SUGA STORY PART 3

97 6 0
                                    

"Sini aku ajari Honey." Pinta Suga.

"Aigoo, tidak perlu aku bisa tanpa bantuan Oppa." Rengek Park Jung Yeon.

"Huh coba saja kalau bisa." Kesal Suga.

Nada yg dihasilkan Park Jung Yeon pun acak-acakan. Dia sampai mengacak-acak rambutnya dan rambut Suga.

"Argh, Oppa bantu aku. Ayolah aku tak bisa." Rengek Park Jung Yeon yg membuat Suga hampir tertawa, namun berhasil ia tahan. Dan berpura-pura marah.

"Kenapa kau memintaku untuk mengajarimu? Kau kan sudah menolak ajaranku."

"Ayolah Oppa, bantu aku. Mianhe Mianhe."

"Tidak."

"Oppa ayolah. Jangan marah pada Honey-mu ini. Oppa please Oppa."

"Tidak."

"Oppa. Please. Oppa. Mianhae." Rengek Park Jung Yeon.

"Arraseo, tapi kau harus memenuhi syaratku."

"Apa itu Oppa?"

Suga tak menjawab apa pun. Namun, ia menunjuk pipinya dengan jari telunjuk. Memberi kode agar dicium.

Park Jung Yeon yg mengetahui kode itu pun, tak menggubris apa yg diinginkan Suga. Malah ia memarahi Suga.

"Hey!! Dasar otak mesum. Kau pikir aku mau hah?" Teriak Park Jung Yeon.

"Baiklah kalau begitu....." Suga menghentikan kata-katanya, lalu ia mencium bibir Park Jung Yeon dengan lembut.

Park Jung Yeon kaget, lalu ia melepaskannya.

"Oppa, apa yg kau lakukan?" Tanya Park Jung Yeon setengah berbisik.

"Harga dari pelatihan les piano." Kata Suga lalu mencium Park Jung Yeon lagi. Namun kali ini, Park Jung Yeon terlihat menikmati dan menerimanya. Mereka berciuman agak lama.

3 menit kemudian....
Akhirnya mereka tersadar dan saling bersitatap malu.

"Hey, kau membuatku malu, ayo cepat kita berlatih. Kau kan malam ini ada pengajaran musik." Kata Park Jung Yeona.

"Aigoo, aku sampai lupa. Baiklah, buatkan aku cappucino dulu Honey." Rengek Suga.

"Aish, aku sudah membayarnya Ahjussi." Kesal Park Jung Yeon.

"Dengan?"

"Menciumku."

"Itu namanya bukan alat pembayaran. Itu, kewajiban yg harus dilakukan sepasang kekasih. Ayolah Honey." Jelas Suga.

"Tapi kau bilang itu adalah bayarannya."

"Itu kan tadi. Sekarang beda lagi."

"Sama."

"Beda."

"Sama."

"Beda."

"Sama."

"Beda."

"Sama."

"Beda."

"Sama."

"Beda."

"Sama."

"Sama ehh beda."

"Hahahahaha kau salah mengucapkan. Baiklah aku buatkan." Kata Park Jung Yeon sembari tertawa.

2 menit kemudian cappucino datang, bersama Park Jung Yeon yg masih ada sisa tertawanya.

"Ini Oppa. Cappucino dingin kesukaan Oppa."

"Thanks for you Honey."

"Nee Oppa."

♡☆♡

2 jam kemudian mereka sudah selesai belajar piano.

Suga ingin merokok tapi, pematik yg akan digunakan untuk menyalakan api rokok, diambil oleh Park Jung Yeon.

Lalu ia membawanya menjauh dari Suga. Suga hanya memandangnya tak mengerti.

Setelah sampai di tempat ia meletakkan tas, Park Jung Yeon, ia lalu mengambil sebuah benda, dan mengarahkannya ke Suga. Yg tak lain adalah permen.

♡☆♡

Readers maaf ya part kali ini agak gaje.

Maaf banget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang