2. English Club

8 3 0
                                        

Empat tahun lalu Soraya Larasati memutuskan untuk mengambil jurusan Sastra Inggris di salah satu universitas swasta di Jakarta, dia mengambil jurusan itu bukan karena suka tapi karena hanya sedikit mata kuliah yang berbau hitung-menghitung disana. Maklum dia sangat kesulitan jika dihadapkan dengan angka-angka pasti.

Tapi seiring berjalannya waktu dirinya malah menemukan passionnya disitu. Ya! Dia jadi sangat suka bahasa inggris dan dia punya hobi baru sejak menjadi mahasiswi sastra inggris yaitu membaca karya sastra terutama puisi. Dan karena hobi barunya itu dia bergabung dengan English Club di kampusnya.

English Club itu bukan hanya sekedar perkumpulan mahasiswa yang bisa berbahasa inggris tapi juga sebuah komunitas yang aktif dalam kegiatan sosial khususnya pendidikan.

Salah satu kegiatan yang selalu mereka lakukan dan menjadi kegiatan wajib adalah mengadakan kursus bahasa inggris gratis ke sekolah-sekolah di sekitar Jakarta dan itu adalah kegiatan yang sangat di sukai Soraya.

Dia selalu senang mengajar dan berbagi ilmu.

Seperti sekarang ini, dia dan temannya Rossiana mendapatkan giliran mengajar bersama di salah satu SMA tempat sekolahnya dulu. Mereka biasa mendapat giliran mengajar dua kali dalam seminggu, setiap hari kamis dan sabtu.

"Okay! We are going to study about past tense, siapa yang tahu apa itu past tense?" Tanyanya pada seisi kelas.
"Masa lampau." Jawab salah satu siswi.
"Yup! Past tense is something that has happened, such as I was watching television yesterday or she was studying english last night.." jelasnya.

Mereka mendapat waktu mengajar selama enam puluh menit setiap pertemuan, waktu enam puluh menit itu selalu kurang untuk Soraya, entah kenapa tapi itu seperti tidak pernah cukup baginya untuk mengajar, berbagi ilmu, mengenal anak-anak yang memiliki karakter yang berbeda-beda, bertemu dengan dunia baru.

Dan benar saja waktu enam puluh menit untuk mengajar itu sudah berakhir.

Mereka menutup kelas dengan membagikan masing-masing siswa satu lolipop.

"Oh ya ray, kayanya kali ini kita ngga bisa pulang bareng deh.." Kata Rossiana saat mereka berjalan berasama menuju gerbang.
"Emangnya kenapa? Do you have any appoinment?" Tanyanya sambil melihat temannya itu.
"Not me but you.." kata Rossiana sambil menunjuk kearah gerbang dengan dagunya.

Soraya ikut melihat kearah gerbang, disana sudah berdiri seorang laki-laki yang langsung melemparkan senyuman kearahnya begitu menyadari kehadiran dirinya dan juga Rossiana.

Laki-laki itu berjalan menghampirinya.

"Hey!" Sapa laki-laki itu ramah.
"Hey Bino.." sapa Rossiana sambil memberikan senyuman semanis mungkin.
"Ko kamu bisa tahu aku ngajar disini?" Tanya Soraya.
"Iya, aku tahu dari Lisa.." Kata Bino yang masih memandangi Soraya.

Rossiana berdeham dengan cukup keras sehingga mengalihkan perhatian Bino.

"Sorry guys! Kayanya aku harus segera pergi deh, ngga enak jadi obat nyamuk.." gurau Rossiana.
Bino dan Soraya hanya tertawa mendengarnya.
"I have to go now, see you yaa!" Rossiana pamit.
"Ngga mau pulang bareng kita aja?" Tanya Soraya sebelum Rossiana pergi.
"Ngga, aku ada janji sama Fatimah mau nemenin dia cari buku buat skripsi.."
"Ohh ok, take care yaa!" Katanya sambil melambaikan tangan.
"Byee!!" Seru Rossiana sambil lalu.

Dan kini hanya tinggal mereka berdua.

"Jadi ada apa kamu sampai datang kesini?" Tanyanya pada Bino yang berdiri di hadapannya.
"Aku kesini mau ketemu kamu." jawab Bino sambil melihatnya.
"Pasti ada alasan lain kan?" Tanyanya lagi.
"Ngga ada.." Bino menggelengkan kepala.
"Yakin?"
"Yakin.." Bino mengangguk.
"Yaudah, kalau gitu antar aku pulang.."
"Okay Majesty.."

Bino Handrian adalah teman dekatnya di kampus, mereka saling mengenal ketika ospek dan jadi sangat akrab setelahnya. Bino Handrian adalah laki-laki yang supel, santai, mandiri, ganteng dan berprestasi di bidang olah raga yaitu Basket. Bisa dibilang dia adalah Icon Basket di kampusnya. Tak jarang banyak gadis di kampus yang mengidolakannya, berharap bisa menjadi pacar dari seorang Bino Handrian.

Namun Harapan para gadis itu harus sinar karena hati dari sang altlet basket itu sudah terisi oleh seseorang. Seorang gadis yang selama ini selalu menjadi penyemangatnya, yang diam-diam selalu dirindukannya, yang tak pernah luput dari pandangannya, yang dia kagumi dalam diamnya.

Gadis itu bernama Soraya Larasati.




Terima kasih yang sudah berkenan baca.. :))
Jangan lupa saran dan vote nya!

Gomawo yo..! ;D 

Fotune CookiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang