seven. Tak tahu malu

45 3 0
                                    

" Dia yang menyaakiti hatiku "

DaffiS :Aku minta maaf, aku cinta kamu dan adelia. Aku gabisa milih. I love you "

Pesan singkat dari Daffi yang kubaca di malam penuh tangis ini.

" gak tahu malu banget ni cowok, pake terang terangan segala lagi kalau dia suka sama tuh cewe" Aku berbicara pada diriku sendiri

"pokonya gue harus bangkit, move on. Gak boleh kaya gini terus "

•••

"Mau apalagi sih lu? " aku berteriak di halaman belakang sekolah.

" Maafin aku, kasih aku kesempatan " Daffi memohon.

"Gak!! Ga akan pernah! "

Aku meninggalkan Daffi yang terus memanggil manggil namaku. Saat ini aku tidak ingin menangis lagi.

Aku memasuki ruang kelas ku dan duduk disamping keenan.

" Nih" keenan menyodorkan sebatang coklat silverquin yang dihias pita merah

"Apaan nih? " tanyaku pada keenan

"Dari daffi ,tadi si farrel kesini nganterin itu katanya dari Daffi "

"buatlu aja deh " aku menyodorkan coklatnya pada keenan.

" bener ya?? .gua kasih ah ke si acha "

Aku membulatkan mataku. Keenan memang sudah gila. Masa dia akan memberikan coklat pemberian orang kepada kekasihnya.

Aku berjalan melewati ruang ruang kelas bersama Fathna. Melewati 3 ruang kelas lagi aku sudah mencapai kantin.

Betapa kagetnya diriku melihat keenan yang benar benar memberikan coklatku pada acha. Terpampang senyum indah di wajah Acha. "Hahaha"aku tertawa dalam benakku

Prokk
Suara tepukan tangan fathna membuatku tersadar dari lamunanku.

"Cepetan yang lain udah nungguin " Fathna menarik tubuhku.

Sebuah formasi tanpa gina, memang lebih tenang. Tidak ada si pemarah dan si rakus, tapi pastinya aku merindukan gindutku.

"Jul gimana kencan lu semalem " tanyaku pada julya

"biasa aja gak ada yang aneh, oh iya soal daffi lu harus bangkit nam kita disini ada buat lo "

Nadira datang membawa makananya "bener banget! Ga usah inget inget lagi si Daffi bajingan "

Hani dan fathna mengangguk, yang berarti mengiyakan omongan Nadira

Bel masuk istirahat sudah berbunyi. Kami pelajar pelajar harus kembali masuk ke kelas.

"Nam tadi acha seneng banget gue kasih coklat " Keenan tertawa

"Wkwkwk, kalo acha tau itu coklat gue gimana ya " Aku menggoda keenan

"Taii! Jangan lah. Lu ko gitu sih " keenan emosi.

Aku hanya tertawa bersamaan dengan keenan yang menggerutu.

Bu Hida sedang menjelaskan pelajaran biologi. Cara bu Hida menjelaskan seperti sedang menyanyikan lagu "nina bobo " .

Keenan tertidur ditutupi buku tulisnya.

Terlintas ide jahil diotakku. Aku mengoleskan minyak angin fresh care di bawah hidung keenan. 30 detik belum terasa pansanya, aku berhitung ketika sudah satu menit keenan terbangun dan mengusap usap hidungnya

"PANAS!! "Keenan berteriak membuat seisi kelas tertawa dan menoleh kearahnya

"Kenapa kamu? Panas apanya? " tanya bu Hida pada keenan

"Hidung saya ko panas ya bu? " keenan bertanya balik.

"Mungkin hidung lu kebakar kali " kata Bily yang diiringi tawa teman teman

"Kebakar pala lu peang "jawab keenan kesal

Aku tertawa terbahak bahak. Betapa lucunya muka keenan ketika kepanasan .Ingin rasanya aku guling guling dilapangan.

Kring.. Kring.. Kring
YESS!!! kata itu lah yang terucap ketika mendengar bel pulang sekolah.

"Nam gua nebeng " kata irene menghampiriku

"yoai"
Sebelum menuju ke parkiran aku dan irene menghampiri Dimas

"Dim gua balik sendiri, gua bawa motor. Lu anterin cewek lu balik aja "

"Oke nam. Hati hati " kata Dimas mencubit pipiku.

Selangkah lagi aku dan irene sampai di parkiran. Kami melihat Keenan yang sedang bertengkar dengan acha. Keenan sepertinya sedang marah dan acha berusaha membujuk

Karna tidak ingin ikut campur aku langsung memberi tanda kepada irene untuk cepat menaikki motorku

Diperjalanan tak ada percapakan .irene pun menepuk pundakku
"Nam maaf ya gua kemaren ga bisa dateng kerumah fathya, sekarang gue mau traktir lu taichan aja deh biar ga sedih "

Aku membulatkan mataku
"bener ya!! Sepuasnya loh "

"iya !!! Ke Taichan bengawan solo aja Nam"

Taichan bengawan solo memang sangat ramai. Aku sangat happy ketika jalan bareng irene. Personality yang asik dari irene membuat aku dan dia mudah menemukan topik pembicaraan.

Setelah kenyang, kami memutuskan untuk mampir ke watsons.Irene memang si gila make up

Aku menarik tangan Irene yang akan memasuki watsons

"eh ren kayanya itu Daffi ya? " aku menunjuk nunjuk orang yang sedang bersama perempuan di depan alfamart

Irene menoleh kearah yang aku tunjukkan

" eh bener anjing! Itu juga si Adel! Gabisa dibiarin ini nam " Irene emosi tingkat dewa. Ia ingin menghampiri Daffi tapi aku menahannya ,aku tidak ingin membuat keributan

"kamu jahat banget daf" gumamku dalan hati..

Hai semuanya buat kalian yang suka sama cerita ini tolong vote ya dan kalau kalian punya saran boleh tulis dikomen aja ya
Terima kasih untuk yang sudah membaca 💘

REMAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang