Author
(6.15 AM)
Audri lebih awal bersiap diri untuk pergi ke kampus karena dijmput oleh kak Adit. Audri senang dengan tindakan kak Adit kemarin malam yang menyatakan untuk meberi kepastian awal yerlebuh dahulu dengan melamarnya.
Saat mobil kak Adit tiba dan kak Adit keluar dari mobilnya, Audri menyambutnya dengan senyuman. Lalu Audri memangil umi untuk pamit pergi ke kampus dengan kak Adit. Setelah pamit dengan umi. Mereka berdua akhirnya menempuh perjalanan untuk ke kampus. Dalam perjalanan mereka sudah tidak gugup lagi. Mereka membahas tentang ilmu psikolog. Audri menangapi dan kak Adit selalu menjelaskan yang tidak diketahui Audri.
Saat mobil kak Adit tiba di parkiran kampus. Banyak sorot mata yang melihat mereka berdua keluar dari mobil yang sama. Audri pamit hanya dengan senyuman dan dibales oleh kak Adit dengan senyuman juga.
Audri mengirim pesan untuk Tika. Audri menanya apa Tika sudah di kampus atau belum. Ternyata, Tika sudah ada di masjid kampus. Audri akhirnya menuju ke masjid kampus. Namun , cacian pasti terdengar oleh Audri ,tapi bukan hanya dengan penampilannya tapi dengan permasalahan kenapa dia bisa keluar di mobil kak Adit, dosen yang paling muda di kampus itu.
Audri hanya menghiraukan saja. Dia terus berjalan ke masjid kampus. Sampai akhirnya ada seorang mahasiswi yang terlihat sudah semester 6 an yang menghadang jalan Audri. Mahasiswi itu memakai baju yang jauh beda dengan baju yang dikenakan Audri, mahasiswi itu memakai baju yang sangat memperlihatkan lekuk tubuhnya. Dia berkata dengan cukup ketas sampai orang yang lewat di antara Audri dan mahasiswi itu senpat berhenti. Mahasiswi itu berkata kalau dia itu hanya penampilannya saja yang seperti ustadzah tapi sifatnya seperti wanita murahan. Karena mahasiswi itu melihat kalau Audri keluar dari mobil kak Adit dan memberinya senyum.
"Wah...bagus juga ya akting lo dengan cara berpakaian seperti uztadzah gini lo bisa beraktifitas seperti seorang wanita murahan. Kan lo tadi pagi keluar tuh dari mobil kak Adit. Jadi lo itu muna "
Hati Audri tersayat karena omongan mahasiswi tadi sangat merendahkannya. Sampai akhirnya air matanya pun jatuh dan dia segera pergi ke masjid kampu dengan berlari. Namun di masjid ada kak Adit uang sedang melihatinya. Audri segera menghapus air matanya. Akhirnya kak Adit menghampiri Audri dan menanya kenapa Audri menangis.
"Audri, kenapa kamu menangis..ayo duduk disitu dulu, ceritakan ke kakak"
Audri menurutinya dan akhirnya Audri dan kak Adit duduk di lantai masjid . Audri mulai bercerita tentang dia yang di maki maki oleh seorang mahasiswi yang menuduhnya tidak tidak. Kak Adit pun bersuara.
"Maaf, karena kakak kamu bisa jadi bahan buli, bila kakak dan kamu sudah sah kakak akan mengklarifikasi kalau yang di bahas mahasiswi tadi salah,karena kamu calon istri kakak. Kamu udah tenang?"
"Sudah kak"
"Ayo sholat dhuha dulu, baru nanti kita ke kelas kamu kan kamu ada kelas dengan kakak"
"Iya kak"
Sesudah sholat dhuha mereka berjalan tidak bersampingan tapi Aidri yang posisinya di depan dan Kak Adit di belakang Audri. Banyak orang orang yang melihat mereka berdua tapi Aidri dan kak Adit menghiraukannya sampai masuk kelas.
Saat di kelas Audri langsung duduk di depan tempat duduk Tika. Dia meminta maaf karena tadi tidak menemuinya di masjid karena Audri terlalu lama. Tika pun memaafkan. Mereka mengikiti kelas debgan saksama.
KAMU SEDANG MEMBACA
story with a lecturer [my husband]
Teen FictionFarah Hasywaza Audreymayna. Seorang mahasiswi semester pertama yang masih berumur 18 tahun,di salah satu kampus ternama di Indonesia. Mengambil jurusan psikologi. Dia mengambil jurusan itu karena menurut dia, jurusan itu bisa memotivasi orang lain...