Part 1

3.6K 184 140
                                    

Usia pernikahan Singto dan Krist sudah menginjak 5 tahun sejak Singto dengan resmi melamarnya dan mengucapkan sumpah di kuil, menerima Krist sebagai istri yang sah.

Putri Krist dan Singto juga sudah genap berusia 5 tahun, dan Krist sudah kembali bekerja di hotel sejak dua tahun lalu, sebagai sekretaris kedua Singto. Dia tidak bekerja fulltime di hotel, karena ia harus merawat dan memperhatikan putri mereka. Ia tidak ingin meninggalkan putrinya di asuh oleh pengasuh, dan meninggalkan tanggung jawab sebagai seorang ibu.

Kehidupan rumah tangga keduanya sangat bahagia dan membuat iri orang-orang di dekat mereka. Segalanya tampak sempurna Kecuali, impian mereka untuk memilik seorang putra belum terwujud, mengingat masa-masa recovery pasca melahirkan Krist sangat berat. Sehingga Singto, mengurungkan niatnya untuk kembali memiliki anak dengan pria itu.

Namun Krist mengusulkan untuk memiliki putra lagi tahun ini, karena putri mereka akan segera masuk sekolah dan neneknya sering menyebut-nyebut ingin menggendong cicit laki-laki. Jadi keduanya pun mulai menghubungi dokter Kamiya kembali dan, Krist mulai menerima suntikan hormone lagi sejak dua bulan lalu, namun hingga saat ini mereka belum mendapatkan kabar baik.

Sudah satu minggu berlalu sejak Singto berangkat Taiwan untuk menandatangani kontrak kerja sama dengan beberapa hotel berbintang di tetangga negri panda tersebut. Awalnya ia hanya akan pergi selama tiga hari, namun di karenakan badai typhoon, bandara international di tutup dan seluruh penerbangan baik domestic dan luar negri di cancel selama satu minggu. Sementara itu Kang menggantikannya untuk bertanggung jawab mengurus persahaan induk di Thailand bersama Krist.

Malam ini Krist menggantikan Singto untuk menemui beberapa customer untuk mendiskusikan bisnis di sebuah club malam, Kang menawarkan diri untuk menemaninya, karena ia pasti harus menemani customer untuk minum dan bermain wanita.

"Ayo cheers! Semoga kerja sama kita bisa saling menguntungkan!" seru seorang customer sambil mengangkat gelasnya tinggi-tinggi dan mengajak semua yang ada di ruangan tersebut untuk bersulang.

Kang duduk tidak jauh dari Krist, dan dikelilingi oleh wanita club malam. Setiap kali di ajak untuk bersulang, Krist hanya minum sedikit dan kadang-kadang ia hanya pura-pura minum.

Sementara Kang kerap kali menggantikannya meneguk minum minuman keras dan sudah setengah mabuk.

Waktu menunjukkan pukul 9 malam, pertemuanpun akhirnya bubar dengan hasil memuaskan. Mereka mendapatkan investor baru dalam peluncuran produk baru hotel.

Kang berjalan terhuyung ke mobil di papah oleh Krist, namun ketika hampir mencapai mobil ia muntah di pinggir jalan dan Krist membantunya menggosok punggung, dan menyodorkan sebotol air padanya.

"Untung aku ikut, kalau tidak kau yang akan muntah disini..." ujar Kang.

"Well, ini kedua kalinya aku menandatangani kontrak kerja sama di klub malam, terakhir kali aku bertengkar dengan P'Sing karena hal ini." Tutur Krist. "Padahal dokter sudah memberinya peringatan untuk tidak menyentuh alcohol seumur hidup!"

"Sebaiknya lain kali kalian menolak permintaan pelanggan dan buat kesepakatan untuk bertemu di hotel. Kita bisa mengundang para wanita dan mendesain ruangan yang mirip club malam disana."

"Idemu boleh juga, aku akan mengusulkannya pada P'Sing begitu ia kembali!"

"Tidak perlu, langsung masukkan saja ke proposal, dia pasti akan menandatanganinya jika itu darimu."

"Baiklah, aku akan segera membuat proposalnya besok...." Ujar Krist. "Kenapa kau tidak mengusulkannya sejak dulu?"

"Soalnya saat di Korea, aku selalu menolak untuk menandatangi kontrak di club malam, kalaupun ada, aku akan menyuruh sekretaris untuk mewakiliku, karena aku tidak suka mabuk!"

(Bahasa Indonesia) Dark Story of The Dreams (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang