengan lekuk tubuh bak gitar spanyol. Tidak sebanding dengan dirinya, wanita biasa yang hanya menggunakan kaos oblong berbalut jaket denim dan celana Levis hitam, Plus sepatu Vans yang teramat tidak cocok dengan busana orang orang yang ada disana. Dia bahkan bagaikan seorang pelayan di Cafe itu.
Tatapan mereka bertemu, pria yang membuat wanita itu sampai disana, menatap nya dengan tatapan bahagia sekaligus bersalah di saat yang bersamaan.
Bahagia, karna wanita yang ia cintai datang di hari ulang tahunnya.
Bersalah, karna ia membuat wanita itu menangis di hadapannya.
Next?
Vote and Comment nya kakak
😉😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Bayangan
General FictionDia...Romi...pria bermanik Coklat. Dia...Romi...Pria yang mencintaiku Dalam Diamnya. Dia...Romi...Pria dengan suara khas nya. Dia...Romi...Pria yang harus terluka demi kebahagian ku. Dia...Romi...(ku) - Camila Sherina. Dia...Mila...Wanita dengan se...