Pring mengunjungi Kang di hotel hendak mengajaknya minum ke Pub, ia ingin membicarakan masalah yang serius dengan pria itu. Namun setibanya disana, mereka melihat Singto yang sedang minum bersama seorang sekretaris wanita yang merupakan rekan bisnis proyek baru hotel yang sedang diluncurkan tahun ini.
Kerja samanya dengan perusahaan dimana wanita itu bekerja meraup keuntungan yang sangat besar, sehingga Singto benar-benar memperlakukannya spesial. Di tambah lagi Singto sedang patah hati, sehingga ia jadi sering pulang malam dengan alasan membicarakan bisnis.
Pring melihat Singto yang sedang membuat dirinya mabuk, segera meluncur ke meja mereka dan merebut gelas minuman dari tangan pria itu, lalu menyiramnya ke wajahnya, untuk menyadarkannya.
"Apa-apaan kau?!" bentak Singto kaget dan marah sambil melotot pada Pring.
"Kau yang apa-apaan? Kau sungguh ingin Krist mendonorkan hatinya padamu, dengan kondisinya yang sekarang?!"
Singto menyeka wajahnya dengan emosi dan tidak merespon ucapan Pring.
"Ada apa ini? Siapa kau?" tanya wanita yang bernama Preechaya penasaran, lalu ia melihat Kang. "Direktur Kang, kau juga disini, apakah dia teman wanitamu?"
"Halo, N'Pree. Kebetulan sekali bisa bertemu disini, aku tidak tau kau sedang membicarakan bisnis dengan CEO kami, maaf sudah mengagetkanmu."
"Tidak apa-apa, aku hanya bingung, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Mungkin kau tidak tau, tapi Singto memiliki kelainan hati, dia punya pantangan terhadap alkohol." Kang memberitahunya. "Dan ini adalah Dokter Pring, dia dokter pribadi Singto." ia mengenalkan Pring.
"Oh, aku tidak tau itu, maafkan aku!" ia menyesal dan mengangguk pada Singto, "Lain kali aku akan mengusulkan untuk bertemu di restoran saja."
"Oh satu hal lagi." Pring menambahkan. "Singto sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak, apakah ia memberitahu mu?"
Preechaya terkejut. "Oh, iya tentu saja, P'Sing sudah memberitahuku saat kami pertama kali bertemu." ujar wanita itu.
"Ngomong-ngomong, aku belum memperkenalkan diriku." ia menatap Pring. "Namaku Preechaya Pongthananikorn, aku adalah sekretaris CEO, Orion Corp. Senang berkenalan denganmu."
Pring mengangguk ringan.
"Apakah kalian ingin bergabung?" Pree menawarkan. Singto tampak tidak senang, ia lalu bangkit dan permisi ke kamar mandi untuk mengeringkan bajunya.
"Sebaiknya tidak, karena ku perhatikan sepertinya kalian sedang mendiskusikan sesuatu yang penting." Jawab Kang.
"Oh, hanya percakapan biasa..." jawab Preechaya. "Tidak usah sungkan! Silahkan duduk!"
"Sepertinya kalian cukup akrab? Apa yang kau ketahui tentang Singto?" Pring penasaran. Ia dan Kangpun bergabung di meja.
"Tidak banyak, aku tau dia anak tunggal dan kedua orang tuanya sudah meninggal, dan memiliki seorang putri yang berumur 5 tahun." ujar Pree.
"Oh, sebelumnya aku ingin memberitahu, bahwa aku juga telah menikah dan....bercerai.." ujarnya. "Aku juga memiliki seorang putra..."
"Oh, kedengarannya hebat, menjadi seorang single mom dan bekerja..." komentar Pring. "Apa kau berharap bisa menemukan seorang ayah untuk putramu?"
"Tentu saja, semua wanita single mom pasti mengharapkan itu, tetapi, aku sibuk dengan pekerjaanku, jadi aku tidak punya waktu untuk merencanakan itu."
"Kebetulan, pria di depanku ini juga masih single, kalian bisa mulai dari saling berteman terlebih dahulu." ujar Pring terus terang. Kang langsung melotot tajam padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bahasa Indonesia) Dark Story of The Dreams (The End)
FanfictionWarning : Cerita ini berakhir tragis dimana semua pemerannya mati, jadi pikirkan dulu sebelum baca!!!!! Language - Bahasa Indonesia Made by Request ^^ Char : Kit-Sing