Typo everywhere
Kalau nemu tolong dikomen
Kalau enggak yaudah
Enjoy...Jimin mengadah, menatap langit. Langit benar- benar cerah saat ini. Secerah parasaannya. Bisa dikatakan begitu. Ia mengulum senyum, sebelum akhirnya seseorang menyadarkannya dari lamunannya.
"Apa yang kau pandangi Sunbae? Ini kopinya." Rose datang dengan senyuman manisnya. Ia mengulurkan kopi yang ada ditangannya kepada Jimin.
Jimin menerima kopi itu dan berusaha menutupi kegugupannya. Ia langsung meminum kopi itu, untuk menetralkan rasa gugupnya.
"Jadi, apa yang dikatakan Dosen Moon padamu? Rose Park- ssi?" Jimin berusaha membuka pembicaraan.
"Rose. Panggil aku Rose." Ujarnya sebelum melanjutkan bicaranya. "- Begini, Dosen Moon memintaku untuk menemuimu dan menanyakan apakah kau mau mengikuti program itu." Ujarnya.
"Program seperti apa itu memangnya?"
"Semacam pertukaran mahasiswa. Universitas akan mengirimkan beberapa mahasiswanya kesana untuk mendapatkan bimbingan spesial. Nantinya, disana para mahasiswa akan diberi pelajaran seputar jurusan mereka." Rose menyesap kopinya.
"Disana tidak hanya ada satu universitas, nantinya disana akan banyak universitas dari luar negeri yang akan digabungkan dan mendapat pelajaran oleh guru besar tiap jurusan." Jelasnya.
Jimin menganggukan kepalanya. "Lalu kalau aku memang mendapat tawaran itu, kenapa kau yang memberitahuku? Bukan Dosen Moon?" Jimin menyesap kopinya.
"Karena kau dan aku adalah salah satu mahasiswa yang dicalonkan untuk mengikuti kegiatan itu."
Jimin terbatuk. Ia tersedak kopinya. Rose yang terkejut, langsung mengeluarkan sapu tangan dari tasnya dan membersihkan baju Jimin.
"Ahh, maafkan aku." Ujar Rose berulang- ulang.
"Kau tidak salah, jadi jangan meminta maaf." Jimin terkekeh. Rose menengadah menatap Jimin.
Ketika mata mereka bertemu, Jimin merasakan kejanggalan pada dirinya. Jangtungnya berdebar kuat. Tiba- tiba ia berkeringat dingin. Jimin buru- buru menepis tangan Rose dari dadanya dan berdiri agak jauh.
Rose menatapnya penuh tanya.
"Ah, maafkan aku. Jadi, kapan kita menemui Dosen Moon?" Tanya Jimin sembari menepuk- nepuk bagian bajunya yang basah.
"Ji- Jigeum." Jawab Rose takut- takut.
Jimin kemudian mengambil tasnya dan berjalan menuju ruangan Dosen Moon. Rose buru- buru bangun dan mengikuti Jimin dibelakang. Antara terkejut dan takut atas apa yang tiba- tiba Jimin lakukan, membuat Rose merasa agak aneh dengan Jimin.
To(get)her
Jimin mendaratkan pantatnya dikursi ruangan Dosen Moon. Bersama Rose disampingnya, yang sedari tadi menunduk dan memainkan jemarinya. Jimin merasa tidak enak pada Rose. Karena first impression Rose padanya pasti sangat buruk.
"Rose- ssi. Maafkan aku." Ujar Jimin. Rose ingin menjawabnya. Namun, Dosen Moon keburu datang dan memutus obrolan mereka.
"Cha, Park Jimin geurigo Rose Park. Apa kabar?" Tanya Dosen Moon basa- basi.
"Baik." Jawab mereka sembari melemparkan senyum.
"Oke, langsung saja. Park Jimin, kau sudah diberi tahu oleh Rose kan sebelumnya mengenai program itu?" Jimin mengangguk sebagai jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (15+)
FanficUpdate tiap malam minggu - Bangtan members - Blackpink members - Red Velvet members - Other Cast Park Jimin. Ternyata sudah lama menyukai Rose Park, yang tidak lain adalah seorang hobaenya. Lalu, pada suatu hari, sebuah peristiwa terjadi. Dan karena...