01- Sarah Aruna

305 23 0
                                    

05.52
Di kediaman rumah Sarah.

"Saraahhhhh banguuuuuunn!!!"

"Hmmm"

"De Sarahh kamu ga sekolah apa?!"Jelita mulai merasa kesal dengan apa yang keluar dari bibir kecil anaknya itu, gimana tidak kesal lima belas menit sebelum dia membangunkan anaknya, makanan sudah siap di meja makan, dan anaknya masih sibuk di dalam mimpi, lebih parahnya lagi Sarah menjawab pertanyaannya hanya dengan gumaman.

"Kelihatannya?"Namun bukan sarah namanya kalau tidak membangkang omongan mamanya, bangun siang merupakan kebiasaan buruk sarah.

"Iihh kok kamu gitu sih deee! Ini udah jam enam, kamu ga sekolah? Kamu lupa kalo sekarang kamu sekolah di sekolah baru?!"

Sedetik setalah mamanya berbicara panjang lebar dia baru mengingat sesuatu,yang membuat matanya seketika melebar seperti bola pimpong.

"IHHHH MAMA!! KO MAMA GA BANGUNIN SARAH SI! KALO SARAH TELAT GIMANA!" Teriak sarah sambil pergi ke kamar mandi terbirit birit seperti di kejar hantu.

Mamanya hanya tersenyum melihat kelakuan anaknya yang mengingatkanya dengan sesuatu. Menurutnya Sarah adalah anak yang mempunya seribu ekspresi yang bisa membuatnya bahagia, walaupun Sarah itu sering membunyikan apa yang menurutnya tidak perlu diceritakan ke teman, sahabat, dan mamanya. Hal itu membuat mamanya 100% khawatir.

Diwaktu yang sama setelah Jelita merenungkan sesosok Sarah, pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sarah telah selesai mandi, tetapi ada sesuatu hal yang membuatnya mengerutkan keningnya.

"SARAH KAMU GA MANDI LAGI! KAMU GA TAU APA BADAN KAMU TUH BAU NYA NAUJUBILAH! BELUM LAGI BELEK KAMU"teriak Jelita karena kesal anaknya melakukan kebiasaan buruknya yang ke dua yaitu 'ga mandi di pagi hari' walaupun apa yang jelita katakan itu tidak sepenuhnya benar, Sarah memang jarang mandi di pagi hari tetapi badannya tidak bau, malah badannya mempunyai wangi seperti wangi bayi, Jelita dan Sarah juga tidak tau kenapa bisa seperti itu, tetapi itu faktanya.

"Ehehehe mah, gapapa lah lagian juga sarah tetep cantik ko" balas Sarah di sertai kekehan.

"Udah ah mama pusink pakek k, kamu cepetan ke bawah sarapan udah siap dari tadi" timpal mamanya sembari keluar dari kamar Sarah.

"Oke mih!" Balas Sarah sambil mengedipkan sebelah  matanya ke arah mamanya, walaupun dia tau itu tidak dilihat oleh mamanya. Karena tentu saja mamanya sudah membelakanginya.

Setelah mamanya keluar dari kamarnya, Sarah mengganti bajunya yang tadi ia pakai yaitu piyama dengan seragam barunya.

                        -------------
06.20                       

'Ko ini anak lama banget' gumam Jelita dalam hati.

"SAR-" belum sempat menyelesaikan panggilannya terhadap Sarah, Sarah sudah lebih dulu turun dari tangga yang bersebrangan dengan dapur rumahnya dan bisa dilihat oleh mamanya.

"Sarah cantik sudah disini."ucap Sarah sambil tersenyum manis dengan menenteng tas ditangan kanan dan menenteng sepatu ditangan kiri.Sedangkan mamanya yang tadi sebal atas perilaku anaknya hanya bisa tersenyum melihat anaknya tersenyum manis.

"Yasudah kamu makan rotinya gih."suruh Jelita pada Sarah dan mendapat anggukan dari sarah. Setelah itu sarah duduk di meja makan dan memakan rotinya.

Beberapa saat hening kemudian Jelita teringat sesuatu dan berniat menanyakanya kepada sarah.

"Sar mama boleh nanya ga?"

"Hmmm"lagi-lagi anaknya hanya menjawab dengan gumaman karena si anaknya sendiri sedang sibuk dengan gadgetnya.

SathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang