Sebenarnya sudah lama aku menyimpan unek-unek yang aku sebut sebagai rasa kagum. Tetapi aku baru bisa memastikan sekarang. Setelah aku bertanya bertanya-tanya akan perasaanku, aku baru bisa mastikannya sekarang. Tetapi aku memutuskan untuk tidak mengungkapkan perasaan ini, aku lebih memilih untuk menyembunyikannya, dengan alasan agar kita tetap bisa berteman seperti biasa dan tidak saling menghindari. Meski pertemanan kita tidak bisa di bilang akrab, tapi setidaknya kita esekali bercanda, tertawa, dan berbicara. Meskipun aktivitas itu sangat sederhana tapi bagiku sangan berarti.
Hari-hari kita bersama mungkin tidak penting bagimu. Bagian yang membuatmu bosan. Sebab perasaanmu tidak sama dengan yanh aku rasakan.
Namun aku belum menyerah dengan perjuanganku. Mendapatkanmu dalam diam, meski berjuang sendiri sangat melelahkan. 😩
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Him
RandomLayaknya nanonano, ramai rasanya, ada pahit manis asam asin, ada juga bahagia kecewa dan sedih. Rasa itu layaknya sebuah kentut, di keluarkan malu, ditahan pun menyakitkan.