Belajar Bersama

3 0 0
                                    

Triiiiingggggggg...
Alarm sydik berbunyi,ia bangun, bergegas mandi dan kemudian memakai seragam sekolahnya. Ia sudah tidak sabar menjalankan rencananya. Selesai memakai seragamnya, ia segera keluar kamar menuju meja makan dan bergabung dengan anggota keluarganya yang lain. Ia terburu-buru memakan makanannya. Semua anggota keluarganya melihat sydik dengan terheran-heran. Terutama bapaknya, bapaknya mulai marah melihat tiingkah anaknya yang makan dengan terburu-buru karena ia tidak pernah mengajar anaknya makan dengan cara tersebut.

"khhmmmm bisa pelan-pelan gak makannya? Kamu gak lihat nasi kamu jatuh berserakan? Mulut kamu juga penuh tuh kayak orang gak pernah makan setahun" sindir bapaknya dengan cara halus

Sydik yang merasah akan sindiran bapaknya itu langsung memperbaiki cara makannya.

Selesai sarapan, sydik langsung menuju garasi dan mengeluarkan motornya untuk berangkat kesekolah.

Disekolah. Bunyi bell masuk belajar sudah berbunyi,semua siswa masuk kedalam kelasnya masing-masing, tak terkecuali sydik dan khaira.

Hari ini khaira datang lebih awal daripada sydik.

Sydik sempat berpapasan dengan khaira dilorong depan kelasnya. Mereka hanya saling melempar senyum. Tidak ada yang berani menyapa duluan.

Didalam kelas khaira tidak bisa konsen dengan penjelasan gurunya. Yang ada dipikirannya cuma sydik. Banyang-bayang sydik terus menghantuinya. Begitu pun dengan sydik dikelasnya. Dia juga tidak bisa fokus dengan penjelasan gurunya. Sydik sudah tidak sabar untuk menjalankan semua rencana yang dibuatnya semalaman.

Hal yang ditunggu-tunggu oleh siswa pun akhirnya berbunyi. Jam istirahat telah tiba horeeee horeeeee...
Sydik yang sudah setengah tidur dibangkunya dengan sigap bangun dan melangkah kekantin. Karena terlalu semangat ia tidak mendengar panggilan teman-temannya yang masih tertinggal dibelakang. Teman-temannya yang melihat tingkah sydik tersebut merasa ada yang lain dari diri sydik. Tapi mereka hanya acuh. Tidak seperti cewek yang selalu kepo dengan keganjalan yang terjadi pada diri temannya.

Sesampai dikantin,mata sydik langsung berbinar ketika menemukan orang yang membuatnya terburu-buru kekantin.

Ia menarik nafasnya dalam dalam kemudian menghebuskannya secara perlahan. Dan berjalan gontai menuju meja tempat khaira duduk bersama teman-temannya.

Khaira yang merasa ada orang yang mendekatinya,refleks menoleh dan mendapati sydik yang telah menempelkan bokongnya dikursi kosong dekat khaira.

Seketika darah khaira berdesir karena ia duduk sangat dekat dengan sydik. Jantungnya pun berdetak kencang. Ada rasa aneh yang ia rasakan. Apakah itu cinta? Tapi khaira belun percaya kalo ia secepat itu jatuh cinta pada cowok yang baru dikenalnya beberapa hari yang lalu.

"ra pulang sekolah tunggu gue diparkiran yah! Kita pulangnya barengan. Trus lo kerumah gue ajarin gue matematika yah! Ucap sydik. Tepatnya perintah

Khaira yang mendengar itu sangat dongkol, tapi entah kenapa ia tidak bisa menolak. Ia langsung menyetujui ajakan sydik.

Sydik yang melihat khaira mengangguk,langsung senyum sumringah. Ia telah memenangkan hati khaira. Ia refleks memeluk khaira dan mengecupnya. Khaira yang tiba-tiba mendapat perlakuan tersebut dari sydik hanya diam, kaget, dan matanya sukses membulat.

Khaira sangat ingin memarahi, memaki sydik tapi hatinya berkata lain. Hatinya bahkan berbisik kalau ia sangat nyaman dalam pelukan sydik.

Khaira sudah benar-benar gila. Ia luluh dengan cowok yang baru dikenalnya. Dan cowok itu sukses membuka hatinya. Sukses mencairkan hatinya yang telah beku.
Tapi ia belum yakin kalau rasa yang ia rasa adalah rasa cinta. Bisa jadi ia cuma kagum pada cowok yang bernama sydik itu

Bel...pulang sekolah berbunyi. Khaira telah stand by diparkiran sekolahnya menunggu sydik karena meraka ingin belajar bersama di rumah sydik.

Tak lama menunggu, akhirnya yang ditunggu tunggu telah muncul. Tanpa basa-basi khaira langsung menempelkan bokongnya di motor sydik. Sydik melajukan motornya dengan sangat hati-hati karena tidak ingin membuat calon waninya cemaa jika ia melaju dengan kencang.

Akhirnya mereka sampai di depan rumah sydik. Khaira yang melihat rumah sydik refleks menganga. Karena rumah tersebut sangat mewah sangat berbanding terbalik dengan rumah khaira.

Setelah memarkirkan motor kesayangannya. Mereka berdua langsung masuk kedalam rumah bak istana itu. Khaira yang disambut ramah oleh saudara-saudara sydik sangat bahagia. Kedua orang tua sydik sedang tugas diluar kota,jadi hanya saudara dan beberapa pembantunya saja yang mengisi rumah mewah tersebut.

Khaira disuguhkan berbagai macam makanan yang sangat enak nan lezat. Sydik langsung kekamarnya untuk berganti seragam sekolah menjadi pakaian yang lebih santai setelah mempersilakan khaira duduk.

Tak lama khaira menunggu, akhirnya sydik menucul dari ruang tengah rumahnya menghampiri khaira yang berada di ruang tamunya. Sydik mengajak khaira kehalaman belakang rumahnya untuk belajar. Ia memilih halaman belakang rumahnya karena suasananya yang sangat asri, nyaman, dan sangat cocok untuk belajar.

Waktu sangat cepat berlalu. Khaira pamit pulang karena takut dicari oleh kedua orang tuanya. Sydik tidak mengantar khaira pulang karena ada acara dengan teman-temannya. Karena tidak diantar pulang,khaira sangat jengkel. Dan khaira pun pulang sendiri menaiki grab. Didalam grab wajahnya sangat kusut,ia masih tidak percaya dengan sydik yang memilih bersana temannya dari pada mengantarkannya pulang.



Love and an obstacle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang