Hari ini adalah hari pertamaku sekolah di SMA Kebangsaan. SMA ini adalah salah satu sekolah yang paling berprestasi dari segi akademik maupun non-akademik.
Pada saat aku memasuki gerbang sekolah aku merasakan kebahagiaan, karena aku merasa sangat sangat beruntung bisa sekolah di sekolah yang menurutku ini sekolah yang megah, sejuk dan yang paling penting ini adalah sekolah yang aku impikan pada saat aku masih duduk di SMP.
Sekarang aku sedang melihat kertas-kertas yang ditempelkan di mading dekat ruangan Kepala Sekolah, di kertas-kertas itu tertera kelas mana yang akan di duduki oleh murid baru.
"Duh aku masuk kelas mana ya?" *batinku sambil mencari namaku dikertas demi kertas.
"Duh ko gaada namaku ya, ya Allah mana Aisyah Aisyah Aisyah" *batinku terus bergumam.
Hatiku berdegup 2x lebih cepat saat aku belum menemukan namaku, apa ini jatuh cinta ya? Hahaha aduhh yakali mbanyaa😂😂*skip, lanjut*. Tiba-tiba tanganku berhenti di kertas yang bertuliskan kelas 10 MIPA 1, itu karena namaku tertera di kertas itu. Aku bersyukur namaku tertera dikertas itu, kenapa? Karena menurut sejarah turun menurun kelas 10 MIPA 1 adalah kelas unggulan dan kelas yang selalu dipuji oleh guru-guru yang mengajar di kelas itu*katanya*, tapi semoga aja sih ya Aamiin.
"Duh kenapa harus dilantai 3 sih, pegel nih kaki" *batinku sebel, karena kelas 10 yang berada dilantai 3. Gimana ga sebel, lantai 3 loh ini harus naek beberapa tangga yang gatau ada berapa puluh tuh tangga. Tapi maklumlah orang ini sekolah megah ya pasti cape sih. Akupun pasrah dengan keberadaan kelasku ini, ya mau gimana lagi orang udah takdirnya gini kan ya.
Saat aku memasuki kelas yang masih didominasi keheningan dari satu murid dengan murid lainnya, aku berjalan sambil menelusuri mana bangku yang masih kosong. Sialnya bangku yang masih kosong ada di paling belakang dan mojok lagi. Entah kenapa aku gamau duduk di bangku paling belakang sekarang, padahal waktu SMP aku paling pengen duduk di bangku belakang. Tapi ya aku harus bersyukur, untung masih ada bangku gimana kalo engga, kan parah tuh. Dengan terpaksa aku berjalan menuju ke bangku yang aku maksud tadi, sebenarnya disana udah ada yang duduk sih, tapi kursi yang satunya masih kosong jadi aku duduk disitu.
"Eh itu pinggirnya masih kosongkan? Tanyaku
"Iya masih ko, sini duduk" jawabnya sambil tersenyum padaku
"Makasih ya" jawabku tersenyum juga
"Iya samasama, eh kamu Aisyah kan?" Tanyanya meyakinkan
"Iyaa, oh ini Silvia yang kelas G kan?" Jawabku, dilanjut dengan meyakinkan juga
"Hehe iya, eh-" jawabannya tiba tiba terpotong karena ada seorang wanita berkerudung seumuran ibuku masuk ke kelas.
"Assalamu'alaikum" katanya sambil masuk
"Wa'alaikumsalam" jawab kami serempak
"Perkenalkan nama ibu adalah Eti Marathani, ibu mengajar pelajaran Matematika Wajib" tuturnya sambil tersenyum
"Udah mulai belajar bu?" Tanya salah satu dari kami
"Jangan dulu lah bu, kan masih perkenalan bu" sambung salah satu lainnya sambil nyengir
"Tenang tenang, belum mulai belajar ko" jawabnya
Keadaan kelas pun bersorak horaii.
Bu Eti mencoba menceritakan asal mula sekolah ini bisa berdiri, dari 40 murid di kelas ini hanya ada beberapa yang memperhatikan, sebagiannya lagi ada yang bermain dengan gedgetnya.Setelah Bu Eti keluar, aku tidak mencoba meminta pada Silvia untuk melanjutkan potongan kata yang tadi terpotong karena ada Bu Eti masuk. Aku mencoba berkenalan dengan 2 orang wanita yang bangkunya tepat di belakangku.
"Hei kenalin nama aku Aisyah, panggil aja syah atau enaknya kalian aja deh. Nama kalian siapa?" tuturku sambil tersenyum
"Namaku Aliza" jawab wanita yang duduknya tepat di belakang Silvia.
"Namaku Chyntia" jawab wanita yang sebangku dengan Aliza.
"Oh ya, ini Silvia" tuturku, memperkenalkan Silvia
"Hai Aliza, Chyntia" sapa Silvia
*Aliza dan Chyntia hanya menjawab dengan senyuman*
"Eh btw kalian dari SMP mana?" Tanyaku pada Aliza dan Chyntia.
Haii gimana nih cerita part Ke-satu ini? Tolong komen ya, kalian juga bisa ngasih saran ko😊
Kalo udah baca jangan lupa kasih vomentnya ya😆
I hope u enjoy with my story🙏Salam manis,
Dariku yang manis💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Lupakan
Teen FictionDia yang membuat pikiranku terpenuhi olehnya, namun tiba-tiba aku merasa ingin melupakannya ingin menghapus dia dalam pikiranku. Yuk baca kelanjutannya💋 Jangan lupa vote and comment ya guys!! I hope u enjoy with this story🙏 ...