(12)LATIHAN DANCE

647 23 2
                                    

4 hri sudah terlewati berbagai banyak persiapan dan latihan jadi kurang 1 hari lagi ultah SMA nya terlaksanakan

Dan selama 4 hari itulah icha sering menghindar dari mulai arsya,miko, dan temannya bahkan grup vokalnya

Kalo seketika Mereka Bertemu dan berbicara tentang acara ultah di ruang osis, icha sebagai wakil ketua osis tidak pernah memberi pendapat ,Diam dan itu lah yang kini dia lakukan

Hari berkumpul nya seluruh osis Denava the high school membahas hal itu

Icha yang duduk sebelahan sama arsya karena ketos dan wakil harus bersebelahan, 1 hal yang di lakukan icha diam memalingkan muka dari tatapan arsya, 4 hari ini juga para osis heran dengan sikap icha yang berubah! pendiam

"Gimana tadi pembahasan nya, cukup mengerti" ucap arsya

"Gw mau tanya sya, kalo soal photografer gimana waktunya" ucap davi

"Di bagi waktunya, minimal jam segini sampe jam segini beberapa orang terus gantian. Intinya Nggak semua  harus 24 jam kasian nanti," terang arsya

Dan masih banyak pertanyaan² yang di lontar kan anggota osis

Disisi lain...
Icha tetap diam menunduk tidak tau apa yang akan di lakukan nya

Seketika air mata icha sedikit demi sedikit menetes semakin deras...
Salah satu anggota osis yang menyadari icha menangis dia mulai bertanya padanya

"Cha lo kenapa" suara itu kini membuyarkan obrolan mereka masing² dan langsung menatap icha

Icha yang menyadari ada yang bertanya padanya dengan cepat dia menyeka air matanya

"Gw gapapa kok, gw izin keluar sebentar" ucap icha langsung keluar. Membuat anggota osis yang berkumpul merasa khawatir dengan nya

"Icha kenapa" tanya lutfi dia juga anggota osis

"Kak icha kenapa ya" ucap adek kelas yang juga anggota osis

"Yaudah kalian lanjutin aja pembahasan nya gw mau keluar sebentar" ucap arsya

"Sya lo mau kemana udahlah biarin aja" ujar shifa mantan nya arsya.
Sampe sekarang masih nyantol aja itu orang, dan dia benci siapapun yang ngedeketin arsya

"Apa sih lo,lepas tangan lo" ucap arsya emosi

Lalu dengan terpaksa shifa melepas genggaman tangan nya dari arsya,

Icha ,icha dan icha kenapa harus icha sih, gw yang di sini masih sayang sama lo bukan icha yang terus menghindar dari lo bangsat-batin shifa

Di lain tempat icha terduduk lemas di belakang sekolah yaitu taman ,menangis tak henti²

'gw bingung apa coba yang gw tangisin menurut gw ini hal yang gk perlu di tangisin tapi kenapa perasaan gw gini...gw benci hari ini'''''''- teriak icha sekeras² nya dia tidak memperdulikan orang lain yang mendengar teriakan nya sampai datang lah arsya

"Cha" lirih arsya menatap nya sendu

"Iya" ucap icha menyeka air matanya dan seakan tidak terjadi apa²

"Lo kenapa hari² ini jadi pendiem dan selalu ngejauh dari gw" ucap arsya to the point

"Gw gapapa kok, dan gw bukan ngejauh dari lo tapi gw banyak urusan waktu itu" jelas icha

"Tapi kenapa lo tadi nangis " ucap nya

"Gw gk nangis" ucap icha kembali memberikan senyum nya menatap arsya,

"lo jujur deh sama gw, gw benci pembohong"

"Gw benci orang yang sok peduli"

"Gw peduli sama lo"

 BOY AND GIRLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang