Dia Orangnya

670 47 6
                                    

Typo everywhere
Kalau nemu tolong dikomen
Kalau enggak, yaudah
Enjoy...

Suara chips kentang yang digigit terdengar. Menemani dua orang namja yang tengah asik didepan televisi bersama cemilan mereka.

Jihoon sedari tadi mencoba menghiraukan apa yang Hyungnya lakukan sejak tadi. Namun, gagal. Kalau memang punya sifat kepo, mau bagaimanapun juga tetap kepo. Sampai akhirnya, Jihoon menegur Hyungnya itu.

"Hyung, mwoya? Ada apa dengan ponselmu itu? Apa sekarang ponselmu lebih menarik dari pada semua cemilan ini?" Jihoon menatap Jimin yang senyum- senyum sendiri.

"M- Mwo? Anni. Eobseo." Jawabnya terbata.

"Hyung! Sadarlah. Kau itu melantur apasih?" Jihoon mengguncang bahu Jimin hingga Jimin benar- benar sadar.

"Mwo mwo mwo? Kau itu memang tidak bisa diam ya? Mengganggu saja sih." Ujar Jimin sembari menggeser duduknya.

Jihoon menyerngit tidak mengerti. "Apasih yang membuat Hyung ku ini begitu memerhatikanmu sekarang?!" Geram Jihoon sambil menyambar ponsel milik Jimin.

"Yaa! kembalikan! Ppali!" Jimin menyuruh Jihoon namun, dia tidak berusaha mengambil ponselnya.

"Aa... Ternyata kau sudah berkenalan dengan Rose Noona... Mwo?! Rose Noona?!" Jihoon memekik tak percaya.

"Hyung, igeo majja? Daebak... Eit tunggu. Kenapa disini kalian membicarakan program yang kau ikuti itu?" Jihoon langsung menutup mulutnya.

"Jangan bilang?"

Ketika Jihoon berkata seperti itu, Jimin malah mengangguk dan mengulum senyumnya. Jihoon semakin terkejut.

"Omo! Kau... jinjja..."

"Ne, aku akan pergi bersamanya. Bersama Rose! Untuk program itu!" Jimin sudah tidak bisa lagi menahan senyumnya.

Jihoon yang tak bisa lagi berkata- kata, langsung memeluk Jimin dan menepuk- nepuk punggungnya. Jimin yang sudah terlanjur senangpun membalas pelukan Jihoon.

Dan jadilah mereka bersenang- senang bersama malam itu. Jihoon yang pada dasarnya sudah berisik, jadi semakin berisik malam itu. Dan Jimin yang biasanya diam, malam itu malah menggila bersama namdongsaengnya.

To(get)her

Jimin menuruni anak tangga dengan perasaan yang begitu gembira. Jihoon yang sudah menunggu diambang pintu ikut tersenyum ketika melihat Hyungnya itu tersenyum senang.

"Kajja!" Jimin mengangkat tangannya tinggi- tinggi menunjuk langit dan merangkul Jihoon.

"Uuu, sepertinya kau nampak bahagia sekali Jimin- ssi." Ujar Jihoon.

"Ya, aku merasa begitu bahagia. Maka dari itu, ayo kita berangkat sekarang!" Seru Jimin sembari menarik Jihoon yang ada dirangkulannya menuju mobil.

Setelah memarkirkan mobilnya, seperti biasa Jihoon langsung pergi karena gedung yang letaknya agak lebih jauh. Jimin sendiri masih menunggu Jungkook.

Jungkook adalah seorang hobaenya. Namun, entah kenapa chemistry diantara keduanya malah lebih terlihat seperti sepasang teman bukannya senior- junior.

"Anyeonghasimika Jimin- ssi." Ujar Jungkook saat berdiri didekat Jimin.

"Aish, jangan berlebihan begitu!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Admirer (15+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang