....
"Apa dia orang yang dulu gue ingat dan dia teman kecil gue, tapi mana mungkin dia kan udah pindah ke Parancis gak kembali ke indonesia lagi" ucap sha didalam hati.
"gue rasa kita pernah ketemu" kata sha.
"gue juga rasa gitu ,oh ya nama gue Revano fadreza" kata vano.
"lo vano teman kecil gue! " ucap sha sambil kaget.
"iya gue vano lo sha kan?, benar kata hati gue lo sha teman kecil gue" kata vano tak percaya.
Namun dihati sha masih kecewa karena pada saat vano pindah ke perancis vano tidak berpamitan dengan sha, pada saat itulah sha sudah melupakan vano.
"ya gue udah gak ingat lo lagi" mengalihkan wajahnya.
Dengan mengalihkan wajah nya sha merasa sedikit bersalah karena telah mengatakan kata yang bisa membuat vano menjadi mudah melupakan dirinya.
"kenapa lo marah pada saat gue gak pamit pergi "sambil tersenyum.
Sha kembali menatap vano yang masih ada di tempatnya.
"kenapa lo gak kasih tau gue pada saat itu ,kenapa lo main ngilang aja" sambil berdesak kesal.
"lo ingin tau apa alasan gue main pergi gitu aja ,besok pagi gue jemput lo ke sekolah bareng dan gue jelasin semuanya" sambil memakai helm.
Sha pun masuk ke dalam dengan wajah yg kesal ,dia tak menghiraukan vano yg masih diluar.
Sha menutup pintu pagar dengan keras dan pergi masuk.
"semoga lo bisa ngerti sha kenapa gue main pergi gitu aja dari lo dan kembali ke sini lagi" kata vano dalam hati.
Sambil menghidup kan motor nya dan berjalan dengan hati yang bersalah.
........
Di dalam kamar sha langsung menghempaskan badannya ke kasur dan melihat langit kamar.Dalam pikirinya terlintas kenangan masa lalu semasa kecil dulu.
"mmm gue masih ingat gimana lo dulu van lo sahabat baik gue,lo teman pertama gue tapi gue kecewa sama lo" bicara sendiri.
"ahh kenapa sih gue ingat dia lagi" pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri.
Pagi pukul 6.30 pm.
Di pagi hari yg cerah mungkin hari yg begitu mood bagi gue untuk ke sekolah.
"sha ada teman kamu tuh di depan "kata mama dari bawah.
"siapa ma" sambil menuruni anak tangga.
"coba kamu lihat sha" kata mama sambil memasak.
Membuka pintu dan melihat mobil yang terparkir di depan rumahnya dan seorang pria turun dari mobil dan berjalan ,ya siapa lagi kalau bukan vano teman kecil.
Vano turun dari mobilnya dan berjalan menuju sha.
"lo ngapain ke sini" ucap sha.
"kan gue udah katain ke lo, gue jemput lo untuk pergi bareng sekolah dan jelasin semuanya" berjalan menuju sha.
"gue dianter sama mama "ucap sha.
"sha gue mohon lo dengar penjelasan gue setelah gue jelasin lo akan tau alasan gue "ucap vano.
Dengan wajah meyakinkan supaya sha percaya dengan dirinya.
"lo tau gak van setelah lo pergi gue gak ada teman, lo tau gue gimana susah beradaptasi sama orang yang gak gue kenal "membuang wajah.
"sha gue baru pindah kesini dan gue baru pindah sekolah ,gue gak tau kita satu sekolah" sambil terus menjelaskan.
Di saat waktu yang sama datang lah seorang lelaki yang menggendarai motor berhenti di depan rumah sha.
Seorang itu membuka helm lalu turun dari motor , tak sengaja melihat vano yang berada di depan sha.
"sha lo mau bareng gue" kata alzi.
Sha pun melihat orang yang turun dari motor tersebut adalah teman sekelas sekaligus wakil dari organisasi basket, yang benama alzi.
"ok tunggu gue disana" sambil kembali masuk.
Sha berpamit dengan mamanya dan menyalaminya.
"ma sha berangkat bareng alzi" sambil menggambil roti yang ada di meja.
"ya hati-hati" sambil terus masak.
Sha pergi tanpa menghirau kan vano yang masih ada di depannya sha bejalan menuju alzi yang menunggu di atas motornya.
"sha gue mohon lo dengerin gue" sambik berjalan mengikuti sha.
"gue pergi bareng teman gue, lo pergi sendiri aja" menaiki motor alzi.
Alzi melihat lelaki yang ada di belakang sha, dia merasa tak asing dengan lelaki itu.
Tak berapa lama motor yang di naiki oleh sha berjalan dan meninggalkan vano yang masih berdiri di tempat yang sama.
Vano pun menuju mobilnya dan berniat untuk mengejar motor itu,tapi dalam sekejam dia berfikir untuk tidak menggejar mereka
"sha dimana pun lo berada gue akan ngejar lo gak akan ngelapas lo lagi" berkata sambil meniki mobil.
Di perjalanan sha dan alzi tidak banyak bicara hanya mengenai kelas, mungkin karana sha dan alzi jarang bicara hanya sekedar teman kelas yang sering pergi sekolah bareng.
.........
Sesampai di sekolah sha turun dari motor lalu membuka helm yang dia pakai dan berjalan ke dalam."sha tungguin gue" kata alzi yang masih sibuk dengan helm nya.
" gue ada tugas yang belum gue kerjain gue duluan makasih ya atas tebengannya" kata sha sambil berlari ke dalam.
Sampai di dalam kelas sha menuju tempat duduk nya dengan wajah yang muram ,karena kejadian yang tadi.
Tak berapa lama pak tono seorang guru kiler yang paling di takuti oleh semua siswa menuju kedalam kelas sha.
"yah pak tono lagi gue males belajar ni fe" sambil menghadap ke arah fe.
"kalau gue mau belajar kan ini pelajaran kesukan gue, lo mau tidur lagi di jam pak tono nanti lo di keluarin untuk ke 2 kali loh haha" sambil senyum mengoda sha.
Anak-anak buka kalain dan catat yang ada di papan tulis ini untuk tambahan nilai.
........
Di jam istirahan semua siswa telah menghilang memenuhi kantin dan ada juga yang melakukan kegiantan masing-masing.Sha pun memilih untuk duduk di taman dan di ikuti oleh fe.
"sha ke kantin yuk gue laper" sambil berjalan di belakang sha.
"gue gak laper , kalau lo mau kekantin pergi aja" sambil duduk di salah satu kursi sambil memperhatikan segerombolan yang asik bermain basket.
Fe pun memilih untuk pergi ke kantin dan meninggalkan sha yang sedang duduk di taman.
Tak sengaja sha menatap mata salah seorang yang tidak jauh darinya seperti mata yang sama, dan orang itu berjalan menuju dirinya.
Hai maaf ya kalau ada kata yang mungkin kurang ngerti karena saya sedang sibuk
Terus tunggu kelanjutanya ya
TERIMA KASIH YANG SUDAH MEMBACA."penulis rahasia"
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGULANG KEMBALI
Teen FictionTak ingin mengulang namun waktu yg ingin mengulang