Khaira sampai dirumahnya sekitar pukul 09.15 malam. Rumahnya terlihat sangat sepi. Dan bersyukur ia tidak dikuncikan pintu. Dia dengan mengendap-endap menuju kamarnya. Ia takut kedua orang tuanya bertanys darimana khaira, kenapa pulang larut malam. Khaira sangat patuh terhadap kedua orang tuanya.
Khaira menganti bajunya, kemudian merebahkan tubuhnya diranjang empuknya. Dan khaira pun tertidur karena ia sangat lelah untuk hari ini.
Pukul 11.40 malam ia terbangun dikarenakan handphonenya yang berdering. Ia mengecek dan ternyata sydik yang line.
"haiii" kira-kira seperti itu line dari sydik
Khaira memutal bola "gak jelas banget" tutur khaira dalam hati
"apaan? ganggu tidur orang aja lo" balas khaira
"gue mau ngomong serius sama lo" balas sydik lagi
"ngomong aja,biasanya juga langsung gak pake izin izin segala" imbuh khaira karena merasa jengkel terhadap cara sydik memperlakukannya tadi sore
"ra, sebenarnya dari dulu gue udah suka sama lo, gue cinta sama lo ra, mau gak lo jadi pacar gue? Frontal sydik tidak ingin berlama-lama dengan persaannya selama ini yang ia simpan-simpan.
Membaca line dari sydik,entah kenapa rasa kantuk khaira langsung lenyap. Jantungnya berdetak dengan kencang. Ia ingin menolak tapi hatinya berkata lain.
Khaira segera membalasnya
"lo udah pernah pacaran gak sebelum-sebelumnya?" tanya khaira karena ia sangat penasaran
Sydik langsung membalasnya dengan sangat percaya diri
"belom pernah,lo yang pertama dan yang terakhir buat gue.InsyaAllah"
Membaca balasan dari sydik jantung khaira berdetak dengan sangat kencang. Rasanya ia sangat bahagia membaca balasan tersebut.
"oh gitu ya. Sebenarnya gue juga suka sama lo, tapi gue gak yakin perasaan suka gue hanya sekedar suka sebatas teman atau lebih" balas khaira dan mengakui apa yang dirasakannya selama ini.
"cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu ra, ga apapa kita jalanin aja dulu, kalo cocok kita lanjutin kalo gak yah kita stop" balas syidik
Membaca itu khaira senyum-senyum sendiri dan dengan cepat ia merespon balasaannya sydiik
"iya gue mau pacaran sama lo"
Membaca balasan dari khaira, sydik langsung lompat-lompat kegirangan dan membalasnya
"22 gue andalang gue, kita mulai dengan bismillah"Dan itulah akhir dari percakapan mereka berdua. Sydik sangat bahagia. Ditempat lain, khaira juga sangat bahagia dan sedikit rasa kecewa karena ia telah melanggar janjinya untuk tidak berpacaran sebelum meraih gelar sarjananya.
Malam semakin larut, kantuk pun menghampiri mereka berdua. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk tidur ditempat yang berbeda.
Sebelum tidur, sydik menyempatkan diri untuk mengucapkan khaira selamat malam and nice dream.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and an obstacle
RomanceWARNING 18+ Menceritakan tentang kisah cinta anak remaja kelas 3 sma. Primadona sekolah merasakan kembali rasa yang telah hilang dari dalam dirinya berkat sebuah foto yang berlatar tangga sekolah. Dan si manusia game yang diam-diam menyimpan rasa...