nineteen.Melepas Rindu

14 2 0
                                    

" Asmara Remaja bagai Bunga mekar di musim semi "

Kali ini aku tak sabar bertemu dengan Keenan. Rindu yak tak bisa kubendung mulai meluap.

Akhirnya aku tiba di depan pintu kelasku. Huft.. Aku menenangkan nafasku dulu. Kemudian aku melangkah perlahan menuju ruang kelasku.

Aku mulai tersenyum ketika melihat keenan duduk dibangkunya.

"Nam.. Doi lu tuh nungguin " Fathna menggodaku

"brisik lu gembrot "

Aku datang menghampiri keenan dengan wajah tanpa ekspresi. Aku terlalu gengsi untuk mengatakan padanya bahwaku sangat rindu.

"Eh ada nona cantik! Apa kabar? " keenan tersenyum lebar.

"kabar nona cantik ini sangat baik "

" Hahaha " keenan tertawa.

"Adakah pelukan rindu untuk diriku? "

Aku melirik keenan sinis " GAK ADA! "
"sedih sekali diriku ini, nona cantik tak rindu padaku "

Aku berdecak " Keenan,stop ! Gua kangen banget sama lo titik "

" serius?  Oh nami aku sangat senang mendengarnya. "

" emangnya lo gak kangen sama nona cantik lo ini? "

" Gila!!!  Tiap hari tiap malem gua mikirin lo terus . Gua nyampe gak bisa tidur mikirin lo gimana di sekolah nona "

Aku tertawa keras " apaansih loh, gue baik baik aja ko di sekolah. I'm Fine "

Aku dan Keenan melepas rindu yang membara ini.

•••

Susana ruang 5 saat ini sangat menegangkan. Semua murid duduk seorang diri.

Mata Pak dery mengawasi setiap muridnya. Mengelilingi hingga penjuru kelas.

Hari ini adalah hari terakhir ulangan kenaikan kelas. Sesuai Absen aku duduk dibangku belakang dan terpisah dengan keenan yang berada diruang 4 .

"shut!  Nam nomor 5 apa? " Rani Berbicara berbisik

"A " kataku.

Petok... Pak dery memukul meja nya menggunakan penggarin kayu.

"udah lu jangan nanya gue lagi, gue takut goblok "

"iyeiye kaga, thankyou ya "

Ukk hari ini berjalan lancar, walaupun pak Dery membuat jantungku ingin copot .

"Na, balik bareng Bima? "

"heeh,lu balik sama siapa?  "

"sama gua "

Aku dan fathna menengok bersamaan. Kudapati Keenan berkedip kepadaku.

"Genit lo "

" Tapi suka kan? " Keenan menyubit pipiku.

"Gak samsek "

Fathna mendelik " Lo berdua ko jadi akrab gini si?  Bingung gue "

" Gak tau nih gue juga " kataku.

"Udah ya na, jangan ngomong mulu . Tuh si bima udah jadi patung kelamaan nungguin lo "

Fathna kaget " serius lo?! "

"bye nami ku" kata fathna sambil melangkah pergi dari ku dan keenan.

Kemudian keenan langsung menarik tanganku dan membawa ku ke arah gerbang sekolah.

"Lepasin keenan! " kataku

Keenan langsung melepaskannya.

Kemudian langkahku terhenti ketika melihat ka varrel sedang mendrible bola basket.

Keenan yang baru menyadari aku tertinggal dibelakangnya langsung menghampiriku.

"Apa sih yang keren dari dia?  Kerenan juga gue " Keenan menyombongkan dirinya.

Aku mendorong tubuh keenan "enak aja lo!  Lo mah bisanya cuman tawuran nongki nongki yak begitu lah "

Keenan berdecak " Yak itu keren tau "

" Gak "

" Ka Razib aja gitu "

" Iye juga sih, dia lebih parah dari lu " kataku.

Ka razib adalah kakaku. Dia memang nakal sekali. Dia selalu di keluarkan dari sekolahnya. Entah karena tawuran atau melanggar aturan sekolah.

"Udah yu ah,  si varrel tebar pesona mulu. Lagi obral dia gak laku "

Aku mendorong tubuh keenan " enak aja lo "

Keenan mengantarku pulang.

"Nam,  Pokonya gue sayang sama lo! " Kata keenan sedikit berteriak

"Gue tau ken "

"Bagus kalo tau "

"kenapa bagus? " aku bertanya

"biar lu sayang juga sama gua "

"orang udah "

Keenan bingung " udah apa? "

Aku menggeleng.

Mungkin keenan akan tahu dengan sendirinya - Namirah Fitradiansyah

Love

Me






REMAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang