Perhatian sekecil apa pun yang kamu berikan, akan berdampak besar bagi tubuhku.
》Apa yang Tuhan rasakan saat menciptakan nya? Kurasa Tuhan sedang sangat bahagia, hingga dia menganugrahkan nya senyum manis dan wajah yang mempesona.
Iya, wajah Abi mempesona hingga mataku tak berkedip memandangnya yang kini tengah menyuapkan bubur ke mulutnya.
Dilihat dari samping seperti ini pun dia tetap mempesona, apalagi ditambah sinar mentari pagi yang menerpanya.
Ku harap aku tidak memandang nya, dan mengalihkan pandangan darinya secepat mungkin sebelum dia menyadarinya.
''Kamu gak makan bubur nya?''
Aku gak makan buburnya? Ku alihkan pandangan ke mangkuk bubur yang ku pegang. Hah masih utuh! Jadi sedari tadi aku hanya diam memperhatikannya?
Dia kembali bertanya, ketika aku lebih memilih diam. ''Lagi banyak pikiran, hmm?''
Aku sedikit gelagapan menyadari pertanyaan yang di barengi usapan lembut di tangan ku.
''Gak, beneran aku cuma nikmati matahari pagi aja.'' Good job Rel, kamu ternyata pinter berbohong juga.
Dia hanya menghembuskan nafas pelan, sebelum menatap ku dengan senyum manisnya.
''Ya udah, kalau ada apa-apa jangan dipendam sendiri kamu bisa cerita ke aku. Dan habiskan bubur mu itu, supaya kamu tidak sakit!''
Bolehkah aku teriak sekarang? Akhh, kalimat penuh perhatian itu, selalu membuat ku bahagia.
***
Makin gak jelas? Gak papa yang penting update😁
Minggu, 25 Maret 2018Dewi
Yang lagi galau kuota tinggal sedikit dan tak punya duit😢
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY Abi25 (Selesai)
FanfictionApa yang kamu harapkan dari tahun terakhir masa SMA mu? Ketenangan? Nilai yang bagus? Atau bahkan pendamping hidup? Relyla Astia nyaris mendapatkan semua itu, kecuali ketenangan. Hidupnya berubah saat Syahrian Abimanyu pemain sepak bola muda dan ber...