Saat aku sudah di dalam wc, aku tersadar bahwa aku belum baca doa masuk wc. Aku pun keluar dari wc untuk membaca dulu doanya. Saat aku keluar pun aku membaca doa keluar dari wc.
Aku menempelkan handuk kecil ke wajahku untuk mengeringkan wajahku yang basah.
Sesudah shalat, aku pun berjalan menuju meja makan. Terlihat Bi Ijah sedang menuangkan air putih ke salah satu gelas, kayanya sih itu buatku.
"Bi, mamah belum pulang?" Tanyaku
"Belum non" jawaba Bi Ijah
"Yahh, sendiri dong makannya" tuturku dengan nada sedih
"Udah hatinya lagi kosong, eh sekarang rumah juga kosong. Nasib jomblo emang yahh" cerocosku sendiri, karena Bi Ijah yang melenggang pergi tanpa memperdulikan omonganku.
***
Sekarang aku sedang memetik gitar kesayanganku dan bernyanyi beberapa lagu, salah satunya lagu "Hanin Dhiya - Kau yang Sembunyi" di kamar.
🎶🎶
Setelah kau ingkari
Tanpa ada bahasa
Yang bisa ku mengerti
Entah dimana dirimu
Dimana hatimu
Bicara yang jujur
Jangan kau larikan diri
Itulah sepenggal lirik dari salah satu lagu yang ku nyanyikan. Inilah salah satu hobbyku, hobby ini mulai muncul dari umurku 7 tahun. Di umur 7 tahun sih awalnya cuma iseng nyanyi nyanyi gitulah anak kecil biasa, eh makin kesini jadi seru juga gitu dan akhirnya jadi hobby deh. Kalo main gitar mahirnya baru pas umur 12 tahun.
Saat aku sedang asik-asiknya bernyanyi, tiba-tiba terdengan bunyi
*ceklek*
Kepalaku pun berputar mengarah ke pintu, terlihat disana ada seorang wanita paruh baya yang cantik, dan itu adalah Mamahku.
"Haiii sayangg" sapa mamahku dengan senyuman
"Eh mamah, kapan datang?" Tanyaku
"Baru aja, mamah boleh masuk?" Jawabnya, lanjut bertanya
"Boleh mah, sini" jawabku sambil melambaikan tangan dengan arah turun naik
Mamah menghampiriku kemudian duduk di sampingku.
"Ada apa mah? Keliatannya ada yang mau diomongin" tanyaku heran
"Kamu nanti malem ada acara ga?" Tanya mamaku
"Engga mah, kenapa mah?" Tanyaku balik
"Nanti kita makan malem di luar ya, sama papah dan kakak" jawab mamahku
"Oke siap mah" jawabku sambil hormat dan nyengir
Mamah pun mengusap puncak kepalaku dengan lembut kemudian mengucup keningku dengan penuh rasa kasih sayang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lupakan
Ficção AdolescenteDia yang membuat pikiranku terpenuhi olehnya, namun tiba-tiba aku merasa ingin melupakannya ingin menghapus dia dalam pikiranku. Yuk baca kelanjutannya💋 Jangan lupa vote and comment ya guys!! I hope u enjoy with this story🙏 ...