Part 5

900 121 145
                                    

Krist sedang membereskan pakaian kotor di kamar, tiba-tiba saja ia mendengar suara ringtone ponsel Singto, ia pun mencarinya di antara tumpukan jas dan baju kotor, ia melihat ada line masuk dengan nama Preechaya, Kristpun segera meng unlock dan membacanya.

'P'Sing, aku minta maaf, aku tau ini salah dan aku sangat menyesal. Aku berharap bisa melupakan semua ini dan memperbaikinya, namun aku  tidak bisa, ada sesuatu yang ingin kusampaikan padamu dan ini sangat penting.'

Mata Krist terbelalak kaget, ia ingin menggerakkan jarinya dan membalas dan bertanya siapa ini, namun ia segera mengurungkan niatnya, lalu tiba-tiba ada pesan masuk yang lain.

'Kuharap kita bisa bertemu dan membicarakan ini. Aku tau kau sudah menikah, dan aku juga tau rumah tanggamu mengalami keretakan, mungkin kita bisa duduk bersama dan menyelesaikan masalah ini.'

"Keretakan dalam rumah tangga? Apa maksudnya? Apakah P'Sing telah mengetahui hubunganku dan P'Kang? Apakah Pring telah memberitahunya? Karena itu sikapnya berubah?" tebak Krist.

'P'Sing, Kenapa tidak membalas? Aku tau kau membaca semua pesanku.'

'Apa kau ada di kantormu? Aku akan kesana sekarang, ada sesuatu yang ingin kutunjukkan, sesuatu yang mungkin akan mengubah pikiranmu....' 

'Sampai jumpa...'

Lalu sebuah gambar dikirimkan oleh pengirim yang sama, yaitu gambar test pack dengan dua garis merah yang menunjukkan pemiliknya mengandung.

Krist shock bukan main dan bertanya-tanya apa maksudnya.

"A-apa ini? Apakah P'Sing berselingkuh dengan wanita lain?"  Krist tidak berani meyakinkan dirinya, ia berharap ia salah. Ia lalu melihat pesan terakhir yang mengatakan bahwa wanita ini akan mengunjungi Singto di hotel sekarang. Ia pun segera menyambar kunci mobil dan jaketnya mengantarkan Rung ke sekolah dan bergegas menuju hotel. Ia juga tidak lupa membawa ponsel Singto bersamanya.

Sebelum itu Krist terlebih dahulu menghubungi sekretarisnya untuk bertanya apakah Singto ada di kantornya. Setelah mendapat konfirmasi, ia pun melaju menuju hotel. Krist berpapasan dengan Kang di dalam elevator.

"Krist? Kau datang?" Kang menyapanya dengan kaget. "Er...kau mencari Singto?"

"Apa mungkin aku mencarimu?" tanya Krist ketus.

"Tapi, Singto sedang ada tamu saat ini, mungkin kau tertarik untuk menunggu di dalam kantorku..." ia mencoba peruntungannya. 

"Tamu?" mata Krist terbelalak lebar. "Apa seorang wanita?"

"Bagaimana kau tau?"

"Karena aku mencium aroma parfum wanita di dalam elevator."

"Jangan konyol, di hotel ini banyak karyawan wanita." ujar Kang. "Apakah kau mencium sesuatu yang tidak beres?"

"Ya, bagaimana kau tau? Aku mencium aroma yang tidak sedap di dekatku dan membuatku ingin muntah, apakah kau bisa sedikit menjaga jarak denganku?" Krist menatap tajam padanya.

"Aw, itu adalah pertanda bahwa anakku senang bertemu denganku." Jawab Kang.

"Jika kau begitu kebelet ingin punya anak, carilah teman wanita dan segeralah menikah!"

"Aw, tidak perlu karena aku akan segera jadi ayah." Ia lalu mengulurkan tangannya hendak mengusap perut Krist, namun segera di tepis oleh pria itu.

"Jangan menyentuhku, kau kau tidak ingin kuhajar di dalam elevator!" ancam Krist sambil melotot padanya, dan pintu elevator terbuka, menunjukkan mereka telah sampai di lantai yang dituju.

(Bahasa Indonesia) Dark Story of The Dreams (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang