Siang itu di sebuah taman, dekat perbelanjaan terkenal di Bandung. Ada seorang gadis cantik, sedang menunggu seseorang. Ia terlihat cemas, karena yang ditunggu tidak datang juga. Beberapa kali diliriknya jam tangan yang melingkar cantik di pergelangan tangan kirinya.
Gadis itu memakai mini dress selutut berwarna pink muda, flat shoes berwarna putih tulang, sling bag berwarna putih tulang senada dengan sepatu nya, serta rambut yang dibiarkan tergerai lurus, ia sengaja tidak memakai poni, hingga membiarkan dahinya terekspos. Gadis itu terlihat lebih dewasa.
"Ehem" suara berat seorang pria membuyarkan lamunannya. "Boleh gue duduk disini?" lanjutnya.
Gadis itu terdiam cukup lama, ia terlihat menimbang-nimbang. Haruskah ia memberikan izin pada pria ini?
"iya silahkan" jawabnya ketus. Gadis itu menggeser tubuhnya sedikit, untuk membagi tempat duduk dengan pria tadi.
"Lagi nunggu orang ya?" tanya pria itu berbasa-basi dan pertanyaan nya hanya dibalas anggukan singkat oleh sang gadis.
Lalu pria itu mengulurkan tangannya "nama gue, Adera Adiatama syahreza, panggil aja Adera" pria itu kini tengah menatap intens wajah sang gadis, sambil mengukir senyuman di wajahnya.
Gadis itu menerima uluran tangannya dengan ragu, lalu balas memperkenalkan diri "nama gue Tiara Anastasya, panggil Ara" jawab nya ketus. Lalu kembali fokus pada ponselnya, gadis itu terlihat sedang me-scroll smartphone nya dengan serius
Adera terkekeh, sementara Ara menatapnya tajam. Apa ada yang salah dengannya? Apa ada bahan tertawaan? Ingin sekali Ara menabok mukanya dengan sepatu nya yang cantik ini
'Udah sok ganteng, SKSD, ga sopan lagi! Cih!' Gerutunya dalam hati.
Lama-lama Ara merasa risih dengan tawanya yang semakin membludak hingga membuat beberapa pasang mata memperhatikan mereka.
"Ada yang lucu?" tanya Ara geram.
"Ada" Adera masih tertawa, tetapi tidak membludak seperti tadi, kali ini tawanya mulai merendah, lama-lama menjadi kikikan kecil.
"Apa?" tanya Ara malas
"Tuh" tunjuk Adera pada ponsel Ara yang terbalik. Ternyata gadis itu hanya berpura-pura memainkan ponselnya, jangan kira Adera bisa dibohongi pasalnya gadis itu terlihat sangat sibuk bermain ponsel seolah tidak ingin diganggu, tetapi apa iya dia membaca secara terbalik? Anak TK saja tau Ara pasti berbohong tidak mungkin kan kamera yang kodratnya berada diatas mendadak jadi dibawah, serta merk yang terbalik? Hanya smartphone yang canggih saja yang bisa seperti itu.
Ara merutuki dirinya yang bodoh, bisa-bisa nya dia ceroboh seperti itu. Di depan seorang cowok yang baru dikenal pula.
"Oh. Hape gue gini emang modelannya" jawabnya kikuk. Sungguh jawaban yang tak masuk akal bukan?
"Oh ya?" Adera menaikan alisnya tidak percaya.
"I-iya, udahlah lo ga usah bahas ini lagi" Ara mengalihkan mukanya ke sembarang arah menahan Malu yang luar biasa, sekaligus menutupi pipinya yang memerah.
Dibalik itu Adera terkikik geli melihat sikap Ara. 'Dasar cewek aneh! Makannya jangan sok jutek sama cowok ganteng modelan Bryce Hall kayak gue, kena imbas kan lo!' Batin Adera.
'Tuhkan! Ceroboh lagi gue! Haelah maluu dodol, bundaa! Cepet dateng Ara Malu bunda malu, malu!' gerutu Ara
"Ehem" suara Adera kembali mencairkan suasana.
"Gue pengen kasih lelucon buat lo. Kalo burung ada di kolam renang tandanya dia kenapa?" lanjutnya"Gatau!" jawab Ara jutek. Biar bagaimanapun ia masih menahan malu luar biasa, makannya ia bersikap jutek lagi
"Haelah ketus amat! Gaakan ada yang deketin coba lo!" geram Adera
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
Teen FictionBagaimana jadinya bila seorang Tiara Anastasya gadis ceroboh, jutek, serius, dan tidak mudah bergaul bertemu dengan seorang pria yang konyol, tidak bisa serius, serta supel seperti Adera Adiatama Syahreza. Lalu mereka dipertemukan lagi, lagi, dan la...