Menikah

(7)

Ta'aruf merupakan bahasa Arab yang artinya berkenalan untuk saling mengenal.

Yang namanya berkenalan untuk saling mengenal ya berlaku umum.
Misal:

Hari perdana masuk kantor baru, kita melakukan ta'aruf (berkenalan untuk saling mengenal) dengan rekan sekantor.
Hari perdana kuliah, kita melakukan ta'aruf (berkenalan untuk saling mengenal) dengan teman sekelas. Dsb
Aktivitas saat berkenalan itulah proses ta'arufnya.

Bagaimana ta'aruf orang yang akan menikah?

Setiap orang yang akan menikah pada dasarnya melakukan & melewati proses ta'aruf ini. Hanya saja cara/prosesnya yang berbeda.
Ada yang proses ta'arufnya sesuai dengan syariat & ada juga yang bertentangan dengan syariat (pacaran).

Bagaimana proses ta'aruf yang sesuai dengan syariat itu? Yang jelas prosesnya tidak bertentangan dengan syariat.

Agar tidak bertentangan dengan syariat, maka dibuatlah langkah proses ta'aruf & langkah ini tidaklah mutlak.

Langkah ta'aruf tersebut ialah:

1. Bertukar CV/Biodata
Biodata berfungsi sebagai pertimbangan awal sebelum melanjutkan proses berikutnya. Didalam Biodata harus jelas, singkat & padat sehingga terlihat gambaran profil diri kita sehingga orang yang membaca dapat mengenali dengan mudah siapa diri kita sehingga lebih mudah untuk memutuskan lanjut / tidaknya.

2. Apabila setelah membaca & mempertimbangkan profil biodata ta’aruf ini sudah tidak ada kecocokan, maka tidak perlu berlanjut ke proses selanjutnya.

3. Agar lebih terjaga, proses tukar menukar biodata ta’aruf ini harus adanya perantara/pendamping.

4. Apabila ada kecocokan, lanjut ke proses silaturahim untuk melihat lebih dekat siapa dirinya. Pertemuan ini harus ada pendamping agar terhindar dari fitnah.

5. Setelah pertemuan ini, jika ada kecocokan maka langsung jadwalkan untuk Khitbah, saat Khitbah langsung tetapkan jadwal pernikahan.

Maka dari itu, untuk menjaga agar sesuai dengan syariat, ada 3 syarat orang yang melakukan proses ta'aruf ini.
1. Dilakukan oleh orang yang siap menikah
2. Sudah mendapatkan restu menikah dari ortu
3. Tidak ada niat untuk menunda² pernikahan.

Kalau kita memang belum siap, belum dapat restu menikah dari ortu & ada niatan menunda² pernikahan lebih baik jangan coba² ta'aruf agar terhindar dari perbuatan yang bertentangan dengan syariat.